Sawangan Purwokerto surganya oleh-oleh dan kuliner khas Banyumas.
Berkunjung ke suatu daerah kurang afdal rasanya kalau tidak mencicipi kuliner khasnya. Ungkapan itu sering diucapkan warga lokal kepada para pelancong. Saya rasa ungkapan tersebut benar adanya, apalagi kalau kalian berkunjung ke daerah yang kaya akan kuliner daerah seperti Kabupaten Banyumas.
Sebagai seseorang yang sudah merantau ke Purwokerto hampir selama 4 tahun, saya merasa tidak ada puasnya mencicipi kuliner daerah ini. Saking beragam dan banyaknya kuliner daerah di Kota Satria ini. Sedikit gambaran, Purwokerto adalah ibu kota Kabupaten Banyumas. Di kota ini begitu mudah ditemui panganan khas dari berbagai daerah di Banyumas.
Itu mengapa, saya sarankan kepada siapa saja yang mampir ke Purwokerto untuk menjajal kuliner yang ada di sini. Bukan sekadar saran sih, saya wajibkan malah.
Daftar Isi
Sawangan Purwokerto lebih unggul daripada Sokaraja perkara oleh-oleh dan kuliner
Di Purwokerto, ada dua daerah yang biasanya dijadikan sebagai andalan para pelancong untuk membeli buah tangan, yaitu Sokaraja dan Sawangan. Lokasi Kecamatan Sokaraja lebih jauh dari pusat kota sehingga orang-orang kadang enggan ke sana. Akhirnya, para pelancong lebih nyaman berkunjung ke pertigaan Sawangan Purwokerto untuk belanja oleh-oleh dan kulineran.
Asal tahu saja, pertigaan Sawangan Purwokerto lokasinya sangat strategis. Tepatnya berada di sisi barat Alun-Alun Purwokerto. Itu mengapa setalah belanja oleh-oleh dan kulineran, pelancong bisa meneruskan agenda berwisata ke Kota Satria ini.
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Purwokerto, pertigaan tersebut tidak pernah sepi pengunjung. Sependek ingatan dan pengetahuan saya, kebanyakan dari mobil yang singgah di deretan ruko pertigaan Sawangan ini adalah mobil berplat nomor luar kota.
Saya pun pernah membeli oleh-oleh dan makanan khas Banyumas di salah satu ruko di pertigaan Sawangan. Kebetulan, waktu itu saya membeli satu besek Getuk Goreng dengan rasa campur. Walau di pusat oleh-oleh dan kuliner wisata, harga yang ditawarkan masih ramah di kantong. Harga bersahabat, rasanya pun nikmat!
Bisa sekaligus jajan Mendoan di Sawangan Purwokerto
Selain getuk, kalian juga bisa membeli buah tangan paling monumental khas Kota Satria di Sawangan. Buah tangan yang saya maksud adalah tempe mendoan. Bagi kalian yang hendak mencicipi tempe mendoan dengan ukuran yang nggak wajar, saya sarankan untuk berkunjung ke salah satu outlet di pertigaan Sawangan.
Bahkan, ukuran tempe mendoan di outlet ini bisa mencapai 10 kali 15 sentimeter. Saya menyaksikan sendiri bagaimana sang juru masak menggoreng mendoan ini dengan wajan berukuran besar serta api yang besar. Saking besar ukuran tempenya, saya tidak sanggup menghabiskan tempe yang digoreng setengah matang itu sendirian. Makanya, saya selalu mengajak dua orang kawan saya untuk membantu menghabiskan makanan yang berbahan dasar kedelai tersebut.
Sedikit tambahan, tempe mendoan yang hangat akan semakin nikmat jika ditambah dengan sambal kecap sebagai cocolan. Rasanya sungguh paripurna, Sedulur!
Tidak lupa menikmati Raja Soto Lama Haji Suradi
Berbincang mengenai Purwokerto, nggak afdal rasanya kalau tidak membahas Soto Sokaraja. Kuliner yang lebih dikenal dengan nama sroto ini menjadi makanan khas yang nggak boleh kalian lewatkan, terutama saat berada di Purwokerto. Nah, Raja Soto Lama Haji Suradi sangat saya sarankan untuk kalian yang sedang berada di Sawangan Purwokerto dan ingin mencicipi sroto enak.
Rasa kuah soto yang kaya akan bumbu nusantara menjadi andalah sroto satu ini. Meski porsinya tidak terlalu besar, saya merasa kenyang tatkala menyantap semangkuk sroto di warung milik Haji Suradi. Selepas menyentap soto, semua peluh akan bercucuran keluar. Wajah yang gemrobyos itu akan semakin paripurna apabila diakhiri dengan segelas teh manis hangat. Wah, rasanya maknyus tenan, Guys!
Alasan-alasan di atas yang membuat saya pribadi menyukai Sawangan Purwokerto untuk beli oleh-oleh dan kulineran. Bertahun-tahun eksplor tempat ini, saya rasa Sawangan memang pantas menjadi surga para pecinta oleh-oleh dan kuliner di Purwokerto. Bagaimana, kalian jadi tertarik berkunjung ke sini?
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.