Vivo V15 dan V15 Pro hadir dengan pop-up single selfie camera, V17 Pro dengan pop-up dual selfie camera, serta V19 dengan punch hole selfie camera. Dari V15 Pro, V17 Pro, sampai di V19 pakai Snapdragon 675. Tiba-tiba keluarlah seri V dengan kode genap dan ada seri SE-nya pula. Maksudnya bagaimana ya? Pekan ini, meluncurlah Vivo V20 dan V20 SE yang dihargai Rp5 juta dan yang Rp4 juta.Â
Harga ini tentu tidak murah khususnya di tengah pandemi corona kayak sekarang ini. Beli nggak ya enaknya? Sebelum beli, mari kita pertimbangkan beberapa faktor berikut.
Tampilan bodi tidak mengesankan
Sungguh merupakan suatu kejutan ketika Vivo V20 dan V20 SE memutuskan kembali menggunakan layar dengan waterdrop notch, ketika ponsel di kisaran harga Rp2 jutaan justru mulai menggunakan punch hole (misalnya Oppo A33). Saya merasa untuk bodi depan, kita malah diajak mundur sekitar satu sampai dua tahun dan ini bukan hal yang ideal. Jika Vivo sudah bisa menciptakan ponsel dengan tampilan layar penuh seperti V15, V15 Pro, dan V17 Pro, mengapa harus mundur ke era V11 dan V11 Pro?
Dilihat dari belakang, susunan lensa kamera V20 menyerupai bentuk X50 Series yang juga mirip dengan Galaxy S20 Ultra. Akan tetapi, tonjolan kotak kamera di V20 dan V20 SE lebih tegas dibandingkan X50 Series dengan dampak yang kurang mengesankan secara estetis. Saya pribadi lebih menyukai tampilan Oppo Reno 4 yang menyerupai Galaxy Note20, lebih fresh kan? Nasib V20 SE lebih miris, masih menyerupai V19.
Spesifikasi Vivo V20 idem OPPO i 4, lalu Vivo V20 SE reinkarnasi S1 Pro?
Vivo V20 dan V20 SE dibekali dengan RAM 8GB dan ROM 128GB, besaran yang menjadi standar untuk ponsel midranger. Prosesornya sama-sama Snapdragon, seri 720G untuk V20 dan 665 untuk V20 SE.
V20 tergolong upgrade menjadi sebuah ponsel yang seimbang kekuatan pemrosesan dan grafisnya dari V19, V17 Pro, dan V15 Pro yang mengandalkan Snapdragon 675, SOC yang dianggap lebih mumpuni di kemampuan pemrosesan dibandingkan grafis. Dia pun bisa bersaing dengan X50 (dijual bersama bluetooth speaker dan total harganya Rp7 juta) yang mengandalkan Snapdragon 730G dengan performa tidak berbeda jauh. Pesaing terdekat V20 adalah OPPO Reno 4 dengan jeroan identik dan harga saat ini di Rp4,8 juta.
Cerita menyedihkan datang dari SE yang bagi saya adalah sunat edition. Prosesornya adalah Snapdragon 665, sedikit peningkatan dari Snapdragon 660 dan Snapdragon 460 serta berada di kelas setara dengan MediaTek Helio P70 dan malah kalah dari Helio G80. Prosesor ini sebelumnya juga digunakan oleh anggota keluarga BBK yang lain yaitu Vivo S1 Pro, Oppo A9 (2020), dan Realme 5i. Mengingat waktu sudah berjalan, mengapa tidak dinaikkan ke Snapdragon 675 atau 712 jika tetap harus di kubu naga merah? Terakhir kali dijual, S1 Pro dibanderol Rp3 juta lho.
Layar memukau, tetapi bukan untuk gaming
Vivo V20 dan V20 SE sama-sama dibekali layar AMOLED beresolusi full HD Plus dengan diagonal 6,44 inci dan teknologi HDR10. Oleh karena itu, fingerprint bisa masuk ke dalam layar dan tidak perlu sensor terpisah di bagian samping atau bagian belakang bodi ponsel. Sayangnya, refresh rate-nya masih 60Hz dan ponsel ini memang tidak didesain untuk gaming.
Kapasitas baterai berkurang, tetapi mengecas lebih cepat
Vivo V19 datang dengan kapasitas baterai 4500mAh, besaran yang tidak lagi istimewa sekarang ini. V20 berkurang ke 4000mAh dan V20 SE ke 4100mAh, besaran yang semakin kecil. Tidak kecil-kecil amat, tetapi sulit bertahan jika sekali mengecas dalam sehari. Terlebih lagi jika kita benar-benar mengandalkan ponsel termasuk untuk mengikuti webinar dengan kamera menyala. Untungnya, pengecasan berjalan cepat dengan teknologi Flash Charge 2.0 berdaya 33W (sedikit lebih cepat dari VOOC 4.0 berdaya 30W di OPPO Reno 4) dan keterisian baterai tetap naik meskipun dalam kondisi heavy load, tentunya harus menggunakan kabel bawaan.
