Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Rahasia Keabadian Lagu ‘Kepompong’ Milik Sind3ntosca

Butet RSM oleh Butet RSM
2 Januari 2021
A A
Rahasia Keabadian Lagu 'Kepompong' Milik Sind3ntosca terminal mojok.co

Rahasia Keabadian Lagu 'Kepompong' Milik Sind3ntosca terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Dulu kita sahabat, berteman bagai ulat, berharap jadi kupu-kupu.” Tenang, ini bukan you sing you lose. Bukan pula tulisan tentang seberapa tua Anda. Tapi kalau nyanyi, Anda mungkin punya masa muda yang menggairahkan seperti saya. Kalimat tadi adalah penggalan lirik dari lagu “Kepompong”, hits yang menjadi legenda dan tak lekang oleh waktu yang dipopulerkan oleh Sind3ntosca.

“Kepompong” sangat berjaya di tahun 2008-2009. Tahun di mana banyak lagu Indonesia berlirik simple dan mudah diingat. “Kepompong” hadir di tengah semaraknya lagu cinta yang membanjir waktu itu. Sebut saja ST 12 dengan “Cari Pacar Lagi”, Dewa dengan “Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia” (yang rasanya nggak begitu ngehits deh ini lagu), atau Kerispatih dengan lagu “Demi Cinta”. Saingan terberat “Kepompong” dalam hal keabadian di ingatan mungkin hanya pada lagu Dewi Lestari dengan “Malaikat Juga Tahu” dan Nidji dengan “Laskar Pelangi”.

Sind3ntosca sendiri membuat lagu “Kepompong” pada 2001. Ya ampun, segitu lamanya menunggu karyanya dikenal banyak orang. Saya yang tulisannya ditolak Mojok setelah menunggu 7 hari saja, langsung baper dan menangis. Sind3ntosca sabar banget menunggu selama 7 tahun, omaigot. Kalau orang biasa mungkin udah males bikin karya, mutung aja, cari cara nyari duit yang lain daripada menunggu apresiasi dunia segitu lamanya.

Fakta bahwa belum ada lagu Sind3ntosca yang menjadi hits setelah “Kepompong”, tak menyurutkannya dalam membuat karya. Update karyanya bisa diikuti di laman Facebook dan media sosial Sind3ntosca lainnya. Konsisten dengan musiknya yang unik dan gaya nyinden dengan dialek Sunda membuatnya terdengar Indonesia banget, tapi ya nggak keminggris. Tengok saja video dalam lagu “Linger“ milik The Cranberries dan “Across The Universe” milik The Beatles.

Bertahan di dunia musik, punya lagu yang melegenda, lantas apakah menjadikannya auto kaya? Menurut unggahannya sih tidak. Dulu, dengan royalti pertamanya, sudah pernah kebeli mobil BMW 318i second seharga tiga puluh enam juta rupiah. Beda banget dengan selebritis yang bisa koleksi mobil seharga miliaran rupiah. Saya menduga, kurang besarnya pendapatan Sind3ntosca karena sosoknya idealis.

Sind3ntosca tidak merokok dan menolak sponsor rokok. Begitulah salah satu bentuk idealismenya. Era 2000-an, saat semua panggung pentas seni disponsori oleh Djarum dan La Lights, tentu pilihan idealis tersebut membuatnya jadi anti mainstream bahkan aneh.

Namun, keberaniannya membuat penjenamaan pribadi yang antirokok, tidak minum alkohol, dan pokoknya “tampak” jadi anak baik-baik patut diacungi jempol. Jadi anak baik-baik kalau memang punya karya yang bagus dan diluncurkan dalam waktu yang tepat terbukti dapat menjadi legend. Meski risikonya berat juga. Lantaran citra baiknya, lebih banyak wanita yang merasa nyaman menjadi sahabat daripada tertarik menjadi pacar. Itu juga kata Sind3ntosca sendiri, ya.

Di era digital ini, siapa pun bisa mengikuti jejak Sind3ntosca yang pernah viral dan melegenda. Pembuat karya, baik itu dalam wujud musik, lukisan, pun tulisan kini punya ruang yang sangat luas untuk mempublish sendiri karya. Tak perlu menangis tujuh hari tujuh malam jika ditolak Terminal Mojok, media kesayangan kita ini. Meski saya yakin, nggak cuma saya yang penasaran, susah bener sih masuk Terminal. Publish mandiri aja, siapa tahu 7 tahun kemudian menjadi buku?

Baca Juga:

5 Fakta Ungker, Kepompong Ulat Jati yang Jadi Kuliner Khas Blora

Belajar dari Patrick Walaupun Pengangguran Tapi Banyak Akal

Geliat publikasi indie menjadi jalur yang cukup mudah untuk mempublikasikan karya. Tentu butuh konsistensi dalam berkarya dan berbagai usaha kaitannya untuk merawat hubungan baik (dan menguntungkan) dengan para lover maupun para hater. Yup, hater yang dipelihara akan membantu naiknya popularitas Anda, kok!

Kembali ke Sind3ntosca, sosoknya di media sosial sangat ramah dan beberapa kali memposting topik sensitif yang memancing berdatangan lover maupun hater. Sekali waktu, serangan personal berupa ejekan tentang karya terkenalnya yang cuma satu diluncurkan oleh hater. Namun, justru dengan demikian, popularitasnya meningkat dan membuktikan berapa lekatnya “Kepompong” dengan Sind3ntosca.

Menjenamakan diri ke publik tak pernah sia-sia untuk seorang yang butuh menjual karya. Demikian juga Sind3ntosca, akhirnya setelah mengalami kezaliman di masa lalu, 2021 nanti akan ada Kepompong Reborn. Menyusul Petualangan Sherina yang juga Reborn. Akankah “Kepompong” masa depan akan kembali berada dalam memori kita sampai 20 tahun lagi? Entahlah, kita lihat saja nanti.

BACA JUGA Mari Bersepakat ‘Terbang Bersamaku’ Adalah Lagu Kangen Band yang Terbaik dan tulisan Butet Rachmawati Sailenta Marpaung lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini

Terakhir diperbarui pada 30 Desember 2020 oleh

Tags: kepompongSind3ntosca
Butet RSM

Butet RSM

Ibu dari tiga anak, penulis lepas yang tinggal di Bantul. Terbiasa menulis tentang UMKM, pasar, pendidikan alternatif, dan keresahan sosial.

ArtikelTerkait

Patrick Star adalah Korban Dibandingkan sama Anak Tetangga dalam Perspektif Taoisme terminal mojok.co

Belajar dari Patrick Walaupun Pengangguran Tapi Banyak Akal

13 Juli 2019
5 Fakta Ungker, Kepompong Ulat Jati yang Jadi Kuliner Khas Blora Mojok

5 Fakta Ungker, Kepompong Ulat Jati yang Jadi Kuliner Khas Blora

24 Desember 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.