Bukan hanya orang beragama yang bisa mendapatkan cobaan. Bagi mereka, para pengendara, cobaan pun nyata adanya. Misalnya, emak-emak yang riting kanan tapi belok kiri. Selain itu, ada cobaan dalam bentuk lampu lalu lintas. Untuk ini, Purwokerto punya pekerjaan rumah.
Ya, keberadaan lampu lalu lintas yang membuat kesal pengendara ada di setiap daerah, termasuk Purwokerto. Di antara puluhan perempatan, salah satu lampu lalu lintas yang selalu berhasil menarik amarah saya adalah lampu lalu lintas Perempatan Tanjung. Perempatan ini begitu bedebah bagi pengendara minim kesabaran seperti saya. Kalian nggak percaya? Saya kasih buktinya, nih!
Perempatan Tanjung, lampu lalu lintas paling lama di Purwokerto
Selama menempuh masa perkuliahan di Purwokerto, Perempatan Tanjung menjadi jalur andalan saya menuju kampus. Awalnya, saya kagum dengan perempatan satu ini karena memiliki ruas jalan yang lebar dan kontur jalan yang mulus. Namun, setelah berapa kali lewat, saya menjadi muak. Kenapa? Karena lampu merah di perempatan satu ini begitu lama.
Kawan saya, yang sangking kesalnya dengan lampu merah yang begitu lama, sampai menstandarkan motornya sembari menghabiskan sebungkus es kelapa. Saya pun heran sembari ngikik.
Kawan saya yang lain pun berseloroh, jika lampu merah Tanjung hanya akan hijau jika Upin dan Ipin sudah masuk perguruan tinggi. Lah wong lampu hijaunya suwe tenan, Lur!
Baca halaman selanjutnya: Butuh solusi segera untuk mengatasi masalah ini.