Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Nabati

Ribut Soal Tanaman Tembakau itu Perjuangan Orang Madura Untuk Hidup Mewah

Moh. Syahri oleh Moh. Syahri
25 Juli 2019
A A
orang madura pandhalungan mojok

orang madura pandhalungan mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Bagaimanapun tanaman tembakau bagi orang Madura merupakan salah satu penghasilan paling wah, istimewa, cenderung bisa bikin kaya mendadak dan bisa bikin hidup mewah. Lah iya itu betul adanya.

Bulan ini adalah bulan tembakau bagi orang Madura. Tak ada satupun tanaman yang jika sudah panen duitnya bisa seluber tanaman tembakau. Bagi orang Madura, urusan harga tembakau melonjak naik atau tidak menjadi perkara serius, yang penting tanam dulu. Urusan naus (gagal panen/harga anjlok) itu urusan belakangan.

Tidak heran, jika orang Madura sekali tanam tembakau bisa ratusan ribu bibit tembakau. Urusan tanam tembakau orang Madura memang jago dan ahlinya.

Luar biasanya orang Madura ketika menanam tembakau, mulai proses penanaman tembakau hingga panennya dikerjakan dengan cara gotong royong, saling bantu dari tetangga yang satu ke tetangga yang lain, bahkan terkesan sangat kompak dan sangat solid. Namun, celakanya, di tengah-tengah proses pertumbuhan tembakau itu seringkali menuai banyak konflik dan keributan yang cukup unik dan terkesan lucu antar tetangga sendiri. Apa penyebabnya?

Rebutan air untuk nyiram tembakau. Ini salah satu penyebab konflik paling umum yang terjadi di Madura ketika musim tembakau. Jika pun harus ada yang mengatakan orang Madura miskin dan kekurangan air, itu tidak sepenuhnya salah. Sebab, ketika musim tembakau bukan sesuatu yang tidak mungkin warga Madura bisa kekurangan air.

Bahkan konon katanya ada ungkapan menarik dari orang Madura yang suka menanam tembakau, jago, ahli dan ia dijuluki sebagai “juragan tembakau” “Beng tembeng bekok tak becca ben mateh pungok be’ abe’en kakorangnah aeng” (Ketimbang tembakau ini tidak disiram dan mati mendingan saya yang kekurangan air (tidak minum)). Mungkin ini ungkapan paling ekstrim sejauh yang saya tahu. Sebab memang tidak heran jika tanaman tembakau itu segala-galanya bagi orang Madura.

Nyiram tembakau di Madura hampir dilakukan tiap pagi, sore, siang bahkan sampai bermalam-malam di tegal-tegal mereka masing-masing. Untuk bisa kebagian jatah air yang cukup dari kali yang satu-satunya milik umum itu, nyiram tembakau harus rela menunggu malam-malam. Sebab klo nyiramnya harus terus-menerus pagi dan siang disitulah pemicu munculnya keributan dan bertengkar untuk saling rebutan air. Dan ini bisa dikatakan sebagai keributan rutinan yang terjadi di Madura ketika musim tembakau.

Selain ribut soal rebutan air untuk nyiram tembakau, orang Madura juga sering ribut soal penggunaan listrik yang digunakan untuk Sanyo (bagi orang Madura mau merk apapun ya tetap Sanyo namanya) agar bisa nyiram tembakau. Nah, disinilah kadang muncul keributan yang cukup lucu dan pelik.

Baca Juga:

Sebagai Orang Madura, Saya Sebenarnya Agak Segan Belanja di Warung Madura

3 Barang yang Nggak Pernah Terbayangkan Bakal Didapat dari Tahlilan di Madura, Mewah dan Pasti Bermanfaat

Konon, dan mungkin sebagian masyarakat Madura sekarang masih ada yang nimbrung listrik ke tetangga yang punya kelebihan harta bisa beli listrik sendiri atau meteren listrik. Biasanya sampe tiga dan empat orang dengan penggunaan yang sama tak berlebihan agar bayarnya pun sama dan tak banyak.

