Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sudah Saatnya Nganjuk Introspeksi Diri supaya Bisa seperti Kediri, Atau Minimal Bikin Bangga Warga Sendiri

Desy Fitriana oleh Desy Fitriana
23 September 2024
A A
Sudah Saatnya Nganjuk Introspeksi Diri supaya Bisa seperti Kediri, Atau Minimal Bikin Bangga Warga Sendiri

Sudah Saatnya Nganjuk Introspeksi Diri supaya Bisa seperti Kediri, Atau Minimal Bikin Bangga Warga Sendiri (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya mulai risau dengan warga Nganjuk saat ini yang lebih suka main ke tetangga sebelah, Kediri. Bahkan, saking banyaknya orang Nganjuk yang main di Kediri, anak Kediri sampe hafal gaya-gayanya orang Nganjuk. Bagi orang Nganjuk, Kediri seakan-akan menjadi kiblat kemajuan peradaban kawasan plat AG. Sebab, Kediri memang menjadi wilayah paling maju nan modern di kawasan AG.

Kediri dan Nganjuk sebagai wilayah yang bertetangga ini justru memperlihatkan perbedaan signifikan, bagai langit dan bumi. Setiap tahunnya, Kediri menjadi daerah yang semakin bersinar dibandingkan dengan daerah plat AG lainnya. Sementara Nganjuk masih gini-gini saja, belum ada sesuat menarik, ibarate masih bertahan dengan peteng dedet. Makanya sudah saatnya Nganjuk introspeksi diri supaya bisa seperti kabupaten tetangga, atau minimal bikin bangga warga sendiri, deh.

Masalah jalan rusak, penerangan jalan minim, dan sampah nggak kunjung selesai

Infrastruktur dan fasilitas umum di Nganjuk sangat menyedihkan, saking menyedihkannya warga sini sudah pasrah, menerima apa adanya. Sebab, tiap kali ada keresahan yang disuarakan pun nggak langsung ditangani.

Permasalahan dalam infrastruktur yang paling terlihat adalah jalan dan lampu penerangan jalan yang dari dulu hingga sekarang belum ada perubahan. Di wilayah Nganjuk, banyak sekali jalanan rusak, mulai dari jalan yang masih makadaman, aspal rusak, bergelombang, dan berlubang menjadi pemandangan umum. Hal tersebut diperparah dengan minimnya penerangan jalan. Saya katakan demikian sebab sepanjang jalanan yang jauh dari permukiman penduduk banyak yang nggak memiliki penerangan jalan.

Belum lagi kabupaten ini memiliki 20 kecamatan dan beberapa daerahnya memiliki kontur ketinggian yang berbeda-beda. Kondisi tersebut sangat berbahaya bagi pengguna jalan dan bisa jadi daerah rawan tindak kejahatan. Berdasarkan pengamatan saya yang beberapa kali muter-muter Nganjuk, masalah tersebut tampak di wailayah Kecamatan Ngluyu, Kecamatan Loceret, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Gondang, Kecamatan Sawahan, Kecamatan Sukomoro, dan Kecamatan Lengkong.

Selain itu, masalah sampah juga tak kalah merisaukan. Sebab, hampir di seluruh wilayah Nganjuk memiliki permasalahan ini. Area permukiman, pemakaman, pinggir jalan, sungai, dan bahkan area persawahan tak luput dari sampah. Belum lagi pada bulan Juli, Agustus, dan September yang anginya kenceng ini, sampah yang dibuang sembarangan morat-marit membuat kabupaten ini semakin kelihatan kumuh.

Beda halnya dengan Kediri, masalah-masalah di atas bisa dibilang hampir nggak ada. Sebagai wilayah paling sempurna di kawasan AG, Kediri cuma punya satu kekurangan menurut saya, yakni banyak jalan satu arah.

Teman saya yang asli Kediri dan pernah KKN di Nganjuk pernah mengeluh soal PR besar kabupaten kelahiran saya ini. Dia heran karena wilayah Nganjuk kota minim penerangan, padahal umumnya daerah kota ya bersinar (terang). Sebagai warga asli, saya cuma bisa diam, karena faktanya begitu.

Baca Juga:

Alasan Golden Theater Kediri Masih Bertahan dan Tetap Ada di Hati Masyarakat Kediri

Alasan Nganjuk dan Blitar Akan Selalu Ada di Bawah Kediri dan Malang padahal Potensial

Minim ruang publik, kalaupun ada kurang menarik

Dari segi ruang publik, wilayah Nganjuk tergolong minim ruang publik. Ruang publik yang saya maksud di sini ya tempat hiburan warga seperti spot untuk bermain, mall, kulineran, taman, dan area rekreasi lainnya. Bahkan saking minimnya ruang publik di kabupaten ini, anak sekolah di sini seringnya diajak berwisata keluar kota untuk kegiatan rekreasi sekolah. Sementara, pengenalan wilayah Nganjuk yang dilakukan oleh pihak sekolah hanya terbatas melakukan kunjungan ke Museum Anjuk Ladang atau perpustakaan daerah.

