Daftar Isi
#2 Susah transfer data dari laptop kentang ke iPhone
Seandainya saya pakai MacBook, mungkin saya nggak bakal ngerasain hal-hal semacam ini karena semuanya sudah ada di dalam iCloud. Gampang aksesnya karena sesama produk Apple. Tapi masalahnya, saya pakai laptop kentang dan ini bikin saya ribet berurusan dengan transfer data, dll. Mungkin bisa jadi karena saya saja yang masih gaptek dan kagok, jadi belum paham banyak hal.
Tapi intinya, iPhone dan laptop kentang bukanlah kombinasi yang pas. Jadi, saya memilih kembali pakai Android saja.
#3 Nggak enak dipakai buat streaming dan main game
Awalnya saya kira hanya saya yang punya perasaan seperti ini, namun ternyata kakak saya juga merasakan hal yang sama. Untuk urusan streaming seperti menonton film dan juga main game, kami lebih memilih pakai Android saja.
Selain baterainya lebih awet dan nggak gampang panas, saya juga nggak perlu sibuk ngecekin apakai screen time-nya sudah enam jam atau belum. Pokoknya terabas saja.
#4 Boros kuota
Salah satu kelebihan pakai iPhone yang sangat saya akui adalah kecepatannya yang luar biasa dan anti-lemot. Namun, karena nggak lemot ini jadi bikin pemakaian kuota saya boros banget. Untuk kaum mendang-mending macam saya, tentu saya jelas lebih memilih pakai Android.
Nggak apa-apa deh lemot dikit, yang penting bujet buat kuota per bulan saya nggak perlu nambah.
#5 Sering dipakai dan dipinjam orang lain buat selfie
Sudah bukan rahasia lagi kalau kameranya iPhone tuh bagus banget—dan saya mengakui ini. Namun, karena kameranya bagus, otomatis banyak yang mau numpang selfie dan foto-foto. Apalagi iPhone punya fitur andalan dan hanya dia sendiri yang punya: foto pakai fitur 0,5.
Sejak pakai iPhone, banyak banget teman dan tetangga saya yang numpang selfie dan berfoto. Saya sih awalnya biasa saja, tapi kok lama-lama jadi kesal, ya? Dikit-dikit pinjam hape, dikit-dikit minta difotoin, ngajakin selfie, dll., yang berakhir bikin galeri foto saya penuh.
Makanya kalau lagi jalan bareng, kadang saya lebih memilih bawa Android saja. Lebih aman dan bikin saya lebih bisa menikmati perjalanan.
#6 Dianggap orang kaya
Kasus yang baru-baru ini viral tentang pengguna KIP-K salah sasaran, rata-rata mereka adalah pengguna iPhone. Sampai hari ini juga, banyak orang yang masih berpikir kalau pemilik iPhone tuh adalah orang kaya. Padahal kenyataannya nggak selalu seperti itu, lho.
Jujur saja, saya belum merasa jadi orang kaya dan iPhone yang saya miliki ini adalah hape bekas dengan seri paling lawas yang dibelikan kakak saya. Tentu saja harganya murah, bahkan hampir sama dengan harga hape Android keluaran terbaru.
Jadi, anggapan kalau semua pengguna iPhone itu adalah orang kaya kayaknya perlu diubah, deh. Bisa saja kasusnya mirip-mirip macam saya. Tapi sayangnya banyak yang masih belum percaya bahkan dengan seenaknya menuduh orang lain pengguna iPhone ini berbohong.
Makanya saya lebih suka kelihatan sebagai pengguna Android saja karena males kena stigma yang aneh-aneh dari orang lain.
Penulis: Siti Halwah
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Hape Xiaomi Redmi A1, Ponsel Sejutaan yang Membuat Saya Melupakan iPhone 11 Pro.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.