Relasi Paling Masuk Akal Antara Putus Cinta dan Potong Rambut

Relasi Paling Masuk Akal Antara Putus Cinta dan Potong Rambut

Manusia diciptakan berpasang-pasangan tentu saja dengan melalui berbagai macam proses sampai akhirnya bisa bertemu dengan pasangannya. Begitu pula dengan putus cinta sebagai salah satu proses yang ada di dalamnya. Putus cinta keadaan di mana sepasang sejoli memutuskan untuk berpisah entah karena bosan, ketidak cocokkan satu sama lain, atau ya memang bukan jodohnya saja.

Putus cinta, keadaan di saat perasaan sedih, galau bercampur di setiap waktu. Denger lagu kenangan bersama si mantan, galau. Liat si mantan posting foto di media sosialnya, galau. Liat histori chat berdua, galau. Ya, semua hal seakan-akan berputar tentang dia. Langit tiba-tiba kelabu, udara semakin dingin rasanya ingin tidur saja, berharap esok ketika terbangun sudah berhasil move on atau tiba-tiba amnesia jadi tidak usah capek-capek menghapus kenangan kamu dengan si mantan.

Keadaan putus cinta ini sering kali dirayakan dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang merayakannya dengan membuang barang-barang pemberian si mantan. Ada yang merayakannya dengan curhat 3 hari 3 malam bersama sahabat. Dan ada yang merayakannya dengan potong rambut. Tidak jarang saya temui, rata-rata teman saya yang habis putus cinta berubah model rambutnya atau warna rambutnya.

Potong rambut sebagai salah satu cara merayakan putus cinta, sebagai pelampiasan sementara yang efeknya cukup lama. Toh menunggu tumbuh rambut itu lama, bukan? Apalagi kalau salah potong, sehari berasa lama sekali. Faktanya berbagai alasan potong rambut dipilih beberapa orang karena sebab berikut,

#1 Buang sial

Seperti adat potong rambut gimbal di Dieng, memotong rambut untuk membuang kesialan atau nasib buruk. Hal itu juga diyakini oleh orang yang putus cinta, memotong rambut berharap kesialan kisah cintanya berhenti, syukur-syukur tidak terulang lagi.

#2 Sebagai awal dari kehidupan yang baru

Potong rambut dianalogikan sebagai membuang yang sudah rusak dan tumbuh kembali yang baru. Sama seperti memotong rambut yang sudah bercabang, sehingga akan tumbuh rambut yang lebih sehat. Seperti itu harapan orang yang putus cinta, membuang hubungan yang sudah tidak sehat, dan menggantinya dengan cinta yang baru.

#3 Make-over diri sendiri

Dikutip dari Liputan 6, menurut Dr. Laura Berman, seorang edukator seks dan relationship yang bekerja sama dengan pusat studi Viviscal. Ketika perasaan merasa buruk, merupakan sebuah hal yang wajar jika melakukan suatu perubahan besar dalam penampilan. Hati boleh rapuh, tapi penampilan harus tetap paripurna, dong!

#4 Stres yang membuat rambut rontok

Tidak diragukan lagi, putus cinta bisa membuat hati kamu ambyar yang efeknya bisa membuat kesehatan mental kamu terganggu. Bagaimana tidak, jika kamu terus-terusan membayangkan kumpulan kenangan manis bersama si mantan yang tiba-tiba harus berakhir karena tidak sejalan *puter lagu Lalahuta – Buat Apa Mencoba*. Efek tersebut ternyata berpengaruh pada kesehatan rambut kamu loh! Untuk mengurangi kerontokan rambut, ya lebih baik dipotong saja.

#5 New hair, new me

Seorang desainer Coco Chanel pernah berkata ‘A woman who cuts her hair is about to change her life’. Perempuan yang memotong rambutnya akan mengubah hidupnya, potong rambut sebagai kelahiran atas kepribadian yang baru. Potongan rambut menjadi media pembentukan karakter, seperti rambut pendek yang menggambarkan wanita mandiri yang kuat, atau potongan rambut berponi yang menggambarkan wanita supel dan energik.

Proses penyembuhan hati dari putus cinta memang tidak mudah, potong rambut memang membuat kamu merasa lega diluar tapi di dalam hatinya, siapa yang tau? Tapi jangan sampai potongan rambut yang salah malah membuat kamu makin terpuruk loh. Ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga, ambyar! Konsultasikan potongan rambut yang cocok denganmu pada hair-stylish yang tepat. Kan kalau potong rambut membuat penampilan kamu lebih baik, siapa tahu bisa membuat si mantan menyesal, kan? *ketawa jahat*

Pelan-pelan saja untuk melewati proses penyembuhan hati ini, nanti juga ada waktunya ketemu orang yang cocok denganmu, kok. Tidak usah berlomba-lomba untuk mendapatkan pasangan yang cocok. Orang yang tepat akan dipertemukan di waktu yang tepat. Positif thinking saja. Ya mungkin jodohmu belum lahir atau dia sedang berada di benua yang berbeda denganmu.

BACA JUGA Tukang Pangkas Rambut Berpenghasilan 45 Juta Tiap Bulan: Makanya Jangan Suka Menyepelekan Pekerjaan Orang atau tulisan Fanisa Putri lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version