Sebenarnya di Nganjuk juga ada ruang publik yang mirip dengan Kediri, tapi nggak menarik. Sebab, kondisinya banyak yang kurang terawat. Misalnya, di alun-alun dan taman pintar yang kini fasilitas permainan anaknya mulai rusak. Selain permasalahan tersebut, sekalinya Nganjuk punya ruang publik yang cukup bagus, aksesnya sulit dan promosinya kurang menarik sehingga banyak orang yang nggak tahu. Akibatnya, keberadaan ruang publik di Nganjuk terkesan nggak berguna karena warga lebih suka dolan ke daerah tetangga.

Nganjuk memang nggak punya “Surya” tapi sebenarnya punya potensi maju juga

Paradoks umum yang berkembang di masyarakat kawasan AG adalah Kediri nggak bisa maju kalau nggak ada Surya alias Gudang Garam. Kehadiran perusahaan tersebut memberikan banyak manfaat untuk warga Kediri dan sekitarnya.

Berbeda halnya dengan Nganjuk, meskipun nggak punya Surya, kabupaten ini sebenarnya punya potensi untuk maju juga. Potensi tersebut terlihat dari segi lokasi, kekayaan alam, dan kerja sama dengan beberapa perusahaan.

Dari segi lokasi, Nganjuk menjadi daerah perlintasan penting di Jawa Timur. Kabupaten ini kerap menjadi lokasi transit transportasi darat dari berbagai daerah. Sementara dari segi kekayaan alam terlihat dari hasil pertanian dan perkebunan Nganjuk. Kalau dari kerja sama yang dilakukan pemerintah kabupaten dan beberapa perusahaan diwujudkan melalui KING (Kawasan Industri Nganjuk) yang memperlihatkan arah progresif.

Akan tetapi dengan potensi sedemikian rupa, kabupaten ini konsisten menjadi wilayah yang dipandang nggak maju oleh banyak orang. Hal tersebut disebabkan potensi yang dimiliki kabupaten ini nggak didukung dengan infrastruktur yang memadai, pengelolaan sumber daya yang kurang optimal, kebijakan pemerintah yang kurang proaktif, dan kurangnya diversifikasi ekonomi di sini.

Oleh karena itu untuk mewujukan potensi wilayah Kabupaten Nganjuk yang lebih maju diperlukan upaya kolektif dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta dalam menghadapai dan menyelesaikan masalah yang ada di Nganjuk. Jika kerja sama kolektif ini bisa berjalan dengan baik, tujuan Nganjuk semakin bersinar juga memiliki kemungkinan tercapai. Kalaupun nggak tercapai, minimal kabupaten ini bisa membuat warganya bangga dengan daerahnya sendiri.

Penulis: Desy Fitriana
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sedihnya Tinggal di Nganjuk: Saking Nggak Ada Apa-apa, Mau Makan Makanan Kekinian Aja Harus Jastip dari Kediri.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 September 2024 oleh

Tags: kabupaten kediriKabupaten Nganjukkediringanjuk
Desy Fitriana

Desy Fitriana

Anak kos Ketintang

ArtikelTerkait

Simpang Lima Gumul Kediri Rawan Kecelakaan, Begini Kiat Melewatinya biar Nggak Asal Jalan presiden

Simpang Lima Gumul Kediri Rawan Kecelakaan, Begini Kiat Melewatinya biar Nggak Asal Jalan

11 Oktober 2023
Bus Sugeng Rahayu, Si Lumba-lumba Jalanan Andalan Warga Nganjuk Utara yang Merantau ke Surabaya

Bus Sugeng Rahayu, “Si Lumba-lumba Jalanan” Andalan Warga Nganjuk Utara yang Merantau ke Surabaya

24 November 2023
Kediri, Kota Paling Romantis tapi Tragis di Jawa Timur (Unsplash)

Kediri, Kota di Jawa Timur yang Menyimpan Kisah Cinta Paling Tragis dan Abadi dalam Sejarah

24 Januari 2024
Kediri Jemuah Legian

Tradisi Jemuah Legian, Momentum Guyub Masyarakat Desa Kediri

19 Desember 2021
Jangan Diromantisasi Dulu, Jalan Dhoho Kediri Masih Belum Bisa Menyaingi Malioboro

Jangan Diromantisasi Dulu, Jalan Dhoho Kediri Masih Belum Bisa Menyaingi Malioboro

31 Agustus 2023
4 Rekomendasi Warung Kopi di Sekitar IAIN Kediri

4 Rekomendasi Warung Kopi di Sekitar IAIN Kediri

31 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.