Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pramuka, PKS, PMR: Mana Ekskul Wajib yang Paling Worth buat Diseriusin?

Adi Sutakwa oleh Adi Sutakwa
21 Januari 2021
A A
Kalau Bukan Ekskul Wajib, Saya Nggak Akan Kenal Pramuka MOJOK.CO

Kalau Bukan Ekskul Wajib, Saya Nggak Akan Kenal Pramuka MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah generasi ekskul sejak SD, SMP, dan SMA, terutama untuk ketiga kegiatan luar jam pelajaran yang saya ikuti: Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), dan Palang Merah Remaja (PMR). Selain karena pada masa-masa itu, 2000-2011, ketiga ekskul tersebut memang menjadi opsi wajib dipilih. Belakangan setelah saya renungkan, ternyata banyak faedah dan pelajaran hidup yang bisa diambil dari ketiga pilihan kegiatan organisasi sore hari tersebut.

Pramuka

Saya mengikuti Pramuka sejak kelas empat SD, berlanjut setidaknya dua tahun hingga akhir kelas enam. Dari ekskul wajib inilah saya bisa mendapat pengalaman latihan yel-yel kelompok dan teknik baris-berbaris dasar. Saya yakin yel-yel “Terpesona” yang lagi rame di semua jagat sosial media itu juga dulunya bermula dari kecintaan bapak-bapak berseragam dengan ekskul pramuka, semacam nostalgia kali ya.

Dari Pramuka juga guru-guru SD saya jadi nggak ragu menunjuk saya menjadi pemimpin upacara tiap hari Senin, padahal niat hati selalu ingin jongkok ngiyup dari serangan sinar matahari di barisan belakang. Dulu, kata ibu saya, anak laki-laki yang ganteng itu ya yang ireng (maksudnya coklat tua) kulitnya. Waktu kuliah saya tahu kalau ungkapan itu cuma upaya membesarkan hati saya saja karena sudah terlanjur buluk keseringan panas-panasan tiap kali Pramuka.

Kalau sekedar ingin ikut api unggun dan hiking pagi saat Jambore, ya lumayan lah ikut Pramuka. Toh, akhirnya saat SMP dan SMA saya tidak melanjutkan pilihan ekskul Pramuka. Setelah tentu saja saya tahu bahwa meskipun selalu pakai topi Pramuka, kok ya anggotanya nggak beda jauh dengan nasib saya: buluk semua.

PKS

Di jenjang SMP saya memutuskan untuk mencoba ekskul yang ternyata nggak jauh beda, gobloknya saya termakan rayuan kawan yang tingginya lima sentimeter lebih daripada saya. Katanya nanti ikut lomba, jadi petugas upacara kemerdekaan di alun-alun kota. Realitanya ya baris berbaris lagi, panas-panas lagi, mandi debu lapangan lagi. Ya agak lebih selo ketimbang Pramuka sih, pakai kaos polos, tapi ya pakai celana bahan juga.

Satu lagi yang agak lumayan untuk diperjuangkan, gadis seumuran yang gabung di PKS ini biasanya agak lebih glowing ketimbang anak Pramuka. Apalagi karena sejak awal memang sudah ada seleksi alam soal tinggi badan, jadilah cewek-cewek PKS jauh lebih ramping dan enak dipandang. Nggak enaknya ya mesti berangkat paling pagi, nyebrangin sepeda anak lain supaya selamat sampai gerbang parkiran.

Kadang juga terpaksa nemenin guru BK, atau waktu itu namanya guru BP, bentak-bentak anak yang telat barang sepuluh menit saja. Nggak enaknya disitu sih, berasa jadi public enemy padahal niat hati biar kelihatan rapi, disiplin, dan keren aja di depan doi.

PMR

Nah, kalau ditanya, terus rekomendasi ekskul wajib yang cihuy apa dong? Dengan lantang dan penuh nanda menantang, saya jawab PMR! Biar anak Pramuka dan PKS ke-trigger dong, dan memang di SMA ekskul wajib yang saya pilih ya PMR ini. Alasannya banyak banget, nggak akan selesai kalau ditulis dalam satu artikel. Saya akan coba sarikan yang penting dan bermanfaat saja.

