Mahasiswa dan santri yang berdomisili di Jateng, Jatim, dan DIY pasti tak asing lagi dengan PO Eka Mira dan PO Sumber Group. Dua PO tersebut adalah PO legendaris yang punya rute Yogyakarta-Solo-Madiun-Surabaya. Bisa dibilang, keduanya adalah raksasa yang mendominasi jalanan. Kalau kalian pernah disalip bus secara tiba-tiba, bisa jadi armada mereka sedang membelah aspal dengan kecepatan tinggi.
PO Eka Mira dan Sumber Group mengaspal selama 24 jam, selalu ada, macam diskon di Tokopedia, dan tak absen dari kerasnya aspal. Mungkin intensitas perjalanan mereka menurun hanya pas PPKM doang. Dengan harga tiket yang terbilang murah, Anda bisa dapat fasilitas AC, tempat duduk nyaman, serta ditemani musik dari awal masuk bus hingga turun.
Harga tiket Eka Mira mulai dari Rp7.000. Harga segitu sudah bisa melakukan perjalanan antar kota di kelas ekonomi. Pada kelas non-ekonomi dibanderol dengan harga Rp15.000 untuk perjalanan per kota. Beda tipis dengan Sumber Group yang menerapkan Rp8.000 untuk harga ekonomi, dan Rp20.000 untuk non-ekonomi. Kedua PO tersebut menawarkan fasilitas yang kurang lebih sama. Layak jika membicarakan Eka Mira, tak bisa untuk tidak ikut menyebut Sumber Group.
Banyak hal yang bisa diceritakan dari PO Sumber Group dan Eka Mira, terutama sejarahnya. Mari kita bicara sedikit sejarahnya.
Dulunya, PO Sumber Group hanya punya satu bus, yakni Sumber Kencono. Kalian pasti pernah dengar nama Sumber Kencono, paling tidak sekali, setidaknya jika teman kalian sedang bercanda. Nah, Sumber Kencono ini terkenal sebagai bus yang tidak punya tedeng aling-aling. Kencengnya minta ampun. Nggak kaget jika banyak yang bilang Sumber Kencono adalah bus yang harus dihindari di jalan. Ketemu bus ini, mending minggir.
Namun, ada beberapa kejadian memilukan yang bikin Sumber Kencono tercoreng. Seperti kecelakaan yang memakan korban dan pengendara yang ugal-ugalan. Puncaknya adalah saat Sumber Kencono dibakar di Ngawi setelah menabrak pengendara lain hingga meninggal. Kejadian ini bikin orang makin anti dengan Sumber Kencono. Kejadian tersebut mungkin membikin bus ini akhirnya vakum cukup lama.
Setelah vakum cukup lama, akhirnya pihak PO mengubah nama dan rebranding bus menjadi Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu. Doanya, agar bus ini bisa lebih baik ketimbang sebelumnya, yang dikenal sebagai musuh jalanan.
Eka Mira pun sama. Eka Mira meluncurkan armadanya beberapa saat setelah Sumber Group. Nah, bus dari PO ini pun terkenal juga ugal-ugalan. Hingga akhirnya pihak PO memasang alarm yang akan berbunyi jika batas kecepatan telah dilanggar. Walau dalam perkara keahlian sopir, Sumber Group lebih unggul, namun Eka Mira punya keunggulan yaitu berani beroperasi 24 jam. Akhirnya, langkah tersebut ditiru oleh Sumber Group. Jadilah dua PO tersebut merajai jalanan selama 24 jam.
Kalau ditanya mana yang lebih unggul, yaaa namanya bus ya, pada dasarnya sama. Tapi, jika Anda bismania, pasti bisa menjelaskan mana yang lebih unggul. Kalau dari segi harga, Eka Mira sedikit lebih unggul. Kalau ingin merasakan sensasi driver unggul, pilih aja Sumber Group. Lagian perkara bus, kita semua sama. Sama-sama tidur ketika bus mulai jalan.
Kecuali nih, situ pengin ke Raja Ampat, terus nanya enakan naik PO mana di antara keduanya, nah itu baru keliru. Iki bus mung tekan Surabaya, Buos, nek pengin ke Raja Ampat yo numpak pesawat to ya.
Sumber gambar: YouTube Bus Eka Patas