Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Salah Kaprah Tes Covid-19 dan Usulan Julukan Lord untuk Airlangga Hartarto

Utomo Priyambodo oleh Utomo Priyambodo
1 Februari 2021
A A
airlangga hartarto orang kuat covid-19 mojok

airlangga hartarto orang kuat covid-19 mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto adalah salah satu orang paling kuwat di Indonesia. Kekuatan ini terbukti karena dia bisa sembuh dari Covid-19 dan kemungkinan besar telah menjalani banyak swab test. Apakah kamu bakal kuwat kalau hidungmu dicolok berkali-kali?

Bukan, bukan hanya dua atau lima kali. Tapi, dugaan saya, belio bisa swab test sampai total 180 kali. Kok bisa segitu banyak?

Sebelum saya jabarkan perhitungannya, perlu saya sampaikan dulu pernyataan jujur nan mengejutkan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait salah kaprahnya tes Covid-19  di Indonesia. Menurut Menkes Budi, tes Covid-19 seharusnya menyasar pada orang-orang yang suspek Covid-19, tetapi selama ini tes justru banyak dilakukan terhadap orang yang sekadar ingin memeriksakan diri untuk perjalanan atau keperluan lainnya.

Menkes Budi mencontohkan dirinya sendiri. Ia harus menjalani swab test setiap kali hendak bertemu Presiden Joko Widodo. Atas dasar itu, ia tidak heran jumlah tes Indonesia bisa memenuhi standar WHO, tapi menurutnya itu tidak ada gunanya karena tidak menyasar pada suspek Covid-19.

“Testingnya banyak, tapi kok (jumlah kasusnya) naik terus. Habis, (yang) dites orang kayak saya. Setiap kali mau ke Presiden dites, (ke) Presiden dites. Barusan saya diswab. Seminggu bisa 5 kali swab karena masuk Istana. Emang bener gitu? Testing kan nggak gitu harusnya kan,” kata Menkes Budi dalam sebuah diskusi daring belum lama ini.

“Testing itu kan, testing epidemiologi ya aku diajarin tuh sama temen-temen dokter, bukan testing mandiri. Yang dites tuh orang yang suspek, bukan orang yang mau pergi kayak Budi Sadikin mau ngadep Presiden. Nanti 5 kali (dites) standar WHO dipenuhi tuh, 1 (tes) per 1.000 (penduduk) per minggu, tapi nggak ada gunanya testingnya secara epidemiologi,” imbuh dia.

Terkait pengalaman Budi Sadikin yang selama menjabat menteri kesehatan bisa jalani swab test lima kali seminggu hanya untuk menemui Presiden Jokowi, saya punya pertanyaan khusus untuk belio. Apakah hidung Anda dan menteri-menteri lain tidak apa-apa ataukah lubangnya telah bertambah besar, Pak?

Seperti yang kita ketahui bersama, swab test atau tes usap adalah cara deteksi Covid-19 dengan mengambil sampel lendir dari hidung dan/atau tenggorokan, tapi lebih seringnya dari hidung. Nah semakin sering Anda swab test, otomatis bagian dalam hidung Anda jadi lebih sering dicolok dan dikorek-korek dengan menggunakan lidi kapas agar lendirnya bisa terusap dan terambil.

Baca Juga:

Depok Jawa Barat Lebih Terkenal daripada Daerah Bernama Depok Lain karena Hal-Hal Ajaibnya

Sultan Minta Atraksi Malioboro Dihentikan Demi Cegah Kerumunan di Tengah Lonjakan Covid-19

Jika saat ini Budi Sadikin sudah menjabat sebagai sebagai menkes selama tiga minggu dan setiap minggu jalani swab test lima kali, berarti hidungnya sudah pernah dikorek-korek 15 kali, dong? Wow, sebuah pengalaman yang menarik.

Tapi, saya yakin kok ada orang-orang yang jauh lebih sering swab test dibanding Menkes Budi. Siapa? Ya, jelas Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sejak sebelum wabah datang sekaligus jadi Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPPEN) yang bertugas untuk menangani pageblug ini.

Jika kita asumsikan bahwa Menko Airlangga sudah mulai rutin jalani swab test tiap mau ketemu Presiden setidaknya sejak awal Mei 2020. Itu artinya sudah ada sembilan bulan yang terlewati. Itu artinya sudah ada 36 minggu yang dilalui. Jika Menko Airlangga juga harus swab test sampai lima kali seminggu seperti Menkes Budi, itu maknanya belio sangat mungkin sudah jalani swab test sebanyak 36 kali 5.

