Hawkeye itu karakter yang nggak terlalu penting. Ia hanya si jago memanah yang apes karena selalu terlibat konflik yang tampak di luar kemampuannya. Ia sendiri sudah merasa apes di ending film Avengers: Age of Ultron, di mana ketika para Avengers lain bisa bertarung gagah berani dengan kekuatan atau alat canggih, ia kudu kewalahan karena hanya punya busur dan panah.
Lantas ketika konflik besar-besaran berakhir di Endgame, Hawkeye memilih untuk pensiun—lagi—dan hidup normal dengan keluarganya. Dan mendadak kita disuguhi serial Disney+ yang khusus menyoroti Hawkeye. Pas denger proyek itu mau dibikin, saya langsung mikir, “Serius? Apa menariknya kisah Hawkeye pasca-Endgame?”
Dan ketika saya akhirnya menonton dua episode pertama Hawkeye, saya menemukan fakta yang sungguh mengejutkan tentang Clint Barton. Ternyata saya salah. Sungguh salah. Awalnya tak pikir hanya saya yang merasa Hawkeye nggak penting-penting amat, dan saya yakin saya tak sendiri.
Akan tetapi itu bukan sesuatu yang buruk. Justru melihat bagaimana kisah seorang pahlawan yang nggak terlalu dianggap penting oleh masyarakat sungguh menarik. Setelah apa yang dilakukan Hawkeye untuk menyelamatkan kota—bahkan semesta—dia justru hanya dipandang sebelah mata.
Ia tidak dipandang istimewa oleh semua orang yang hidup mereka telah diperjuangkan mati-matian. Ia tidak dipuja seperti Iron Man atau Captain America. Ia hanya si tukang panah yang melengkapi tim.
Itulah yang dihadapi Clint Barton di masa pensiunnya. Sampai suatu hari ketika ada seseorang yang beraksi di jalanan memakai kostum Ronin dan membuat masalah, ia mau tidak mau harus ikut terlibat dalam permasalahan itu.
Adalah Kate Bishop di balik kostum Ronin tersebut. Ia adalah gadis 22 tahun yang ternyata sangat mengidolakan sosok Hawkeye. Suatu ketika di masa kecilnya, ia pernah diselamatkan Hawkeye tepat saat Battle of New York di film Avengers pertama berlangsung. Kate kehilangan ayahnya pada peristiwa itu, dan ia memilih untuk berlatih memanah hingga mahir, juga berlatih ilmu bela diri agar bisa melindungi ibunya.
Suatu ketika ibunya bertunangan dengan lelaki yang menurut Kate mencurigakan. Kecurigaan tersebut bikin Kate mengikuti tunangan ibunya ke sebuah lelang Black Market, dan salah satu yang dijual di sana adalah kostum Ronin.
Singkatnya, acara itu dikacaukan oleh sekelompok mafia yang ingin mendapatkan jam berharga, dan Kate yang terjebak dalam pertikaian antar mafia mengambil kostum Ronin, memakainya, dan beraksi menghadapi para mafia agar bisa kabur dari sana. Aksinya tersebut ternyata terekam kamera dan mendadak semua media memberitakan kembalinya Ronin setelah menghilang bertahun-tahun.
Clint yang melihat berita itu harus merelakan liburan menjelang Natal dengan keluarganya dan mencari sosok di balik kostum Ronin tersebut. Selama ia memakai identitas Ronin, ia telah membantai dan mengacaukan dunia mafia sebagai pelampiasan kehilangan pasca-snap dari Thanos. Sosok di balik Ronin tidak pernah diketahui publik sebelumnya, dan Clint sadar bahwa siapa pun yang menggunakan kostumnya tersebut akan menjadi incaran musuh-musuh masa lalunya.
Semuanya menjadi kacau ternyata sosok di balik kostum Ronin adalah Kate. Clint menyelamatkan Kate yang tengah beraksi dalam kostum Ronin dari kepungan para mafia, lantas menceramahinya habis-habisan.
Kate meyakinkan Clint bahwa tidak ada satu orang pun yang mengetahui ia adalah orang di balik kostum Ronin. Tetapi, karena kecerobohan Kate, identitasnya diketahui. Apartemen tempat Kate tinggal diserang segerombolan mafia hingga terbakar. Dan Clint terpaksa harus menyeret Kate Bishop lebih jauh ke dalam permasalahan Ronin vs semua mafia di New York.
Sejak saat itu, hampir semua mafia di New York mengetahui bahwa Kate adalah sosok di balik Ronin dan akan memburunya sampai tertangkap. Hal itulah yang membuat Kate ketakutan setengah mati. Ia tidak menyadari betapa berbahayanya aksi sok heroik yang ia lakukan dengan kostum Ronin. Ia, pada akhirnya diminta Clint untuk mencari tempat aman sementara Clint sendiri yang akan mencoba berbuat sesuatu.
