Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Satpol PP Itu Emang Brutal, atau Hasil dari Kegagalan Pemerintah?

Andri Saleh oleh Andri Saleh
26 Oktober 2021
A A
satpol pp
Share on FacebookShare on Twitter

Tiap hari, ada aja bahan ribut atau samsak hidup di media sosial. Kalau kemarin polisi, sekarang Satpol PP yang jadi samsak. Pasalnya, di lini masa Twitter beredar rekaman video sekelompok petugas Satpol PP sedang “menghalau” seekor anjing di salah satu lokasi wisata (halal) di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil. Dan, ini yang saya nggak tahu bagaimana kronologisnya, anjing itu mati. Yo jelas ngamuk, lah, netizen.

Sebetulnya, bukan kali ini saja petugas Satpol PP dikecam oleh masyarakat. Kalau boleh mundur ke belakang, banyak juga aksi-aksi “heroik” petugas instansi tersebut yang berujung polemik. Masih ingat, kan, ketika petugas Satpol PP Kota Serang menyita dagangan warung nasi Bu Saeni? Atau aksi petugas Satpol PP Kota Pontianak yang mematahkan gitar ukulele milik pengamen yang terkena razia? Atau yang paling anyar adalah pemukulan petugas Satpol PP Kabupaten Gowa terhadap ibu hamil saat razia PPKM? Dan, kalau mau disebutkan, sebetulnya masih banyak lagi kasus-kasus yang serupa.

Sek sek, memangnya sebejat itukah mereka? Apakah tugas mereka adalah memukuli sipil?

Sebagai sesama abdi negara, saya sering berinteraksi dengan mereka. Bahkan, sempat bertetangga dekat dengan petugas instansi tersebut ketika saya ditempatkan di Sumatera Utara beberapa tahun silam. Setahu saya, sebenarnya mereka itu adalah orang-orang baik. Kalau mereka terlihat garang dan galak di lapangan, yaaa, sebetulnya itu tergantung situasi dan kondisi. Tugas mereka, kan, menegakkan Peraturan Daerah (Perda), menyelenggarakan ketertiban, dan menyelenggarakan perlindungan buat masyarakat. Kalau mereka galak, harusnya ada sebabnya. Harusnya loh ya.

Saya malah sempat berpikir. Jangan-jangan stigma buruk Satpol PP selama ini adalah produk framing media. Bisa jadi, kan? Misalnya mereka melakukan razia terhadap pedagang kaki lima yang buka lapak di trotoar. Sudah diingatkan sekali dua kali, pedagangnya tetap bandel. Yo wes, tak angkut barang dagangannya. Pedagang nggak terima, lalu terjadilah konflik dengan petugas itu tadi. Nah, yang diberitakan di media, ya, konfliknya itu. Bodo amat dengan latar belakang, penyebab, atau kronologis kejadian. Sing penting viral beritanya. Akhirnya, stigma buruk melekat pada meski mereka sudah bertindak sesuai SOP.

Lebih jauh lagi, karena Satpol PP sudah punya stigma buruk di mata masyarakat, akhirnya mereka dijadikan tameng atas lemahnya peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Misalnya, pemerintah membuat peraturan larangan berdagang di trotoar dengan alasan ketertiban.

Akan tetapi, pemerintah sendiri nggak menawarkan alternatif tempat berdagang yang strategis. Ya, pasti pada protes, lah, para pedagang itu. Siapa juga yang mau berdagang di tempat sepi macam kuburan? Nah, biar para pedagang tadi nggak banyak bacot, maka pemerintah menurunkan petugas Satpol PP sebagai eksekutor untuk membungkam pedagang dengan dalih menjaga ketertiban. Kepalang tanggung punya stigma buruk, soalnya.

Lho, hal itu bisa terjadi loh. Udah bukan rahasia kalau ada yang dikorbankan dan dijadikan kambing hitam agar suatu urusan selesai di negeri ini. Fungsinya ya buat menggeser opini publik atau pengalihan isu. Masalah sebenarnya nggak terdeteksi, geger yang nggak substansial malah jadi perhatian utama.

Baca Juga:

Trotoar Jalan Slamet Riyadi: Surga bagi Kopi, Neraka bagi Pejalan Kaki

Semua (Memang) Salah Pemerintah

Meski demikian, usaha dan kerja keras para petugas Satpol PP selama ini sepertinya perlu diapresiasi. Seenggaknya mereka sudah menjalankan tugas negara sesuai dengan SOP. Tapi, kalau kenyataan di lapangan masih ditemui petugas Satpol PP yang banyak tingkah, laporkan saja. Itu hanyalah kelakuan oknum yang nggak bertanggungjawab.

Tapi, kalau oknum yang dihasilkan kebetulan banyak, berarti ada yang salah. Entah dari SOP, dari pengarahan, atau memang kebetulan yang direkrut kok ndilalah kayak gitu.

Kalau udah begitu, kita punya orang yang bisa disalahkan, yaitu… Ole. Nggak lucu ya? Maaf.

Sumber gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2021 oleh

Tags: perdasatpol pptugas
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

Bukannya Meringankan, Kerja Kelompok Malah Menambah Beban

Bukannya Meringankan, Kerja Kelompok Malah Menambah Beban

9 Desember 2022
Semua (Memang) Salah Pemerintah

Semua (Memang) Salah Pemerintah

26 Agustus 2024
4 Cara untuk Menolak Ajakan Gabung ke Organisasi Mahasiswa terminal UKM mojok.co

Ikut UKM Nggak Apa-apa, tapi Tugasnya Dikerjain dong, Bos!

13 Oktober 2020
Alun-Alun Purbalingga Tetap Bermasalah: Masih Tak Ramah bagi PKL dan Tak Kunjung Ada Solusi

Alun-Alun Purbalingga Tetap Bermasalah: Masih Tak Ramah bagi PKL dan Tak Kunjung Ada Solusi

18 April 2024
Kontrakan Seribu Pintu Cikarang Labirin yang Bikin Tersesat (Unsplash)

Satpol PP dan Polisi Gerebek Kontrakan Seribu Pintu Cikarang, Begitu Selesai Mendata 2.600 Pintu Langsung Pensiun

10 Februari 2024
pak mukhlis

Belajar Keseimbangan Hidup dari Pak Mukhlis

11 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.