Rokok Gudang Garam Surya, tidak bisa tidak, adalah rokok ketengan terlaris di Indonesia. Merek lain, minggir dulu.
Kita mulai tulisan ini dengan cerita terlebih dahulu. Di rumah, ibu saya mempunyai usaha toko kelontong yang menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga, jajanan, dan barang yang sudah pasti ada di toko kelontong, yakni rokok. Bisa dikatakan rokok menjadi sebuah barang wajib yang harus ada di toko kelontong.
Dari berbagai macam merek rokok yang dijual di toko ibu saya, ada salah satu rokok yang sangat laris bernama rokok Gudang Garam Surya. Rokok ini lebih laris dibandingkan merek rokok lainnya. Bahkan saking larisnya, ibu saya juga menjual rokok ini dalam bentuk ketengan. Jika dihitung-hitung, untung yang didapatkan dari menjual rokok Surya ketengan ini lebih besar daripada menjual satu bungkus rokok surya.
Gini, harga satu bungkus rokok Surya isi 12 sekarang ini berkisar 24 ribu. Sementara rokok Surya ketengan per batangnya seharga 2.500 hingga 3000 rupiah. Jika dibandingkan, rokok ketengan yang terjual 12 batang, hasil yang didapatkan adalah 30 ribu, itu kalau jualnya pake harga eceran terendah lho. Memang jualan rokok ketengan ini cukup menjanjikan. Pun, rokok yang dijual secara ketengan di toko ibu saya ini hanya rokok Surya saja.
Daftar Isi
Kenapa cuman Surya ya?
Di sinilah mulai timbul pertanyaan di benak saya: mengapa hanya rokok Gudang Garam Surya saja yang dijual ketengan oleh ibu saya?
Pada beberapa kesempatan saat saya sedang jalan-jalan ke luar kota (kota-kota di Jawa Timur maksudnya), saya juga sering membeli rokok ketengan di toko kelontong. Ternyata hampir semua toko kelontong yang saya singgahi, rokok ketengan yang dijual adalah rokok Surya. Tidak hanya toko kelontong, warung kopi pun juga demikian.
Di sini rasa penasaran saya mulai membesar. Mengapa rokok Surya banyak yang dijual secara ketengan? Mengapa tidak rokok merek lain? Apakah Gudang Garam melakukan monopoli perdagangan di dunia perketengan rokok?
Dari hasil pengalaman, pengamatan, dan wawancara, saya memperoleh jawaban sebagai berikut.
Rokok Gudang Garam Surya punya versi kemasan kaleng
Sebetulnya tidak hanya rokok Surya saja yang punya kemasan kaleng. Misalnya Djarum Super (sekarang sudah tidak pernah kelihatan), Esse, dan Dji Sam Soe. Tetapi, dari semua merek tersebut, rokok Gudang Garam Surya kaleng memang lebih familiar. Satu kaleng Gudang Garam Surya memiliki isi 50 batang dengan harga sekitar 75 ribu.
Dengan adanya kemasan kaleng, penjual lebih mudah dan praktis menjualnya daripada membuka satu persatu bungkus rokok yang isi 12.
Pernah suatu ketika saya bertanya ke ibu saya, “Bu, kenapa nggak jualan rokok ketengan yang selain Surya?”
Ibu saya menjawab, “Di sini rokok ketengan yang laku ya hanya Surya, nggak pernah ada orang beli rokok ketengan merek lain.”
Lebih banyak peminatnya
Masih terkait dengan poin sebelumnya bahwa, rokok Surya lebih diminati dari merek lain. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan terhadap teman-teman saya yang perokok. Misalkan di suatu tongkrongan ada tiga anak yang membawa rokok. Satu membawa sebungkus Surya, satu membawa rokok Apache, dan satu lagi membawa rokok Dji Sam Soe.
Nah, yang nggak bawa rokok, besar kemungkinan akan minta rokok kepada anak yang membawa Surya. Bahkan saya sendiri terkadang juga begitu. Jika ada dua bungkus rokok yang tergeletak di meja tongkrongan, satu Surya dan satu Dji Sam Soe misalnya, saya akan memilih Surya.
Hal ini tidak hanya terjadi di tongkrongan saja, melainkan acara tahlilan juga demikian. Gelas yang isinya rokok Surya akan lebih cepat habis. Kata teman saya, rokok yang paling pas sebagai cuci mulut setelah makan-makan di acara tahlilan memang rokok Surya. Saya juga mengamini hal itu.
Rokok “standar nasional”
Ini menurut pengamatan saya pribadi sejak bertahun-tahun ikut menjaga toko kelontong. Banyak varian rokok yang mencoba meniru rokok Surya, baik dari segi kemasan, nama, bahkan rasa.
Salah satunya adalah Gajah Baru. Gajah Baru ini meniru segala aspek yang saya sebutkan tadi mulai dari kemasan, nama, hingga rasa. Akibatnya, PT. Gudang Garam Tbk. pernah menggugat perusahaan rokok Gudang Baru pada 22 Maret 2021 di Pengadilan Negeri Surabaya.
Selain Gajah Baru, ada lagi rokok lain yang yang mempunyai kesamaan dengan Surya, yakni rokok Aspro. Rokok Aspro juga memiliki kesamaan dengan Surya dari segi kemasan dan rasa. Berbeda dengan Gudang Baru, rokok Aspro tidak pernah mempunyai masalah hukum karena meskipun menyamai Surya, mereka tidak menjiplak seutuhnya. Sebenarnya masih banyak lagi rokok yang meniru Surya. Tapi, itu akan jadi cerita di lain hari.
Dengan banyaknya merek yang meniru rokok Gudang Garam Surya, saya menarik kesimpulan bahwa peminat Surya sangat besar, dan Surya dijadikan standar rokok sigaret kretek mesin (SKM).
Nah, itulah beberapa alasan rokok Gudang Garam Surya jadi rokok yang paling sering dijual secara ketengan. Di tempat kalian mungkin beda sih, tapi saya yakin, pasti ada Surya-nya, meski tidak jadi jualan utama.
Penulis: Nurhadi Mubarok
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Gudang Garam Surya, Papua Punya Selera