Salah Kaprah tentang Kepulauan Riau yang Harus Segera Diluruskan

Salah Kaprah tentang Kepulauan Riau yang Harus Segera Diluruskan

Salah Kaprah tentang Kepulauan Riau yang Harus Segera Diluruskan (Unsplash.com)

Kepulauan Riau atau yang kerap disebut Kepri menjadi bagian dari salah satu provinsi termuda di Indonesia. Provinsi ini juga berbatasan langsung dengan negara tetangga, yakni Singapura. Banyak sekali stigma baik dan buruk yang dilontarkan masyarakat terhadap Provinsi Kepulauan Riau.

Menjadi salah satu warga Kepulauan Riau yang merantau ke Pulau Jawa ternyata tidak begitu menyenangkan. Sebab, saya mendapat berbagai pertanyaan yang cukup menghujam dari teman kampus, dosen, bapak ibu kos, penjaga warteg, hingga tukang parkir di kampus.

Pertanyaan basa-basi seperti, “Harga HP di Batam murah, ya?”, “Kalian ngomongnya kayak Upin Ipin, ya?”, hingga pertanyaan semacam, “Kamu bolak-balik Singapura tiap hari, ya?” kerap ditanyakan orang pada saya. Maklum, saya dulu tinggal di Kota Batam. Sejujurnya saya sudah lelah menjawab pertanyaan yang sama berulang-ulang. Tapi, mungkin itu cara sebagian orang untuk mengakrabkan diri dengan saya.

Untuk meminimalisir salah paham yang makin menjadi-jadi tiap harinya kepada Kepulauan Riau, saya akan mencoba meluruskan beberapa hal. Semoga besok-besok saya tidak bertemu orang-orang yang memiliki pertanyaan aneh-aneh lagi terkait provinsi ini.

Batam bukan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau

Kepulauan Riau yang terdiri dari beberapa gugusan pulau menjadikannya sebagai salah satu provinsi kecil yang memiliki segudang potensi. Batam merupakan salah satu pulau terbesar yang menjadi bagian dari Kepri kerap menjadi ikon dan dipandang sebagai kota dengan pusat ekonomi dan industri yang berkembang pesat di Indonesia saat ini.

Selain itu, popularitas Batam dengan pantai indahnya memberikan kesan istimewa dari pulau yang dijuluki Bandar Madani ini. Maka tak heran kalau orang berpikiran bahwa Kota Batam adalah ibu kota Provinsi Kepulauan Riau.

Faktanya, Tanjung Pinang adalah sebenar-benarnya ibu kota dari Provinsi Kepulauan Riau. Banyak yang kemudian bertanya-tanya, “Emangnya Tanjung Pinang di Riau? Bukannya Malaysia, ya?” Pertanyaan lucu dan menggelitik ini kerap saya jumpai. Padahal Tanjung Pinang ini memiliki sejarah panjang dan mengagumkan, lho. Pusat wisata di sana juga tak kalah hebat dengan Batam karena Tanjung Pinang dulunya dipegang oleh Kerajaan Johor. Kalau kalian main ke sana, kalian bakal melihat banyak spot wisata sejarah seperti prasasti, makam raja, dll.

Baca halaman selanjutnya: Kepulauan Riau dan Riau itu berbeda…

Kepulauan Riau dan Riau itu berbeda

Adanya nama “Riau” yang terselip di kedua provinsi tersebut malah membuat banyak pihak menganggap bahwa Kepulauan Riau dan Riau itu merupakan satu wilayah yang sama. Padahal, ibu kota provinsi keduanya saja sudah berbeda.

Ibu kota Kepulauan Riau adalah Tanjung Pinang. Sementara ibu kota Provinsi Riau adalah Pekanbaru. Penting untuk memahami bahwa kedua wilayah tersebut merupakan dua entitas berbeda dan terpisah, baik secara lokasi, karakteristik, keadaan alam, dan lain sebagainya, ya.

Dilihat dari letak geografisnya, Kepulauan Riau cenderung terletak di sebelah Selatan Singapura dan barat daya semenanjung Malaysia. Hal ini memudahkan akses warga Kepulauan Riau, khususnya Batam, untuk dapat berkunjung ke negara tetangga tersebut dengan waktu tempuh yang hanya memakan waktu 1-2 jam menggunakan kapal laut. Sedangkan Provinsi Riau berada di daratan Pulau Sumatra dan berbatasan langsung dengan Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Jambi.

Dilihat dari sektor perekonomian keduanya juga cukup berbeda. Kepri lebih fokus pada kegiatan industri, perdagangan, dan pariwisata karena lokasinya yang sangat strategis dilalui jalur perdagangan internasional. Sedangkan Riau berfokus kepada sektor minyak dan gas yang di mana hal ini dilatarbelakangi oleh letak mereka yang tepat di Cekungan Sumatra Tengah (Central Sumatra Basin/CSB).

Dikelilingi laut, bukan berati rawan tsunami dan gempa

Tidak sedikit orang yang mengatakan kepada saya begini, “Kepri kan dikelilingi laut, pasti tiap hari ngerasain gempa dan pernah tsunami, kan?” Lagi-lagi mereka salah mempersepsikan wilayah kecil dan termuda di Indonesia ini.

Faktanya, Kepulauan Riau yang dikelilingi oleh lautan itu tidak serta-merta membuat wilayah ini rawan akan tsunami walapun adanya garis pantai yang panjang. Letak Kepulauan Riau yang jauh dari zona subduksi dan tidak adanya patahan bawah laut membuat wilayah ini tidak perlu khawatir akan adanya pemicu gempa bumi besar dan tsunami.

Sekarang sudah lebih jelas, kan? Harusnya setelah membaca artikel ini, tidak akan ada lagi pihak-pihak yang melontarkan pertanyaan aneh tentang Provinsi Kepulauan Riau. Jujur aja, kadang saya capek juga ditanya dengan pertanyaan yang tidak berbobot. Tapi, mau gimana lagi, beginilah nasib menjadi warga Kepulauan Riau yang merantau ke daerah orang. Akan ada banyak pertanyaan lucu dan menggelitik yang harus saya maklumi agar tercipta suasana yang tidak tegang-tegang amat.

Penulis: Agung Anugraha Pambudhi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 8 Kuliner Khas Riau yang Perlu Dicoba.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version