Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Romantisnya Rute Jogja-Purworejo-Kebumen yang Penuh Jalan Berlubang Sana-sini

Riyanto oleh Riyanto
1 Februari 2021
A A
Romantisnya Rute Jogja-Purworejo-Kebumen yang Penuh Jalan Berlubang Sana-sini terminal mojok.co Lumajang

Romantisnya Rute Jogja-Purworejo-Kebumen yang Penuh Jalan Berlubang Sana-sini terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya selalu mangkel dengan jalan berlubang, terutama sekumpulan lubang di sepanjang jalur Yogyakarta – Purworejo – Kebumen. Berkali-kali hampir cilaka saya dibuatnya. Menghindari lubang, hampir nabrak truk pengangkut pasir di depan saya. Nerjang lubang, malah ngepot-ngepot dan nyaris nyungsep.

Hanya ada dua itu pilihannya, menghindar atau nerjang. Pun menghindari jalan berlubang tetap akan berujung nerjang lubang lainnya. Sementara kalau nerjang, ya, bakal berujung nerjang lubang berikutnya. Asli bejibun jumlahnya. Alih-alih disebut jalan berlubang, ia justru lebih pantas disebut lubang berjalanan. Udah gitu nggak main-main kedalaman lubangnya. Behhh, dalamnya sampai level maksimal dan saya curiga bisa tembus langsung ke neraka kayaknya. Lubang-lubang cetek di kota mah nggak ada apa-apanya.

Dilemanya nggak sekadar di sana. Fokus memperhatikan lubang di depan itu juga memiliki masalahnya sendiri. Otomatis saat memperhatikan lubang, saya memfungsikan penglihatan jarak dekat saya, dan saking khusyuknya, saya sampai lupa dengan apa yang ada jauh di depan saya. Pernah saat asyik ngepot sana ngepot sini, tanpa sadar saya sudah ada di tengah jalan yang bener-bener tengah, dan terdengar klakson bangsat dari bus antar kota antar provinsi kelas ekonomi yang ugal-ugalan itu. Walhasil saya kudu menepi dan menerjang si lubang-lubang lucu nan menggemaskan itu.

Menghindari jalan berlubang saat berkendara seorang diri itu butuh kesabaran tinggi. Menghindari jalan berlubang saat berkendara dan mboncengin orang lain itu kudu sabar lebih tinggi lagi. Sementara menghindari lubang saat berkendara mboncengin kakak perempuan saya, kadar sabarnya harus dimentokin sementok-mentoknya. Nih, saya kasih simulasinya.

Berkendara sendiri: saya sedang fokus memperhatikan lubang-lubang yang bertebaran di hadapan saya, bermanuver ciamik agar nggak nerjang lubang, mendadak manuver saya kurang lihai dan ada lubang yang saya tabrak. “WASUUU!” pasti respons saya demikian. Sabarrr!

Mboncengin orang lain: fokus memperhatikan lubang-lubang lucu, ngepot sana ngepot sini menghindari lubang, mendadak yang saya boncengin bersin sampai tubuhnya berguncang, saya kaget, hilang fokus, lantas ada satu lubang mungil yang nggak saya hindar. “WASSYUUU!” respons saya, mengumpat si lubang sekaligus yang saya boncengin.

Mboncengin kakak perempuan saya: Saya diminta untuk hati-hati sejak awal keberangkatan. Lantaran saya amanah, saya melakukan apa yang diminta kakak perempuan saya. Menembus jalanan Purworejo – Kebumen saya lakukan dengan khusyuk dan penuh kesadaran tinggi. Lubang yang berjejeran di sana-sini itu saya tertawakan karena berhasil saya hindari beberapa kali.

Akan tetapi, semuanya berubah saat kakak perempuan saya mulai ngeluh, “Cepet dikit, dong. Masa kalah cepet sama angkot yang tiap detik ngetem?” Lahhh, yang tadi suruh hati-hati siapa? Maka saya mulai menambah kecepatan, ngepot sana ngepot sini, bermanuver dengan anggun, menertawakan lubang-lubang lucu, dan mendadak karena congkak, ada satu lubang teramat kecil yang saya tabrak. “WASSS….” nggak saya lanjutkan karena ada kakak perempuan saya yang super salehah itu.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

“Goblok. Ada lubang itu jangan ditabrak. Kan udah mbak bilangin hati-hati!”

