Malapetaka di Balik Promo Jajan Online, Perlu Hati-hati!

Malapetaka di Balik Promo Jajan Online, Perlu Hati-hati! Mojok.co

Malapetaka di Balik Promo Jajan Online, Perlu Hati-hati! (unsplash.com)

Promo jajan online bisa menguras kantong dan membentuk kebiasaan buruk. 

Saat saya sedang kerja shift malam, sebuah notifikasi muncul. Apalagi kalau bukan notifikasi pesan berisi bujuk rayu dari e-commerce untuk memanfaatkan promo jajan minuman manis-manis. Pesan itu benar-benar muncul di saat yang tepat, shift malam memang pas disokong dengan minuman manis-manis. 

Notifikasi promo jajan semacam ini ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali. Waktunya juga selalu tepat. Saya benar-benar kagum dengan kemajuan teknologi yang bisa membaca kegiatan sehari-hari secara cermat. Ajakannya pun penuh kalimat menggoda, tidak dipungkiri beberapa kali saya terjerat rayuan promo jajan. 

Membentuk kebiasaan buruk

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan promo jajan online semacam ini. Toh pada akhirnya keputusan jajan atau tidak ada di tangan masing-masing orang. Masalahnya, banyak orang tidak terkontrol ketika jajan secara online. Beragamnya pilihan makan dan minuman, kepraktisan, dan potongan harga memang jadi kombinasi yang sulit ditolak. 

Apabila kehilangan kontrol terhadap diri sendiri, berbagai penyakit bisa saja muncul di kemudian hari. Kita bisa belajar dari Nauru, sebuah negara di pulau kecil di Samudera Pasifik. Kemakmuran yang mereka rasakan nyatanya tidak berujung pada kebaikan, tapi keburukan. 

Dahulu, Nauru adalah negara kaya raya karena menjadi produsen fosfat terbesar di dunia. Kekayaan alam itu justru membawa malapetaka karena masyarakat tidak mampu mengontrol konsumsinya. Gaya hidup mereka berubah, makanan cepat saji dan soda menjadi konsumsi sehari-hari.  

Penyakit diabetes melitus pun tidak bisa terhindarkan. Jurnal kesehatan yang berjudul Prevalence and risk factors of diabetes and impaired fasting glucose in Nauru mencatat, setidaknya 1 dari 10 penduduk mengalami penyakit ini. Sekarang prevalensi diabetes memang sudah menurun, tapi beban penyakit diabetes ini masih ada di kelompok masyarakat lansia dan kemudian  juga meluas pada kelompok usia anak muda.

Menggunakan promo jajan dengan penuh kesadaran

Saya sebagai anak kosan selama 13 tahun paham betul promo jajan menawarkan kenyamanan. Pilihan makanan dan minuman banyak, praktis, dan bisa jadi harganya lebih murah daripada produk asli karena berbagai promo. Belum lagi notifikasi yang terus menderu menggempur ponsel, ajakan jajan semakin sulit ditolak. 

Nah, sekarang coba kita bayangkan. Kalau promo jajan tadi menjadi suatu kebiasaan yang tidak bisa kita lepaskan, bukan tidak mungkin kita berakhir seperti Nauru. Analisis kesehatan dari jurnal kesehatan Lancet, menunjukkan, menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari menjadi masalah kesehatan terbesar jika dibandingkan dengan merokok. Makanan juga menjadi salah satu penyebab kematian di dunia. Sebanyak 1 dari 5 orang di dunia meninggal karena menu makanan yang mereka konsumsi. 

Melihat angka-angka di atas, menjaga makan dan minuman yang kita konsumsi begitu penting, bukan? Kini tantangannya tidak sekadar mengatur menu apa yang kita konsumsi sehari-hari, tapi juga bujuk rayu promo jajan online. Bukan berarti kalian harus menolak seluruh promo jajan online ya. Sebenarnya fasilitas yang satu ini bisa menguntungkan kok, selama kita menggunakannya dengan penuh kesadaran dan jangan kebablasan.  

Penulis: Nabial Chiekal Gibran
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Perempuan Belanja Online dengan Shopee, Laki-laki dengan Tokopedia. Bukan Kebetulan Aja, Ada Alasan di Baliknya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version