Sewaktu saya masih remaja dahulu atau kira-kira saat masih duduk di bangku MTS, ada sebuah lagu yang bisa dibilang cukup populer namun misterius. Pasalnya, lagu tersebut tak diputar di televisi atau radio. Saya sendiri mengenalnya melalui seperangkat audio di dalam angkot atau lingkungan pergaulan. Lagu yang saya maksud tersebut berjudul “Punk Rock Jalanan”.
Secara garis besar, “Punk Rock Jalanan” menceritakan seseorang yang berusaha move on dari patah hatinya. Di dalam perjalanan cintanya, orang tersebut jatuh hati pada seseorang. Sayangnya, ada perbedaan status yang menghalangi terjalinnya hubungan di antara dua sejoli tersebut.
Liriknya memang sederhana dan tidak begitu puitis. Bahkan saya sendiri mendapatkan ada semacam pergantian cerita yang begitu mendadak. Pada awal lirik menyesal karena telah mencintai seseorang, eh tiba-tiba sudah memendam perasaan kepada orang lain. Meskipun demikian, indera pendengaran saya tetap mampu menikmati lagu ini.
Pertama kali saya mendengar lagu “Punk Rock Jalanan” bermula dari teman satu gang. Mulanya, saya sempat mengira kalau lagu tersebut adalah karangannya. Pasalnya, saya belum pernah mendengarnya selain dari mulut dia sendiri pada saat itu.
Namun, prasangka saya tersebut ternyata salah besar. Waktu saya naik angkot, beberapa kali saya mendengar “Punk Rock Jalanan” diputar oleh driver angkot. Kalau lagu tersebut merupakan ciptaan teman saya, barang tentu dia sudah bergelimang harta dengan royalti yang didapatnya. Hehehe.
Setidaknya ada empat versi dari “Punk Rock Jalanan” yang pernah saya dengar. Pertama, ada versi anak kecil dengan latar belakang petikan ukulele. Kedua adalah versi anak kecil yang diiringi dengan band bernuansa rock. Ketiga ada versi dari Jawara Band. Lalu yang keempat alias yang terakhir adalah versi dangdut yang dibawakan oleh Nella Kharisma.
Dari keempat versi yang disebutkan di atas, versi yang paling familiar sekaligus menjadi favorit saya adalah anak kecil dengan band rock sebagai pengiringnya. Sayangnya, “Punk Rock Jalanan” versi tersebut tidak tersedia di Spotify.
Awalnya saya mengira bahwa anak kecil yang menyanyikan lagu “Punk Rock Jalanan” adalah Tegar, pengamen cilik yang sempat viral pada 2013. Akan tetapi, saya tidak mampu menemukan bukti yang benar-benar autentik kalau dia adalah penyanyinya.
Setelah melalui penelusuran di YouTube dan internet, saya mendapati bahwa penyanyi dari “Punk Rock Jalanan” versi band rock anak kecil adalah Gilang Sadewa. Menurut informasi di Kaskus, lagu tersebut juga merupakan ciptaannya.
Meskipun lagu tersebut cukup terkenal di masa-masa saya remaja dahulu, nama maupun sosok Gilang Sadewa tidak pernah sampai diangkat ke media massa. Tidak begitu banyak informasi yang bisa didapatkan darinya.
Sayangnya, di balik kepopuleran lagu ini terdapat sedikit kontroversi. Di beberapa forum di internet, lagu tersebut dituding memiliki kemiripan dengan lagu “Hanya Kau Seorang” yang dinyanyikan oleh Anne Tamara.
Setelah saya menelusuri secara langsung di Youtube, “Punk Rock Jalanan” memang memiliki kemiripan dengan “Hanya Kau Seorang”. Kemiripan tersebut dapat ditemukan pada bagian lirik “Kusimpan rindu di hati, gelisah tak menentu”. Saya tidak tahu apakah itu merupakan kebetulan atau bukan. Saya tidak mau berspekulasi dengannya.
Terlepas dari hal tersebut, “Punk Rock Jalanan” adalah karya musik yang begitu memorable bagi saya pribadi. Toh dari sejuta atau lebih lagu yang telah beredar di seluruh dunia, hampir pasti akan ada kemungkinan bahwa antara satu lagu dengan lainnya memiliki kemiripan.
BACA JUGA 7 Lagu Anak Indonesia yang Punya Potensi Mengalahkan ‘Baby Shark’ dan tulisan Muhammad Fariz Kurniawan lainnya.