Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Prima Tossa, Motor Korea yang Awetnya sampai Akhir Zaman

Budi oleh Budi
9 September 2023
A A
Prima Tossa, Motor Korea yang Awetnya sampai Akhir Zaman

Prima Tossa, Motor Korea yang Awetnya sampai Akhir Zaman (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Wabah Korea sebenarnya tak baru saja menjangkiti Indonesia. Sebenarnya, wabah itu sudah menyerang jauh lebih lama, sejak awal 2000-an. Tapi, mereka memulainya dari jalur otomotif, yah, meski hasilnya gagal total. Dan “serangan” pertama dimulai dengan Prima Tossa.

Prima Tossa muncul dengan invasi motor-motor Cina di awal 2000-an. Dengan harga relatif lebih murah dari pabrikan Jepang, motor-motor ini punya bentuk identik dengan motor laris jaman itu, Honda Supra 100.

Visual Prima Tossa yang sudah 20 tahun di rumah saya, pun, sama persis dengan Honda Supra 100. Jika nggak jeli, orang-orang mungkin nggak tahu bahwa motor ini bukan “anak” dari Honda. Bahkan dibilang anak tiri pun juga nggak.

Meski bukan keluaran Honda, Prima Tossa awet banget!

Namun begitu, soal keawetan Prima Tossa nggak bisa tak anggap remeh. Lha gimana ya, sudah 20 tahun dipakai tapi motor satu ini belum pernah turun mesin (ganti piston). Mesinnya aman sentosa meski secara performa dan kenyamanan agak kurang kalau dibanding Supra 100 keluaran Honda sih.

Tapi, dengan usia yang sudah 20 tahun (mau 21 tahun) Prima Tossa tetap prima seperti namanya. Kondisi mesin tetap oke. Sekali engkol nyala bahkan ketiban daun jatuh, bakal nyala tuh mesin. Bagian sasis nggak ada keropos-keropos, apalagi menunjukkan tanda-tanda patah rangka. Saya ulangi, meski bukan keluaran Honda, Prima Tossa teramat awet. Paling yang nggak awet tuh kulit sadel gegara dicakar-cakar kucing. Dan ya, kulit sadel kan termasuk parts fast moving yang emang kudu berkala diganti pas habis.

Bodi plastiknya memang sudah agak memudar dan ini wajar mengingat usia motor sudah 20 tahun. Bukan motor yang baru dua tahunan tapi rangka udah keropos, rangka patah dan bodi kusam.

Kayak pernah denger kasus ini. Pabrikan motor apaaa gitu.

Spesifikasi mesin biasa tapi bikin selamat

Performa mesin memang nggak terlalu halus atau teramat ngisi dari putaran sampai tengah kayak Honda Supra 100. Tapi dari sisi ini, Prima Tossa memang berada di level berbeda. Getaran mesinnya memang sangat terasa di paha. Apalagi saat mbejek gas sangat dalam, sudah bisa saya pastikan siapa saja yang naik akan merasakan tremor fisiologis. Saya sering merasakannya.

Baca Juga:

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

Ya mau gimana lagi, dengan kapasitas mesin yang nggak sampai genap 100 cc, Prima Tossa cocoknya untuk riding santai dan tak lebih dari kecepatan 50 Km/jam.

Terlebih, saat mau memindah persneling, motor Prima Tossa juga nggak bisa grusa-grusu. Kudu ngurut gas, sebab tuas persenelingnya amat keras dan akan bertambah keras jika mau menambah “gigi” tapi di RPM yang nggak pas.

Kalau dilihat dari perspektif yang lain, mungkin semua kekurangan itu bertujuan bikin pengendaranya lebih wawas diri. Siapa pun atau saya yang naik akan cukup sadar untuk berkendara dengan santai dan nggak begajulan. Dan tentu saja karena hal tersebut, pengendaranya akan lebih mematangkan lagi skill berkendara terutama cara memindahkan persneling yang tepat.

Mengingat juga, performa Prima Tossa yang biasa sudah barang tentu cocok untuk nyantai menikmati perjalanan. Oh iya, rem Prima Tossa punya saya masih menggunakan rem tromol depan belakang. Rem tromol yang nggak pakem-pakem amat terus lebih cepat habis itu lho.

Kebingungan saya pas bongkar mesin, ini motor Cina atau Korea?

Meski di-cap moto Cina, saya dibuat kebingungan sama identitas awal Prima Tossa saat membongkar daleman mesin. Sebab tertulis jelas buatan Korea (((made in Korea))). Berbeda dengan Jialing, Beijing, atau Sanex yang tertulis made in China. Terlebih lagi, niat mau ganti kampas kopling harus saya tunda. Kampas Kopling Honda Supra 100 yang sebelumnya sudah tak beli ternyata nggak bisa kepakai.

Memang tampilan mesin seperti bak kopling, bak magnet, silinder head si Prima Tossa identik sama milik Honda Supra 100. Tapi ternyata isian mesin beda. Teknologi yang dipakai lebih jadul. Kampas kopling dan gandanya menyatu, sistem kayak begini lumrah ditemui di Honda Astrea 800 ke bawah. Sementara Supra 100 lebih modern dengan memisahkan dua part ini, sehingga didapat perpindahan gigi empuk dan smooth. “Pantesan keras banget koplingnya,” gumam saya saat itu.

Namun begitu, meski mesinnya berteknologi jadul tapi tetap saja Prima Tossa awetnya nggak kira-kira. Jadi kesimpulan saya setelah memakai Prima Tossa lebih dari 20 tahun adalah … Coba dong bantu cari kesimpulannya apa? Tulis di kolom komentar, Nda.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Rangka eSAF Patah Itu Sudah Diperhitungkan oleh AHM, Jangan Keburu Menghujat, Tolong Berprasangka Baik Dikit

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 September 2023 oleh

Tags: cinahonda suprakoreatossa prima
Budi

Budi

Seorang montir tinggal di Kudus yang juga menekuni dunia kepenulisan sejak 2019, khususnya esai dan fiksi. Paling suka nulis soal otomotif.

ArtikelTerkait

Suka Duka Jadi Istri Pria Keturunan Tionghoa, Pernah Dikira Baby Sitter Anak Sendiri terminal mojok.co

5 Suku Tionghoa Terbesar di Indonesia: Sekilas Sejarah dan Budaya

13 Mei 2020
Nestapa Pengguna Honda Supra Fit 2007 (Pixabay)

Nestapa Pengguna Honda Supra Fit 2007

24 April 2023

Bingsu, Es Serut Korea yang Ampuh buat Ngademin Diri Pas Musim Panas

18 Juni 2021
Level Pedas Orang Indonesia Memang Tingkat Dewa, Bahkan Naga pun Belajar Mengeluarkan Api dari Orang Indonesia

Level Pedas Orang Indonesia Memang Tingkat Dewa, Bahkan Naga pun Belajar Mengeluarkan Api dari Orang Indonesia

9 Agustus 2024
sejarah arak cina arak pribumi arak eropa mojok

Menyusuri Sejarah Panjang Arak Pribumi, Cina, dan Eropa

11 Juli 2021
Percayalah, Hidup Kaum Minoritas Itu Sama Sekali Tidak Enak

Percayalah, Hidup Kaum Minoritas Itu Sama Sekali Tidak Enak

5 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.