Rasa geli dan jijik yang biasanya muncul kalau sedang membicarakan belatung. Namun, tahukah kamu, secara ilmiah, tidak semua jenis belatung atau larva serangga lalat itu menjijikan. Ada jenis larva yang dapat membawa keuntungan, ramah lingkungan, bukan sumber penyakit (Fahmi dkk. 2009), bahkan menjadi “modal” untuk budi daya belatung.
Larva yang saya maksud di atas berasal dari Black Soldier Fly (BSF). Sesuai namanya, larva tersebut dihasilkan dari lalat tentara hitam atau disebut dengan nama maggot BSF.
Bukan hama
Maggot BSF pasti masih terdengar asing bagi kebanyakan oran. Oleh karena itu, saya akan membantu pembaca untuk mengenalkan budi daya belatung maggot BSF. Jangan salah, potensi cuan dari bisnis ini besar, lho.
Budi daya belatung maggot BSF tidak memerlukan peralatan dan persiapan yang mahal. Pakan yang digunakan juga tidak membutuhkan pakan khusus dengan harga mahal. Bahkan kamu bisa mendapatkannya hanya dengan menyisihkan dan mengumpulkan sampah organik sisa makanan rumah tangga ditambah bekatul, dedak, EM4, serta air.
Maggot BSF ini merupakan sumber pakan dengan protein tinggi. Kandungan proteinnya antara 32 sampai 60% yang sangat berguna dalam pertumbuhan daging hewan ternak seperti unggas, sapi, domba, udang, dan ikan.
Larva maggot BSF juga tidak dijumpai di permukiman padat penduduk. Sifatnya non-hama, aman, dan larva yang telah dewasa akan berubah menjadi lalat yang dapat bertelur di tempat di mana ia dilahirkan. Sehingga, proses panen selama budi daya belatung akan sangat mudah.
Fase hidup
Selama budi daya belatung maggot BSF, ada 5 fase hidup yang perlu kami cermati. Fase pertama atau inkubasi berlangsung selama 3 hari hingga telur maggot BSF menetas. Fase kedua, berupa larva yang berlangsung selama kurang lebih 3 minggu. Fase ketiga dinamakan fase prepupa yang berlangsung selama 7 hari. Fase keempat, bernama fase pupa dan berlangsung selama 1-4 minggu. Fase kelima adalah lalat tentara hitam dewasa (BSF) yang berlangsung selama 15-20 hari (Salman dkk. 2020).
Telur yang dihasilkan lalat tentara hitam sebanyak 546-1505 buah (Wardhana, 2016). Satu kilogram maggot BSF dapat menguraikan limbah sebanyak 10-25 kg, dengan perbandingan bekatul atau dedak dengan sampah organik adalah sebesar 1:4 (Sefri dkk. 2020).
Menurut Bosch dkk. (2014), bahwa 1 gram bibit telur maggot dapat menghasilkan 5 kg maggot pada fase pupa, dan 1 ton sampah organik dapat diuraikan menjadi 100-120 kg maggot BSF dan 80-100 kg pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan salah satu produk yang menguntungkan yang dihasilkan sebagai hasil penguraian sampah organik oleh maggot BSF, dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pertumbuhan tanaman hias maupun tanaman budi daya pertanian.
Alat dan Bahan
Berikut alat dan bahan yang perlu kamu siapkan untuk budi daya belatung maggot BSF:
Reaktor atau baskom volume 25 liter
Baskom volume 2 liter
Alat pencacah blender atau mixer
Limbah organik 20 kg
Bekatul atau dedak 5 kg
EM4 peternakan
Air 1 liter
Bibit telur maggot BSF
Pelepah pisang
Kain kasa anti nyamuk
Lampu 5 watt
Atap asbes
Kayu 4 x 4 m
Langkah-langkah memulai budi daya belatung maggot BSF
- Bangun kandang berbahan kayu dengan bentuk panggung secara bertingkat L.
- Letakkan reaktor atau baskom di dasar permukaan tanah dan pada permukaan kayu bertingkat.
- Pasang listrik dan lampu sebagai penghangat.
- Pasang kain kasa penghalau nyamuk sebagai dinding kandang untuk mencegah lalat tidak dimangsa predator, keluar dari kandang atau reaktor, serta mengurangi risiko kematian selama budi daya belatung berlangsung.
- Masukkan 20 kg limbah organik pada mesin pencacah blender atau mixer untuk penghalusan dan tercampur merata.
- Limbah organik yang telah halus diletakkan pada reaktor atau baskom.
- Tambahkan 5 kg bekatul atau dedak pada baskom, dengan perbandingan 1/4 total bobot limbah organik.