Penggunaan listrik di musim tembakau di Madura memang seringkali bikin ribut antar tetangga yang dianggap tidak adil dalam pembagian jatah listrik dari juragan listrik itu sendiri.

Konon ada cerita dan kejadian menegangkan tapi menarik ribut listrik gara-gara tanaman tembakau:

Kabel listrik yang terpasang sana sini dengan pengguna yang berbeda-beda, membuat pengguna lain iri dan merasa tidak diperlakukan adil tanaman tembakaunya tidak tumbuh bagus gara-gara kekurangan aliran listrik untuk mendapatkan air. Karenanya, tanpa banyak basa-basi kabel-kabel listrik yang terpasang itu ditebas pakek clurit lalu dibuang jauh-jauh agar supaya tidak diketahui siapa yang melakukannya.

“Tompes la tompes” (hancur lah hancur)

“Tinah makle pade tak ngangkuy” (biar sama-sama tidak bisa memakai)

Begitulah kira-kira kemarahan yang muncul dari orang Madura ketika sudah masuk dalam urusan tembakau yang ribut soal penggunaan listrik.

Dibalik keributan rutinan yang terjadi tiap tahun di Madura ini sebenarnya tidak menjadi keributan yang berkepanjangan. Ketika sudah mulai hendak memanen tembakau tanpa ada seremonial maaf-maafan dengan orang yang sempat ribut, berseteru, saling sabet dengan clurit secara otomatis semuanya sudah menjadi damai dan saling memaafkan. Bahkan terkesan tidak ada masalah apa-apa sebelumnya. Keributan rutinan yang tidak berkepanjangan ini terjadi di Madura ketika musim tembakau.

Masuklah ke musim panen tembakau, di mana semua warga Madura nampak senyum merona melihat tembakaunya tumbuh bagus, daunnya lebar-lebar bak tikar yang sedang dihampar di tengah tegal mereka. Kembali ke aktivitas harmoni semula untuk saling gotong royong, kompak memetik daun tembakau. Dan biasanya ketika sudah hendak memanen tembakau ada minuman khas yang diracik oleh orang Madura sendiri, yaitu lembur (air santan kental dikasih gula merah dan jagung bakar).

Ternyata tidak salah kalau ribut soal tanaman tembakau memang harus dilakukan oleh orang Madura sebagai perjuangan untuk bisa hidup mewah. Hampir menjadi agenda wajib yang tak bisa dihapus dari sosok pecinta tanaman tembakau di Madura.

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2021 oleh

Tags: ekonomi rakyathidup mewahKearifan Lokalorang maduraTembakau
Moh. Syahri

Moh. Syahri

ArtikelTerkait

jagung titi

Jagung Titi, Tuak Putih dan Wasiat Terakhir Mama

24 Juni 2019
Sebagai Orang Madura, Saya Sebenarnya Agak Segan Belanja di Warung Madura

Sebagai Orang Madura, Saya Sebenarnya Agak Segan Belanja di Warung Madura

29 Juli 2025
tarling

Tarling Cirebonan dan Konsep Marketing Mix yang Terkandung Di Dalamnya

19 Agustus 2019
Bukan Orang Madura, Jembatan Suramadu Lebih Layak Dijadikan Kambing Hitam Atas Kemarahan Orang Surabaya

Bukan Orang Madura, Jembatan Suramadu Lebih Layak Dijadikan Kambing Hitam Atas Kemarahan Orang Surabaya

8 Oktober 2024
musik wakatobi

Terstruktur Sistematis Dan Masif : Ketika Musik Wakatobi Berjaya di Negerinya Sendiri

28 Juni 2019
Kebiasaan Orang Madura Mengubah Nama Panggilan Seseorang Seenak Lidahnya Terminal Mojok

Kebiasaan Orang dari Suku Madura Mengubah Nama Seseorang Seenak Lidahnya

7 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.