Iya, hidung belio sudah sudah dicolok 180 kali? Wow!

Atas kekuatan hidungnya ini, saya ingin mengusulkan bahwa layak kiranya Airlangga Hartarto juga mendapat julukan Lord seperti Opung Luhut Binsar. Apalagi belio juga sudah terbukti kuat bisa kalahkan virus corona, sembuh dari Covid-19, dan kemudian mendonorkan plasma darahnya untuk pasien Covid-19 yang lain.

Belum lagi soal kekuatan kekuasan belio dalam kebijakan perekonomian di Indonesia. Termasuk juga dalam perancangan UU Cilaka, eh, maksudnya UU Cipta Kerja di Indonesia. Maka sungguh sangat pantas bila kita usulkan agar belio dipanggil sebagai Lord Airlangga.

Apalagi, belakangan ini Lord Airlangga juga lebih banyak membuka suara untuk memberi pernyataan mengenai kondisi negara dan berbagai kebijakan yang diambil kubu pemerintahannya ketimbang Lord Luhut. Teranyar, menteri yang juga menjabat Ketua Umum Partai Golkar itu bilang bahwa perekonomian Indonesia sudah mulai pulih.

Sejujurnya saya ragu kalau perekonomian Indonesia ini dibilang mulai pulih. Soalnya, kasus Covid-19 di Indonesia kan masih menanjak terus kayak lagu anak-anak. Naik-naik ke puncak gunung, mana.. mana puncaknya..

Kasus Covid-19 di negeri ini belum turun-turun, tapi kok bisa ya Lord Airlangga pede ekonomi mulai pulih. Lha wong penyebab ambruknya ekonomi kita kan pandemi Covid-19. Jadi, cara memulihkannya ya harus kendalikan terlebih dulu penyebaran virus corona ini.

Dan sejujurnya saya juga agak ragu apakah Lord Airlangga pernah swab test sebanyak 180 kali sejak Mei 2020. Sebab, saya kurang yakin apakah belio juga diharuskan untuk selalu swab test tiap kali mau bertemu dengan Presiden Jokowi. Soalnya, pihak istana menyatakan tidak pernah tahu bahwa Pak Airlangga pernah positif Covid-19. Nah lho, bingung juga kan Anda.

Intinya tuh, kita itu sebenarnya bingung sama bagaimana negara ini mengatasi pandemi. Tapi, lebih bingung lagi kenapa bisa hidung Pak Airlangga Hartarto baek-baek aja. Heran akutu.

BACA JUGA Mengenal Kegunaan Masker Transparan yang Dipakai Teman Tuli hingga Artis Korea dan tulisan Utomo Priyambodo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Februari 2021 oleh

Tags: airlangga hartartocovid-19tes swab
Utomo Priyambodo

Utomo Priyambodo

Penulis dan periset lepas.

ArtikelTerkait

emas logam mulia tabungan bank ekonomi stabilitas mojok

Demam Emas Bisa Jadi Ancaman Pemulihan Ekonomi

12 Oktober 2020
Ide Ngawur Yasonna yang Pengin Bebaskan Napi Korupsi karena Corona

Ide Ngawur Yasonna yang Pengin Bebaskan Napi Korupsi karena Corona

3 April 2020
Logika Mendag Lutfi_ Mampu Bayar PCR atau Antigen Boleh Masuk Mal, yang Nggak Mampu Silakan ke Pasar Tradisional terminal mojok

Logika Mendag Lutfi: Mampu Bayar PCR atau Antigen Boleh Masuk Mal, yang Nggak Silakan ke Pasar Tradisional

11 Agustus 2021
bajaj bajuri covid-19 pandemi contoh tulisan parodi nostalgia sitkom lama indonesia mojok.co

Suasana di Dunia ‘Bajaj Bajuri’ selama Pandemi

12 Januari 2021
suasana kuliah kerja nyata kkn offline uns 2020 wabah corona mojok.co

Bagaimana KKN Mahasiswa UNS Tetap Offline di Masa Pandemi

8 September 2020
laporcovid-19 vaksinasi covid-19 vaksin nusantara indonesia lepas pandemi ppkm vaksin covid-19 corona obat vaksin covid-19 rapid test swab test covid-19 pandemi corona MOJOK.CO

Positif Kena Covid-19 sebagai Ujian Hidup Dadakan

3 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.