Baca Juga:

Pelajar Surabaya Nggak Butuh Pramuka, Ekstrakurikuler Ini Memang Lebih Baik Nggak Diwajibkan

Kurikulum Merdeka Membunuh Pramuka?

Pertama, ceweknya cantik-cantik, pasti dong, buat apa nerusin PMR di kelas dua SMA kalau bukan buat ngecengin dedek-dedek emesh yang baru aja masuk SMA. Alasan mengapa semua adik kelas berwajah bening berkumpul jadi satu di PMR sangat dipengaruhi oleh alasan kedua, kegiatannya nggak panas-panasan. Paling-paling praktik resusitasi jantung paru (RJP) sambil guyonan.

Selain dilakukan agak lebih sore menunggu matahari redup redam, PMR juga lebih sering berkegiatan secara indoor di kelas atau di bawah pepohonan rimbun di sekitar sekolah. Makanya gadis-gadis PMR selalu bisa bersolek secara natural. Saya curiga para ukhti-ukhti brand ambassador skin care itu ya anak PMR juga pas SMA dulu.

Selain itu, UKS selalu bisa jadi tempat nongkrong yang otoritatif kalau lagi males upacara. Meskipun demikian, ya ada nggak enaknya juga, mesti merasakan ditusuk jarum donor darah segede tusuk gigi, sekitar 16 sampai 17 gauss, berdiameter luar sekitar 1,4 – 1,6 mm, demi menepis bully-an anak PMR kok nggak berani donor.

Kayaknya dari kebiasaan donor darah dan ikut PMR itulah saya jadi lebih suka film thriller dengan kategori gore. Selain itu, setiap kali menyaksikan kejadian cepat kecelakaan di jalan raya, saya juga termasuk yang nggak pernah berkedip, memalingkan wajah, apalagi teriak. Justru saya selalu jadi orang pertama yang berusaha menolong korban, separah apa pun luka dan sengeri apapun ceceran darahnya.

Lho kok ikut PMR malah jadi punya orientasi keji gini? Yah, apapun namanya, pada akhirnya saat kuliah pengalaman Pramuka tidak saya teruskan, bekal dari PKS dulu juga tidak saya lanjutkan ke Menwa, dan niat jahat selama ikut PMR di SMA juga nggak saya lampiaskan dengan bergabung bersama KSR. Kalau kalian, pilih menenggelamkan diri dalam ekskul yang mana? Worth nggak buat diseriusin?

BACA JUGA 5 Urutan Ekstrakurikuler Paling Populer di Sekolah dan tulisan Adi Sutakwa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Januari 2021 oleh

Tags: ekskulPKSpmrpramuka
Adi Sutakwa

Adi Sutakwa

Kelas pekerja dari Pemalang yang menghabiskan separuh hidupnya sebagai perantau di Solo, Jogja, Jakarta, dan Serang. Kritis pada isu pangan, industri, pendidikan, politik, sepakbola, seni, hingga animanga.

ArtikelTerkait

Ekskul KIR Sepi Peminat padahal Jadi Modal Siswa Masuk Kuliah

Ekskul KIR Sepi Peminat padahal Jadi Modal Siswa Masuk Kuliah

4 Februari 2024
Buka Bersama Diatur Satgas Covid-19 Terminal Mojok

Buka Bersama Diatur Satgas Covid-19: Kita Nggak Boleh Ngobrol

30 Maret 2022
5 Obat Mujarab dari Anggota PMR Saat Ada Murid yang Sakit terminal mojok.co

5 Obat Mujarab dari Anggota PMR Saat Ada Murid yang Sakit

6 Desember 2021
Warga Surabaya Nggak Butuh Pramuka, Kegiatan Ini Memang Lebih Baik Nggak Diwajibkan Mojok.co

Pelajar Surabaya Nggak Butuh Pramuka, Ekstrakurikuler Ini Memang Lebih Baik Nggak Diwajibkan

7 April 2024
partai oposisi

Ngomongin Jadi Partai Oposisi Padahal Memahami Istilahnya Aja Salah Kaprah!

16 Oktober 2019
Kemah di Halaman Sekolah dan Hal-hal yang Tidak Saya Mengerti dari Pramuka Terminal Mojok

Kemah di Halaman Sekolah dan Hal-hal yang Tidak Saya Mengerti dari Pramuka

23 Januari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.