Kalau ada satu klub yang sangat diharapkan untuk bersinar pada Liga 1 musim depan oleh orang-orang dari Indonesia Timur, tentu saja jawabannya adalah PSM Makassar. Bagaimana tidak? PSM saat ini menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia bagian timur yang masih mentas di Liga 1. Setelah tahun lalu, Persipura Jayapura menempati posisi tiga terbawah di papan klasemen Liga 1, sehingga membuat Persipura terpaksa turun kasta ke Liga 2.
Meskipun PSM harus memikul harapan yang sebegitu besar dan banyak dari orang-orang di Indonesia timur, sayangnya, kondisi PSM saat ini sedang tidak baik-baik saja. Ada berbagai macam hal yang memberatkan PSM untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. Apa saja hal tersebut?
#1 Stadion kandang di luar kota
PSM Makassar terpaksa menjadi satu dari beberapa tim musafir di Liga 1 Indonesia. Tim musafir adalah tim yang tidak bermain atau berkandang di daerah asal klub tersebut. Walaupun home base PSM musim depan nggak sampai beda pulau karena mereka akan bermain di Stadion BJ Habibie, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Meskipun suporter dari PSM tersebar pada setiap kota/kabupaten di pulau Sulawesi. Tapi, saya rasa agak janggal untuk klub dengan sejarah panjang dan prestasi yang cukup mentereng di Indonesia seperti PSM harus menjadi tim musafir. Terlebih beberapa waktu lalu, Stadion BJ Habibie Parepare sempat dinyatakan belum lolos verifikasi PT LIB karena kualitas penerangan stadion yang masih di bawah standar.
Untungnya saat ini Stadion BJ Habibie telah lolos verifikasi PT LIB, sehingga PSM Makassar dapat melaksanakan pertandingan di sana.
#2 Nggak punya lapangan latihan
Belum lama ini PSM menandatangani MoU dengan Pemkab Gowa untuk penggunaan stadion Kalegowa dan lapangan Syekh Yusuf sebagai tempat latihan tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur tersebut. Nama PSM Makassar, kandang di Parepare dan latihan di Gowa. Hal itu membuat banyak netizen bertanya, “Lalu di Makassar, ngapain aja?”
Yang membuatnya semakin miris bukan hanya klub sebesar PSM nggak punya lapangan latihan sendiri dan harus meminjam aset pemda hanya untuk latihan. Miris.
#3 Proses pembangunan stadion belum jelas
Sampai artikel ini saya tulis, belum ada kejelasan kapan proses pembangunan dari Stadion Mattoangin Makassar akan dimulai. Sebab, tender pembangunan Stadion Mattoangin telah mengalami dua kali gagal tender. Tender pertama dilaksanakan pada akhir 2021 tapi gagal. Selanjutnya tender kedua yang dilaksanakan pada awal 2022 masih gagal juga.
Kalau gimana terus, gimana majunya?
#4 Tunggakan gaji pemain
Ada isu yang kurang sedap menimpa manajemen dari PSM beberapa waktu lalu. Konon katanya, PSM Makassar menunggak gaji beberapa pemainnya pada musim 2021/2022. Bahkan kabarnya jumlah tunggakan gaji pemain PSM mencapai lebih dari satu miliar rupiah.
Bukan cuma tahun ini saja PSM diterpa oleh isu tunggakan gaji pemain. Tahun lalu pun PSM telah mengalami permasalahan tunggakan gaji pemain. Saya rasa manajemen PSM harus segera menyelesaikan segala permasalahan mendasar tersebut. Agar skuat PSM bisa fokus meraih kesuksesan bukan hanya di Liga Indonesia saja tapi Piala AFC juga.
Meskipun ada berbagai macam kendala tersebut, PSM tetap bisa memulai pertandingan pertama Liga 1 dengan sangat baik. Selain itu, PSM juga menjadi satu-satunya klub Indonesia yang masih tersisa di ajang Piala AFC tahun ini.
Namun, masalah-masalah tersebut bisa jadi bom waktu bila tak segera diatasi. Jangan sampai hal-hal tersebut malah menghambat laju PSM dan bikin mereka terseok-seok.
Sumber gambar: Akun Instagram @psm_makassar
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 6 Hal Terkait Makassar yang Kerap Disalahpahami