Romantisme Wolverhampton Wanderers dengan Portugal dimulai sejak Nuno Espirito Santo ditunjuk untuk memangku posisi manajer bagi Wolves—sebutan umum Wolverhampton Wanderers—pada Juni 2017. Pria berkebangsaan Portugal itu menggantikan Paul Lambert yang dipecat lantaran hanya mampu membawa Wolves finis di peringkat 15 klasemen akhir divisi Championship musim 2016-2017.
Nuno mulai menanam benih romantisme antara klub yang ia arsiteki dengan negara asalnya dengan mendatangkan empat pemain berkebangsaan Portugal sekaligus, yakni Ruben Neves dari FC Porto, Diogo Jota dari Atletico Madrid, Ruben Vinagre dari AS Monaco (pinjaman), serta Roderick Miranda dari Rio Ave FC. Kedatangan mereka menambah jumlah pemain asal Portugal di skuad utama Wolverhampton menjadi enam pemain, berhubung sebelumnya Wolves sudah memiliki Ivan Cavaleiro dan Helder Costa yang juga berkebangsaan Portugal. Pada akhir musim 2017-2018, Nuno sukses mengantarkan Wolves menjadi juara Championship, sekaligus kembali ke Premier League setelah enam tahun absen dari kasta tertinggi sepakbola Inggris.
Memasuki musim 2018-2019, klub yang bermarkas di Molineux Stadium itu kembali mendatangkan pemain asal Portugal lainnya. Tak tanggung-tanggung, kali ini dua pemain utama timnas Portugal, yakni Rui Patricio dari Sporting Lisbon dan João Moutinho dari AS Monaco.
Skuad asuhan Nuno itu berhasil mengakhiri musim 2018-2019 dengan mengesankan. Mereka berhasil mencapai peringkat terbaiknya selama berkiprah di kasta teratas sepak bola Inggris era Premier League dengan menduduki peringkat tujuh klasemen akhir. Pencapaian tersebut sekaligus mengantarkan mereka ke babak kualifikasi Europa League untuk pertama kalinya sepanjang sejarah berdirinya klub. Selain itu, mereka juga sukses menembus babak semifinal FA Cup untuk pertama kalinya sejak 1998.
Pada jendela transfer musim panas 2019-2020, benih romantisme itu tumbuh dengan sempurna seiring datangnya Pedro Neto dan Bruno Jordao dari SS Lazio. Namun, dua pemain Portugal lainnya, Ivan Cavaleiro dan Helder Costa harus hengkang ke klub divisi Championship dengan status pinjaman. Pada jendela transfer musim dingin, pemain berkebangsaan Portugal di skuad Wolves bertambah lagi dengan datangnya Daniel Podence dari Olympiakos.
Wolves tetap menunjukkan konsistensinya dengan kembali mengakhiri Premier League musim 2019-2020 di peringkat tujuh klasemen akhir. Selain itu, mereka juga berhasil menembus babak delapan besar Europa League pada musim debutnya.
Menjelang musim 2020-2021, romantisme Wolves dan Portugal semakin tak terbantahkan ketika klub yang berdiri sejak 1877 itu merilis jersey ketiganya pada awal September lalu. Secara keseluruhan, penampakan jersey ketiga Wolves benar-benar menyerupai jersey utama Timnas Portugal!
Selain itu, pada jendela transfer musim panas lalu, Nuno Espirito kembali mendatangkan bakat-bakat potensial dari negara asalnya, yakni Fabio Silva yang didatangkan dari SL Benfica, serta Nelson Semedo dari FC Barcelona. Meski demikian, Wolves juga harus kehilangan empat pemain asal Portugal sekaligus. Mereka adalah Ivan Cavaleiro ke Fulham FC, Helder Costa ke Leeds United, Diogo Jota ke Liverpool FC—yang seluruhnya hengkang secara permanen—serta Ruben Vinagre yang dipinjamkan ke Olympiakos.
Dari 23 pemain yang didaftarkan Wolves untuk Premier League musim ini, 8 di antaranya adalah pemain berkebangsaan Portugal. Artinya, hampir 35 persen skuad asuhan Nuno Espirito diisi oleh pemain berkebangsaan Portugal. Sedangkan, persentase jumlah pemain berkebangsaan Inggris tak lebih dari 15 persen, atau hanya tiga pemain saja.
Kemesraan antara Wolves dan Portugal tidak hanya terjadi dalam lapangan saja, namun hingga ke sisi lapangan sekaligus. Dari tujuh staf kepelatihan kepercayaan Nuno Espirito, empat di antaranya—Rui Pedro Silva, Julio Figueroa, Rui Barbosa, dan Joao Lapa—berasal dari negara yang sama dengan sang pelatih kepala.
Di sisi lain, terdapat lima pemain Wolves yang saat ini sedang membela Selecao das Quinas di ajang UEFA Nations League 2020. Mereka adalah Rui Patricio, Nelson Semedo, Joao Moutinho, Ruben Neves, dan Daniel Podence. Jumlah tersebut membuat Wolves menjadi klub dengan penyumbang pemain terbanyak bagi sang juara Euro edisi terakhir.
Segala bentuk kemesraan Wolves dengan Portugal adalah sepenuhnya tanggung jawab Nuno Espirito Santo. Harmoni Portugal yang dibangun eks penjaga gawang FC Porto itu telah memberikan dampak yang sangat positif bagi Wolves. Hal tersebut dibuktikan dengan torehan prestasi-prestasi yang sebelumnya tidak pernah tercapai dalam sejarah berdirinya klub. Berkat tangan dinginnya, reputasi Wolves di dunia sepakbola tidak lagi sebagai klub medioker, melainkan kuda hitam yang siap mengancam klub besar di kompetisi yang mereka ikuti.
BACA JUGA 4 Cara Menolak Ajakan Gabung Organisasi Mahasiswa
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.