Ada hal menarik dari kasus Kate dan Ronin tersebut. Untuk pertama kalinya dalam semesta MCU, alter ego dari seorang pahlawan super menjadi masalah besar. Selama ini semua pahlawan di MCU tidak terlalu peduli identitas mereka diketahui publik karena memang itulah pekerjaan utama mereka. Mungkin hanya Spider-Man yang identitasnya masih terjaga sampai akhirnya dibongkar Mysterio. Sayangnya, momen dibongkarnya identitas Spiderman tidak terlalu berkesan. Spider-Man versi MCU tidak memiliki kesan bahwa jika identitasnya dibongkar, ia akan menerima masalah berarti. Ia belum berhadapan dengan geng mafia yang bisa membuatnya terancam jika identitasnya dibongkar.
Sejauh ini musuh Spider-Man MCU hanya pebisnis nakal, alien-alien, dan seorang tukang sulap. Tidak ada hal mengkhawatirkan jika identitasnya dibongkar. Kasus Mysterio menjadi menarik karena ia nggak sebatas membongkar identitas Spiderman, tetapi juga memfitnahnya.
Ya, jika Mysterio nggak memfitnah Peter, rasanya pembongkaran identitas Spider-Man nggak bakal ngefek banyak ke kehidupan Peter.
Hal ini berbeda dengan Ronin. Jika identitasnya terbongkar, semua jaringan mafia bakal meneror keluarga dan orang-orang terdekat dari sosok di balik Ronin. Itulah menariknya dari sosok pahlawan dengan topeng. Ia mencoba melindungi diri dan orang-orang di sekitarnya. Dan pada serial Hawkeye, konsekuensi atas identitas sang pahlawan menjadi begitu terasa dan tersampaikan dengan baik.
Pada kasus Ronin justru lebih menarik lagi, karena yang terbongkar bukan identitas asli sang pahlawan, melainkan orang lain yang sok-sokan memakai kostum Ronin dan beraksi. Permasalahan itu yang mau nggak mau harus diselesaikan Clint. Ia akhirnya harus mengambil kostum Ronin dan membiarkan dirinya tertangkap demi membersihkan nama Kate Bishop.
Dan pada akhir episode kedua serial ini, dengan pekoknya Kate Bishop justru bikin ulah dengan berusaha menyelamatkan Clint. Akhirnya? Ketangkep juga lah.
Mereka berdua dikepung di markas mafia dan menunggu salah satu petinggi mereka, yang ternyata adalah sosok Echo. Ia adalah perempuan yang merupakan tangan kanan bos mafia besar yang sudah lama kita kenal di serial Daredevil, yakni Wilson Fisk alias Kingpin. Ya, ada rumor mengatakan bahwa Kingpin, yang diperankan lagi oleh Vincent D’Onofrio akan muncul.
Jika benar Kingpin akan beraksi di serial Hawkeye, nggak bisa bohong, serial ini akan menjadi sangat menarik. Kita bakal melihat Clint beraksi bersama Kate untuk mengatasi sosok Kingpin tersebut.
Entahlah, ini preferensi saya saja sih, tetapi subgenre superhero yang hanya berhadapan dengan mafia, dengan aksi pukul di jalanan, dengan intrik politik yang rumit, selalu menarik bagi saya untuk diikuti. Itulah juga alasan kenapa saya menyukai serial Daredevil di Netflix, atau Arrow di musim-musim pertamanya. Saya sebenarnya berharap bahwa Spider–Man MCU bakal membawa formula ini, bahwa ia akan mengurus kasus-kasus jalanan, alih-alih melawan alien dan robot-robot. Pun, Kingpin pada originnya adalah musuh Spider-Man. Sayang saja Spider-Man versi MCU sudah terlalu kuat dan canggih sehingga nggak level lagi ngurusin mafia.
Maka dari itu, jika serial Hawkeye ternyata mengambil bagian untuk menyoroti penjahat jalanan, saya akan sangat amat menikmatinya. Ketika MCU sudah berada di level multisemesta, maka aksi Clint Barton menghadapi para mafia akan menjadi pembeda yang sangat berarti.
Kalau kemudian ada yang harus saya kritik dari dua episode pertama serial ini adalah tempo episode pertama yang begitu lambat. Saya sadar tempo lambat itu difungsikan untuk membangun karakter Kate Bishop dan trauma Clint pasca-Endgame. Tetapi tetap saja, satu episode full untuk hal itu terlalu sia-sia. Selebihnya, saya memiliki harapan yang besar untuk serial Hawkeye, sehingga untuk menjawab pertanyaan di judul tulisan ini, jawabannya adalah: Ya. Serial ini penting!
Sumber Gambar: Instagram Hawkeye Official