Lahhhh… lahhh… yang goblok siapa? Yang salah siapa? Itu lubang-lubang mencekam berhasil saya hindari, giliran ada satu lubang super dangkal yang sama sekali nggak mematikan ketabrak, malah saya yang digoblok-goblokin kakak saya. Kan, lucu!

Udah gitu saat beralih dari jalan raya menuju jalanan kampung, situasinya lebih mematikan lagi. Jalanannya bener-bener lubang semua dan digenangi air sehingga saya kudu berspekulasi tentang kedalaman lubang. Bagian yang nggak berlubang justru menjadi dilema lainnya karena eksistensi merekalah yang justru mengganggu. Kalau full lubang semua, sih, malah gampang. Lah, ini ada bagian jalan yang masih utuh dan malah bermanifestasi menjadi gundukan-gundukan kepulauan. Di kawasan ajaib seperti itu, daerah yang berlubang justru lebih nyaman dilintasi.

Seolah belum kelar, pas melintasi jalanan dekat rumah Pak RT—saya tau itu rumah Pak RT karena ada palang penanda hasil karya mahasiswa KKN—dengan kondisi full lubang plus kepulauan itu, kok ya bisa-bisanya ada polisi tidur malang melintang coba? Nggak main-main, bentuknya gagah perkasa, tinggi, dan nggak ada rompel sedikit pun. Di antara rusaknya jalan, secara ajaib muncul polisi tidur yang baik-baik saja, gemuk, dan seolah menertawakan kesusahpayahan saya melintasi jalan.

Maksudnya, siapa pula manusia versi setengah mateng yang bangun polisi tidur di tengah jalanan bobrok? Fungsinya buat apa? Hiasan? Bentuk hegemoni jalanan? Atau apa? Nggak mungkin biar pengendara melintas dengan pelan. Wong, tanpa polisi tidur kampret itu juga nggak bakal berani ngebut. Lubang di jalan itu sudah masalah tersendiri, sementara polisi tidur yang gagah perkasa di tengah jalan berlubang itu adalah masalah lain yang lebih nggatheli.

Urusan belum kelar begitu kakak saya sampai di rumah suaminya. Saya kudu balik lagi ke Purworejo dan melintasi jalanan yang super bedebah itu. Setiap kali menghindari jalan berlubang, saya selalu menyempatkan mengucap, “WASYU!” atau, “GOBLOK!” atau, “PRIIIT!!!” sambil memberi surat tilang ke si polisi tidur sialan di dekat rumah Pak RT itu.

BACA JUGA Tahun Baru itu Fana, Jalan Berlubang yang Abadi dan tulisan Riyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: jalan berlubangJogjaKebumenPurworejo
Riyanto

Riyanto

Juru ketik di beberapa media. Orang yang susah tidur.

ArtikelTerkait

Jalan Kaliurang Sisi Selatan, Mimpi Buruk para Pengendara di Jogja

Jalan Kaliurang Sisi Selatan, Mimpi Buruk para Pengendara di Jogja

8 Juli 2024
Sego Boran, Kuliner Legendaris yang Cuma Ada di Lamongan

4 Hal yang Bikin Saya Bangga Jadi Warga Lamongan

22 Juni 2022
Indomaret Yudonegaran Jogja Cabang Paling “Sultan”, Berada di Kompleks Tempat Tinggal Keluarga Kerajaan Mojok.co

Indomaret Yudonegaran Jogja Cabang Paling “Sultan”, Berada di Kompleks Tempat Tinggal Keluarga Kerajaan

25 April 2024
Surat Terbuka untuk Pembenci Perantau di Jogja: Hanya Dhemit yang “Pribumi Jogja”, Kalian Bukan! konten kreator jogja

Surat Terbuka untuk Pembenci Perantau di Jogja: Hanya Dhemit yang “Pribumi Jogja”, Kalian Bukan!

4 Mei 2025
5 Rekomendasi Gudeg Emperan Murah dan Enak di Jogja terminal mojok

5 Rekomendasi Gudeg Emperan Murah dan Enak di Jogja

6 Desember 2021
Warmindo di Pekalongan (Unsplash.com)

Beberapa Warmindo di Pekalongan Bukan Tempat yang Menyenangkan

19 Juni 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.