Warga Sukabumi yang mau berkendara ke Bandung atau sebaliknya, jangan lupa mampir di rest area Jembatan Citarum. Di sini pemandangannya indah, banyak kulinernya, dan bisa sekalian rebahan.
Bagi para pengendara, baik roda dua atau roda empat, yang hendak menuju Bandung dari daerah Sukabumi pasti akan melewati rest area Jembatan Rajamandala. Tempat istirahat untuk para pengendara ini terletak di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur.
Rest area ini terhubung langsung dengan Jembatan Rajamandala atau masyarakat setempat mengenalnya dengan Jembatan Citarum. Sebab, di bawah jembatan ini terbentang sungai terpanjang di Jawa Barat, yakni Sungai Citarum. Sungai dengan panjang 297 kilometer ini mengalir di hulu dari Gunung Wayang dan bermuara di Laut Jawa.
Dulunya Jembatan Citarum ini merupakan jalan tol terpendek dan pertama di Indonesia yang dikenal dengan Tol Gopek Rajamandala. Penamaan tersebut didasarkan pada biaya tol yang dahulu sebesar Rp500. Kini jalan Jembatan Rajamandala sudah tidak beroperasi lagi sebagai jalan tol melainkan jalan raya biasa yang bisa dilalui berbagai kendaraan. Bekas tol tersebut menjelma menjadi rest area Jembatan Citarum
Ada Taman Asmaul Husna di Rest Area Jembatan Citarum
Saat hendak ke Bandung dari Sukabumi atau dari arah sebaliknya, kita akan melewati gerbang Selamat Datang-Asmaul Husna. Di situ penuh dengan karya kaligrafi nama-nama Allah dalam bahasa Arab berbentuk tembok raksasa. Taman Asmaul Husna ini diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur pada tahun 2017 yang kini menjadi obyek wisata bagi para pengunjung atau pengendara yang sedang beristirahat.
Tembok kaligrafi raksasa ini membentang sejauh 1 kilometer yang berada di Jalan Raya Bandung-Cianjur. Tembok raksasa yang ada sisi kiri dan kanan ini memiliki 14 panel tulisan kaligrafi. Sayangnya, kini beberapa tulisan panel kaligrafi tersebut sudah ada beberapa yang terkelupas dan belum diperbaiki oleh pemerintah Kabupaten Cianjur.
Banyak pedagang makanan dan minuman
Rest area Jembatan Citarum dipenuhi oleh para pedagang kuliner kaki lima. Hampir semua pedagang yang ada di sini berjualan mie bakso, es cincau, dan es kelapa. Untuk harganya sendiri masih terjangkau. Terakhir kali saya beristirahat di sini, saya membeli bakso seharga Rp15 ribu, sementara es cincau dan es kelapa dibanderol Rp5 ribu saja.
Kita bisa memesan makanan dan minuman di rest area sambil beristirahat dengan cara lesehan. Tak perlu khawatir karena warung-warung di sini dilengkapi dengan karpet dan atap sehingga pembeli nggak akan kepanasan atau kehujanan. Jika masih capek, kita juga bisa numpang tidur sebentar sebelum melanjutkan perjalanan.
Intinya, kalau mau beristirahat, terutama bagi pengendara motor, kalian bisa mampir ke rest area Jembatan Citarum. Minimal beli minuman di sini sambil rebahan sebentar. Siapkan juga uang receh apabila ada pengamen yang tiba-tiba muncul.
Itulah beberapa keistimewaan rest area Jembatan Citarum. Kalau kalian hendak ke Bandung dari Sukabumi atau sebaliknya, jangan lupa mampir ke sini. Selain memiliki nilai sejarah, rest area yang berada di atas Sungai Citarum ini menawarkan pemandangan yang cukup indah. Rasa lelah selama berkendara dijamin bakal hilang begitu rebahan sebentar di sini.
Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Jika Masih Sayang (Nyawa) Dompet Anda, Jangan Pernah Makan di Restoran Rest Area, Pokoknya Jangan!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.