Rekomendasi Film tentang Matematika yang Pernah Saya Tonton

Stigma Sarjana Matematika yang Bikin Malu Kalau Pamer Gelar terminal mojok.co

Stigma Sarjana Matematika yang Bikin Malu Kalau Pamer Gelar terminal mojok.co

Film tentang matematika bikin yang nonton tambah stres apa nggak, ya?

Pandemi begini bikin banyak orang lebih lama menghabiskan waktu di rumah. Hal itu tentu membuat waktu luang semakin banyak. Dari yang biasanya menghabiskan waktu berjam-jam di jalanan ibu kota, sekarang dengan kebijakan work from home, waktu berjam-jam itu akhirnya mulai berganti dengan kegiatan santai—tidur, misalnya.

Adapun rekomendasi kegiatan di kala luang Anda adalah menonton film. Selain berguna untuk mengisi waktu luang, menonton film dapat memberikan wawasan baru sampai melatih kemampuan bahasa Inggris kita. Berikut adalah rekomendasi film-film bertema matematika yang telah saya tonton keseluruhannya.

Gifted (2017)

Film ini menceritakan nasib Mary Adler, anak 7 tahun dengan bakat matematika luar biasa. Sepeninggal ibunya yang juga seorang matematikawan terkenal, Mary tinggal bahagia bersama pamannya Frank Adler di sebuah kota kecil. Singkat cerita, hak asuh anak ini diperebutkan oleh Frank dan Evelyn Adler—nenek Mary. Mereka berdua bersikeras satu sama lain untuk memenangkan hak asuh. Mereka masing-masing punya pendapat yang berbeda apa yang terbaik buat Mary. Nah, yang bikin saya merekomendasikan film ini adalah akting si anak yang benar-benar bagus banget! Di sepanjang film kita juga akan dimanjakan dengan kemampuan-kemampuan hebat si Mary ini, seperti menghitung cepat, menyelesaikan persamaan tingkat tinggi, dan sebagainya.

Bad Genius (2017)

Film kali ini datang dari negeri gajah putih alias Thailand. Tenang saja, ini bukan film horor, kok. Tapi, tetap saja, kalau film menegangkan dan bikin dagdigdug, Thailand juaranya. Film ini menceritakan Lynn, siswi SMA jenius yang lahir dari keluarga dengan pendapatan pas-pasan. Lynn berjuang untuk mendapat beasiswa di sekolahnya, tapi dirasa kurang mencukupi memenuhi kebutuhannya. Singkat cerita, akhirnya Lynn bersekongkol dengan teman-temannya mencari uang dengan cara kotor. Caranya? Yup, dengan mencurangi ujian. Kelak, cara mencurangi ujian ini mendatangkan banyak pundi-pundi uang. Tahun 2020 ini juga telah rilis Bad Genius The Series yang nggak kalah menegangkan dari filmnya.

The Imitation Game (2014)

Film ini diangkat dari kisah nyata berdasarkan buku Alan Turing: The Enigma karya Andrew Hodges. The Imitation Game berlatar Perang Dunia Kedua ketika Inggris menyatakan perang kepada Jerman saat itu. Dikisahkan Alan Turing bergabung ke tim kriptografi dengan tujuan mendeskripsikan kode enigma yang digunakan Nazi dalam berkirim pesan. Menariknya, meski jenius, Alan Turing adalah seorang homoseksual. Hal tersebutlah yang menyebabkan Alan Turing dihukum kebiri dan akhirnya mati akibat bunuh diri.

9 Summers 10 Autumns (2013)

Film kali ini datang dari dalam negeri. Film ini diangkat dari novel kisah nyata berjudul 9 Summers 10 Autumns: Dari Kota Apel ke The Big Apple. Diceritakan Iwan adalah anak bungsu yang juga anak laki-laki pertama dari sebuah keluarga sederhana di Malang.

Meskipun laki-laki, Iwan adalah anak penurut dan lebih suka mengerjakan pekerjaan dapur. Ia pun terbilang pintar karena dari usia sekolah dasar, ia telah mengerjakan soal-soal matematika tingkat SMP dari buku-buku mbakyu-nya yang tersimpan di gudang. Pada akhirnya, Iwan berhasil membuktikan bahwa dirinya bisa berguna walaupun tidak kuat seperti bapaknya. Ia akhirnya bisa bekerja di New York sebagai analis data.

The Man Who Knew Infinity (2015)

Film ini diangkat dari sebuah buku biografi terbitan tahun 1991 karya Robert Kanigel yang berjudul The Man Who Knew Infinity. Ya, tepat seperti dugaan Anda, film ini mengisahkan seseorang yang mengetahui infinity (tak hingga), konsep, dan dasarnya. Dikisahkan Srinivasa Ramanujan adalah matematikawan yang hidup dengan kondisi miskin di Madras, India. Ia melamar kerja dan mengirim surat ke sana kemari demi memublikasikan temuannya. Singkat cerita, akhirnya ia berlayar dan sampai ke Cambridge University, yang kemudian ia berhasil memublikasikan temuannya. Sayangnya, beberapa tahun setelah kepulangannya dari Inggris, beliau meninggal karena sakit yang dideritanya. Lagi-lagi, film ini didasarkan kisah nyata ilmuwan matematika otodidak: Srinivasa Ramanujan. Karyanya masih dipakai sampai sekarang termasuk yang terkenal adalah Ramanujan infinite series yang masih sering dipakai pada soal-soal seleksi perguruan tinggi.

Barangkali teman-teman pembaca punya rekomendasi film matematika atau biografi sains lainnya, bolehlah tulis di kolom komentar.

BACA JUGA 6 Aplikasi yang Bikin Mudah Ngerjain Soal Matematika dan tulisan Rezky Yayang Yakhamid lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version