- Larutkan satu tutup botol EM4 dengan air 1 liter pada baskom volume 2 liter.
- Setelah campuran larutan merata maka masukkan larutan EM4 dan air kedalam reaktor atau baskom volume 25 liter.
- Tutuplah reaktor atau baskom dengan pelepah pisang.
- Tunggu lalat BSF datang untuk bertelur pada medium pelepah pisang. Jika tidak mau menunggu lalat tentara hitam bertelur, cukup beli bibit telurnya di marketplace dengan biaya tambahan.
- Telur yang sudah tersebar di pelepah pisang akan menetas dalam waktu kurang lebih 3 sampai 5 hari, letakkan telur di permukaan campuran material limbah organik, dedak atau bekatul dan tunggu hingga telur maggot BSF menetas.
- Tunggu maggot BSF hingga usia 3 minggu di mana pada usia tersebut maggot BSF siap untuk proses pemanenan. Budi daya belatung itu gampang, kan.
Pembangunan dan pengelolaan bisnis budi daya belatung maggot BSF ini cukup mudah, terjangkau, dan tidak melelahkan dibandingkan budi daya ternak lainnya. Terlebih maggot BSF merupakan larva yang kebal dengan kondisi cuaca dan iklim dengan suhu dan kelembaban yang ekstrim (Wardhana, 2016).
Potensi keuntungan
Maggot BSF yang sudah dipanen bisa diolah dengan cara dioven untuk dikeringkan untuk kemudian dikemas dan dijual sebagai bahan pakan berprotein tinggi dengan harga terjangkau. Maggot BSF dapat membantu petani dan peternak dalam mengefisiensi biaya operasional usaha mereka. Selain itu, kamu juga bisa menjual pupuk hasil dekomposisi sampah organik yang dihasilkan maggot BSF dalam bentuk residu pupuk yang bersifat kompos. Pupuk tersebut begitu bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman hias maupun tanaman pertanian.
Maggot BSF juga berkhasiat bagi kesehatan hewan ternak maupun hewan hias karena memiliki kemampuan antibiotik, meningkatkan imunitas tubuh, dan ramah lingkungan (Wardhana, 2016). Harga pakan yang terbuat dari maggot BSF dibanderol dengan harga bervariatif, yaitu sekitar Rp7.000 hingga Rp25.000 per kg.
Jumlah uang yang langsung dihasilkan oleh budi daya belatung memang tidak banyak jika dibandingkan usaha pakan dan budi daya hewan lainnya. Namun, jika serius mengembangkan budi daya belatung ini, potensi keuntungannya tidak bisa diremehkan.
Misalnya seperti yang dialami Bapak Rahman, warga Kota Bekasi yang sukses meraup hingga Rp12 juta per bulan melalui budi daya belatung maggot BSF selama masa pandemi (Husen, 2021). Sangat lumayan sebagai bisnis sampingan, kan.
Daftar Pustaka
Bosch, G., S. Zhang, G. A. B. O., and H. H. Wouter. 2014. Protein Products in Broiler Chicken Nutrition: A Review. Anim Nutr 1, 47-53.
Fahmi, M. R., S. Hem, dan I. W. Subamia. 2009. Potensi Maggot untuk Peningkatan Pertumbuhan dan Status Kesehatan Ikan. Jurnal Riset Akuakultur 4 (2), 221-232.
Husen, A. S. 2021. “Peluang Bisnis Budidaya Maggot Black Soldier Fly, Pria Ini Sukses Raup 12 Juta Sebulan”, https://palembang.tribunnews.com/2021/02/14/peluang-bisnis-budidaya-maggot-black-soldier-fly-pria-ini-sukses-raup-12-juta-sebulan?page=3, diakses pada 19 September 2022 pukul 14.04.
Salman, L. M. Ukhrowi, dan M. T. Azim. 2020. Budidaya Maggot Lalat BSF sebagai Pakan Ternak. Jurnal Karya Pengabdian 2 (1), 1-6.
Sefri, T., M. I. Hilal, dan D. S. W. P. J, Widako. 2020. Prospek Pengembangan Integrasi Limbah Pertanian dan Peternakan dan Pemeliharaan Maggot Black Soldier Fly sebagai Pakan Ayam Kampung di Desa Bulusari Banyuwangi. PARTNER 26 (2), 1616-1629.
Wardhana, A. H. 2016. Black Soldier Fly (Hermetia illucens) sebagai Sumber Protein Alternatif untuk Pakan Ternak. Wartazoa 26 (2), 69-78.
Penulis: Ilhan Mansiz
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Ide Bisnis Cuan 2023: Potensi Menguntungkan Franchise Indomaret! Simak Syarat dan Tahapannya