Susu atau produk olahan susu yang ada di Indonesia kebanyakan berasal dari susu sapi perah, sapi sing warnane ireng putih koyo uripmu iku lho. Tapi pernah nggak sih terlintas di benakmu sing bunek kalau untuk menghasilkan susu sapi dibutuhkan air bersih sekitar 150 liter per ekor, per hari, bahkan bisa lebih. Sungguh jumlah yang membagongkan.
Jumlah air sebanyak itu kira-kira setara dengan air untuk berendam di bathtub dua kali, cebok puluhan kali dengan asumsi dua liter air per cebokan, bikin kopi buat satu dusun, memberi minum lima anak kos selama satu bulan, ya meskipun tidak bisa digunakan untuk mencuci uang hasil korupsi pejabat RI. Tapi, jangan tanya juga bisa setara dengan berapa air Tuhan dalam lagu “Fana Merah Jambu”.
Kok air yang dibutuhkan sapi perah bisa banyak banget ya? Bagaimana cara menghitungnya? Oke siapkan kalkulator dan pastikan kamu tahu cara menggunakannya. Kebutuhan air dasar pada sapi perah adalah untuk air minum dan sanitasi sapi. Kebutuhan air minum sapi perah saja kira-kira 20 liter, ditambah kebutuhan air untuk memandikan badan sapi yang segede gaban sekitar 100 liter.
Jadi kalau kita minum satu gelas susu yang katanya setara tiga buah Loli Milkita, kita secara tidak langsung sama saja menggunakan air sebanyak 150 liter. Pasti banyak yang protes kalau 10 liter susu menghabiskan air sebanyak 150 liter harusnya minum satu gelas susu tidak akan menghabiskan air sebanyak itu. Sayang sekali tapi tidak seperti itu cara kerja sapi perah. Mau minum satu gelas atau 10 liter susu tetap saja peternak sapi membutuhkan air sebanyak itu supaya susu sapi yang dihasilkan berkualitas baik.
Kalau kalian punya pikiran mending sapinya nggak usah mandi karena air paling banyak dihabiskan untuk mandiin badan sapi yang segede gaban, kalian nggak salah. Iya memang benar kalau kita bisa mengurangi penggunaan air buat mandiin sapi, tapi sapi perah juga sama seperti kita yang bakal rentan terkena penyakit kalau tidak dimandikan.
Bayangkan saja kalau kamu tidak mandi beberapa hari, bagian tubuh tersembunyimu sudah pasti berdaki dan berdampak pada alat vital kita. Ben koe ngerti ambing atau pabrik susune sapi perah adalah bagian yang paling mudah kotor dan paling sensitif terhadap bakteri. Kalau bakteri yang ada di lingkungan sampai masuk ke dalam ambing sapi bisa-bisa terjadi infeksi yang menyebabkan munculnya penyakit radang ambing atau mastitis. Mastitis lho ya, bukan mas Tito atau mas mas lain.
Penyakit mastitis sangat merugikan peternak karena sapi perah yang terkena mastitis akan mengalami penurunan produksi dan kualitas susu. Apabila penyakit ini dibiarkan akan mengakibatkan sapi harus diafkir. Ujung-ujungnya peternak harus membeli sapi perah lagi, dan tentunya tidak dengan harga yang murah.
Selain itu, sekali sapi tiduran ambingnya bakal kegencet dan menyentuh lantai yang sudah pasti berserakan tletong. Emangnya mau minum satu gelas susu atau ngemut tiga buah Loli Milkita dengan varian rasa tletong? Tentu saja tidak kan. Akan tetapi permasalahan ini tidak dapat dihindari selama susu adalah produk makanan yang penting bagi kehidupan manusia. Pastinya para cendekiawan akan menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini. Biar cukup tiga buah Loli Milkita yang setara satu gelas susu, bukan 150 liter air bersih.
BACA JUGA Propaganda Khusus di Balik Iklan Susu Formula.