Ponorogo Lebih Nyaman Ditinggali daripada Trenggalek, Fasilitasnya Lebih Lengkap dan Mumpuni

Trenggalek Tidak Lebih Baik Dibandingkan Ponorogo, tapi Cukup Nyaman Ditinggali kok Mojok.co

Trenggalek Tidak Lebih Baik Dibandingkan Ponorogo, tapi Cukup Nyaman Ditinggali kok (unsplash.com)

Saya orang Ponorogo yang merantau ke Trenggalek selama kurang lebih 4 tahun terakhir. Ketika pertama kali merantau, saya tidak merasakan perbedaan yang begitu ketara. Dua daerah ini masih sama-sama di Jawa Timur. Luas daerahnya juga sama-sama mungil. Bahasa dan kebiasaan masyarakatnya pun tidak jauh berbeda. 

Hanya saja, kalau boleh membandingkan, saya rasa Ponorogo sedikit lebih unggul daripada Trenggalek. Ini bukan pandangan bias. Dilihat dari beberapa sisi, Ponorogo memang lebih baik daripada Trenggalek. Misal dari segi pendidikan tinggi, pusat perbelanjaan, dan fasilitas terminal. 

Pengamatan ini saya rasa cukup valid. Jarak Trenggalek dan Ponorogo yang tidak terlalu jauh membuat saya rajin pulang kampung, rutin satu bulan sekali. Asal tahu saja, jarak 2 kabupaten ini kurang lebih 52 km saja, bisa ditempuh menggunakan sepeda motor selama 1 jam lebih beberapa menit. Selama empat tahun belakangan, saya memang tinggal di Trenggalek, tapi tetap mengikuti perkembangan Ponorogo. 

Jumlah perguruan tinggi 

Perguruan tinggi bukan hanya menunjukkan kualitas sumber daya manusia suatu daerah. Perguruan tinggi bisa juga dibaca sebagai perputaran ekonomi dan peningkatan fasilitas publik. Semakin banyak perguruan tinggi di suatu daerah, maka semakin banyak pula mahasiswa perantauan yang datang untuk belajar. 

Para perantau bisa memicu gelita bisnis kos-kosan, rumah makan, laundry, dan masih banyak lagi. Bahkan, permintaan akan fasilitas publik yang memadai pun akan meningkat. Salah satunya layanan transportasi publik. 

Nah, jumlah perguruan tinggi di Ponorogo saat ini masih lebih banyak daripada Trenggalek. Di sana ada IAIN Ponorogo yang katanya akan berganti nama menjadi UIN Kiai Ageng Besari. Di sana juga ada Universitas Muhammadiyah. Selain dua kampus besar itu, di Ponorogo ada STKIP PGRI, Universitas Merdeka, Universitas Darussalam Gontor, dan IAIRM.

Sementara Trenggalek tidak punya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seperti IAIN Ponorogo. Universitas Muhammadiyah juga belum masuk Trenggalek. Kampus yang ada di sana antara lain STKIP PGRI, STIT, Polkesma Kampus V, dan ITB Trenggalek. 

Ponorogo punya mal, Trenggalek tidak

Pusat perbelanjaan di Ponorogo kian berkembang. Dahulu, Kota Reog ini hanya punya Ponorogo Permai alias Poper. Seiring berjalannya waktu, pusat belanja bertambah, kini ada Luwes dan Ponorogo City Center yang merupakan mal pertama di kabupaten ini. Mal tersebut cukup besar dan lengkap, bahkan ada bioskop juga di dalamnya.  

Trenggalek betul-betul tertinggal jauh soal ini. Di sana belum ada mal. Ada sih pusat perbelanjaan seperti Bukit Jaas dan Center, tapi keduanya belum bisa menyayangi PCC. 

Fasilitas terminal Ponorogo lebih baik

Fasilitas terminal di Trenggalek saya rasa jauh tertinggal. Terminal Trenggalek memang sudah punya empat jalur yakni menuju Ponorogo, Tulungagung, Surabaya, dan Jakarta. Namun, fasilitas-fasilitas lainnya tidak oke. Toilet misal, sangat tidak layak karena pesing dan kotor. Selain itu, musala terminal kecil dan mukenanya selalu kucel. 

Kondisi itu berbeda jauh dengan terminal Ponorogo yang ukurannya lebih besar. Kebetulan, terminal busnya satu kompleks dengan terminal angkutan umum. Jadi penumpang memiliki lebih banyak pilihan jalur, ada Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Madiun, Surabaya, Solo, Ambulu, dan Jakarta. 

Fasilitas-fasilitas lain di terminal Ponorogo juga lebih terawat. Toilet laki-laki dan perempuan sudah terpisah, kebersihannya pun terjaga, dan tidak pesing. Musala terminal nyaman karena ber-AC. Ruang tunggu penumpang juga luas dan bersih, bahkan tersedia fasilitas Wi-Fi. 

Hidup di Trenggalek nyaman kok

Saya rasa dari penjelasan di atas sudah jelas ya Ponorogo memang sedikit lebih unggul daripada Trenggalek. Namun, itu bukan berarti hidup di Trenggalek itu buruk ya. Hidup dj Trenggalek nyaman dan banyak juga keuntungannya kok, misal dari sisi destinasi wisata pantai dan fasilitas penginapan.

Soal destinasi wisata, Ponorogo kalah telak karena tidak punya pantai-pantai indah seperti di Trenggalek. Bahkan, Ponorogo tidak punya daerah pantai sama sekali. Soal fasilitas penginapan, Trenggalek itu punya banyak hotel ataupun penginapan lain. Mungkin karena punya banyak destinasi wisata menarik ya, makanya permintaan pelancong akan penginapan cukup tinggi. Ponorogo punya penginapan sih, tapi nggak sebanyak dan bervariasi seperti di Trenggalek. 

Hidup di Trenggalek nggak buruk-buruk amat, kan? Seperti yang sudah disinggung di awal tulisan, terlepas dari perbandingan-perbandingan di atas, dua kabupaten ini sebenarnya tidak jauh beda kok.

Penulis: Rezha Rizqy Novitasary
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Repotnya Mahasiswa Asal Ponorogo yang Kuliah di Malang, Mudik jadi Barang Mahal

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version