Setahu saya bahan kain untuk membuat kebaya ya brokat, sudah. Dulu waktu kecil, saya pernah jadi pendamping pengantin, sekarang sudah besar sering jadi among tamu, dan seringnya bahan kebaya yang saya kenakan selalu brokat. Hal ini terjadi karena saya terima beres saja, orang lain yang memilihkan. Namanya juga baju seragam buat panita kawinan.
Nah, baru-baru ini di kantor saya ada rencana untuk bikin kebaya yang fleksibel dipakai kerja sebagai pengganti batik. Saya dan salah seorang teman bertugas mengurus hal ini. Masalahnya, kami berdua cuma tahu bahan brokat, sama sekali nggak ada ide bahan kain apa yang cocok untuk dipakai seharian dan cantik untuk dijadikan kebaya. Menjelajah internet pun rasanya percuma lantaran kami nggak bisa memegang tekstur kain. Apalagi kalau order via online shop, bisa jadi bencana kalau ternyata nggak cocok.
Akhirnya, saya dan teman saya tersebut memutuskan untuk mengunjungi toko kain. Saat ngobrol dengan pemiliknya, kami baru tahu kalau ternyata ada 7 bahan kain kebaya di toko tersebut! Untungnya kami datang ke toko yang tepat. Sang pemilik nggak keberatan menggelar bahan kain untuk kami pilih. Berikut 7 bahan kain kebaya yang kami temukan di toko kain:
#1 Brokat
Awalnya saya pikir brokat sama saja dengan renda (lace), ternyata jauh berbeda, Mylov. Brokat adalah kain dekorasi dengan pola-pola yang rumit. Oleh karena itu, kain brokat bisa dipotong sesuai pola kemudian ditempelkan ke kain lain sebagai hiasan. Menurut pemilik toko kain, brokat adalah jenis kain yang sulit dijahit, makanya ongkos jahitnya tinggi. Biasanya brokat dipakai di acara pesta seperti perkawinan sebab kainnya mewah. Tentu saja nggak cocok untuk seragam kantor, selain takut sobek dan mahal, kainnya bikin gerah.
#2 Sutra
Harga bahan kain satu ini lebih mahal, tapi lebih mudah dijahit menurut pemilik toko kain. Meski bisa dipakai seharian tanpa merasa gerah, kain sutra berkilauan. Sudah jelas agak berlebihan kalau kerja memakai kain sutra, ya. Kain ini, sih, cocoknya untuk menghadiri pesta atau kegiatan formal/resmi yang nggak butuh terlalu banyak gerak seperti wisuda.
#3 Organdi
Melihat dari jauh saja sudah terasa tekstur lembut dan fluffy-nya kain organdi. Berbeda dengan sutra yang lembut namun kuat, organdi terasa ringkih karena mengilap dan menerawang. Sudah jelas cocok untuk pesta di malam hari, kurang fleksibel dipakai siang, apalagi kalau dipakai kerja.
#4 Chiffon
Bahan kain yang satu ini sangat tipis dan menerawang serta lembut. Karena tipis dan mudah sobek, lebih cocok untuk acara pesta saja. Biasanya kain chiffon akan ditambahkan puring saat dijahit, ongkos jahitnya cenderung mahal karena chiffon sulit dibentuk. Nggak mungkin kerja seharian memakai kain jenis ini. Ribet!
#5 Tulle
Sepintas mirip chiffon, sama-sama menerawang. Bedanya, setelah diperhatikan lebih dekat, tulle punya pola berlubang berbentuk heksagonal. Boleh dibilang tulle mirip jala. Pemilik toko mengeluarkan dua jenis kain tulle, bertekstur lembut dan kaku. Tulle bertekstur kaku biasanya dipakai untuk baju dengan pola mengembang, sementara tulle bertekstur lembut yang biasanya laris jadi bahan kebaya. Lagi-lagi, jenis kain satu ini hanya cocok untuk acara formal, jelas bukan kain yang bisa dipakai sehari-hari.
#6 Jumputan
“Nyucinya pakai lerak, ya,” pesan pemilik toko kain. Saya yang orang Jawa mengenal jumputan sebagai kain yang rumit: bisa luntur, harus dijemur di tempat teduh, dicuci tangan, nggak boleh kena setrika langsung, adalah beberapa cara merawat kain jumputan yang saya ingat. Bisa repot kalau pakai kain jenis ini untuk sehari-hari, kain jumputan lebih cocok untuk pesta dengan adat Jawa.
#7 Katun
Akhirnya tiba di kain yang paling terjangkau, fleksibel, mudah dijahit, dan tetap cantik untuk kebaya, yaitu kain katun dengan hiasan bordir. Model kebaya yang cocok untuk kain katun adalah kebaya encim. Modelnya lebih sederhana ketimbang kreasi kebaya dengan kain jenis lain di atas. Biasanya sudah tinggal jahit saja, toko kain menyediakan kain yang sudah dibordir. Kebaya dengan kain katun bisa dipakai di banyak kegiatan, baik siang maupun malam hari.
Pilihan bahan kain untuk seragam kantor akhirnya jatuh pada kain katun bordir. Jenis kain ini nggak memerlukan bustier, puring, atau kaos untuk second skin untuk dijadikan kebaya. Lebih praktis dan nyaman untuk dipakai seharian. Kebaya dari katun sama saja dengan baju batik. Jadi, kalau bosan dengan motif batik bolehlah pakai kebaya, Mylov.