NFC bisa untuk kartu akses, tetapi hanya di V20
Seperti pada X50 Series, Vivo V20 dibekali dengan NFC multifunctions yang tidak hanya berguna untuk transfer data, pembayaran dengan tap, dan cek serta isi saldo uang elektronik, tetapi juga menduplikasi kartu akses. Fitur ini sangat berguna bagi mereka yang tinggal di apartemen atau bekerja di gedung perkantoran. Sayangnya, V20 SE hanya dibekali dengan NFC biasa dan ini sangat disayangkan.
Mengedepankan kamera, apakah benar memukau?
Ketika V19 memiliki empat lensa kamera belakang dengan konfigurasi 48MP (wide) + 8MP (ultrawide) + 2MP (depth) + 2MP (macro), V20 dan V20 SE hanya dibekali tiga lensa kamera belakang. Meskipun demikian, hal ini bukanlah sebuah downgrade. Vivo V20 SE justru sudah menunjukkan upgrade dengan lensa kamera ultrawide dan macro yang kini bergabung menjadi lensa dual-mode beresolusi 8MP. Upgrade lebih signifikan terjadi di V20 dengan resolusi kamera utama meningkat ke 64MP dan depth sensor ikut bergabung bersama ultrawide serta macro menjadi satu lensa multimode beresolusi 8MP ditambah lagi dengan lensa mono beresolusi 2MP.
Ketika kamera depan V20 SE masih mengandalkan lensa beresolusi 32MP seperti V19, V20 melangkah lebih maju dengan resolusi 44MP dan memboyong fitur eye autofocus. Menurut pengulas senior Om Herry SW, fitur ini membuat bidikan wajah lebih tajam dibandingkan sekadar face tracking dan cahaya mata lebih terasa, bukan sekadar hitam begitu saja. Kamera depan Vivo V20 juga dikabarkan sudah mampu merekam video beresolusi 4K, mantap!
Kesimpulannya?Â
Jika Anda sedang melirik OPPO Reno 4, bersedia mengeluarkan Rp200 ribu lebih banyak, dan memang mengincar kamera lebih baik, Vivo V20 layak Anda pilih. Mengapa demikian? OPPO Reno 4 datang dengan prosesor Snapdragon 720G, kamera setara V20 SE, dan layar punch hole. Jika Anda sedang mengincar Vivo V19, lupakan karena harganya setara si Reno 4 dan tambahan memori 128GB bisa dicapai dengan membeli kartu microSD seharga mulai dari Rp300 ribuan. Selisih performa dan kecepatan pengisian daya? Signifikan. Produk lain dengan performa dan harga setara atau bahkan lebih baik, Huawei Nova 5T. Sampai sini masih mau Anda pertimbangkan?
Bagaimana dengan Vivo V20 SE? Jika Anda lebih memilih kapasitas baterai yang lebih besar di 4500 mAh dan tidak masalah dengan pengisian daya yang lebih lambat di 18 W, Anda bisa mencari stok tersisa dari Vivo S1 Pro seharga Rp3,3 juta, itu pun jika harus mendapatkan ponsel Vivo. Keluarga BBK lain yang bisa dilirik adalah Realme 7 dengan prosesor yang lebih canggih meskipun dari kubu MediaTek yaitu Helio G95, refresh rate layar 90Hz, lensa kamera utama 64MP, dan kapasitas baterai 5000mAh, meskipun harus dibayar dengan layar yang turun kasta ke IPS LCD, daya pengecasan sedikit berkurang ke 30 W, dan kamera selfie beresolusi 16 MP. Ponsel non-BBK, misalnya Redmi Note 9 Pro? Lebih pilih Realme 7 sih.
Demikian ulasan saya mengenai Vivo V20 dan Vivo V20 SE. Bodi depan mundur kembali ke era V11, spesifikasi lumayan tetapi kurang menggugah minat di segmen harganya, sulit untuk merekomendasikannya. V20 masih mungkin untuk dibeli, tetapi V20 SE sama sekali tidak punya alasan untuk dipilih.
BACA JUGA Samsung Galaxy Z Fold 2 Membuat Kita Ingat Nokia Communicator pada Masanya dan tulisan Christian Evan Chandra lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.