Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kendaraan Plat F Adalah Maut, Musuh Bersama Pengendara Se-Jadetabek!

Muhammad Faisal Akbar oleh Muhammad Faisal Akbar
29 Juli 2024
A A
Kendaraan Plat F Adalah Maut, Musuh Bersama Pengendara Se-Jadetabek!

Kendaraan Plat F Adalah Maut, Musuh Bersama Pengendara Se-Jadetabek! (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kenapa kalau ketemu kendaraan plat F bawaannya selalu misuh sambil mengelus dada, ya?

Selalu ada hal yang dapat disoroti di jalanan. Detik ini saja, saat Anda membaca tulisan ini, pasti ada kejadian yang sedang terjadi di jalan, dari yang menggemaskan sampai yang membuat geleng-geleng kepala. Nah, poin terakhirlah yang mungkin bisa kita bahas sedikit lebih panjang karena nggak ada habisnya.

Setelah membaca salah satu artikel di Terminal Mojok milik Anisa Fitrianingtyas soal pengendara plat K, saya jadi tergugah untuk menceritakan sekutu abadi plat K, bernama plat F.

Di jalanan perkotaan yang serbaruwet, pengendara plat F ini terbilang sangat meresahkan, paling sok iye, sekaligus bebal. Di samping plat K, bisa saya jamin bahwa pengendara plat F nggak ada tandingannya jika pemerintah menggelar lomba ugal-ugalan tingkat nasional.

Dari tabiatnya di jalanan, kendaraan plat F adalah musuh bersama orang se-Jadetabek. Betul, ini sama sekali nggak berlebihan. Saya telah menyaksikan dan merasakannya sendiri, baik sebagai pengendara maupun tidak. Masih nggak percaya? Silakan tanya sendiri kepada kerabat yang rutin melintas di seputar Jabodetabek.

Kendaraan plat F doyan kebut-kebutan bak anak tanggung yang baru belajar berkendara

Pertama, pengendara plat F ini doyan kebut-kebutan meski sudah jelas-jelas ada lalu lintas padat yang mustahil dilalui dengan kecepatan tinggi. Tak jarang, jenis daredevil lokal ini tanpa sengaja menyenggol spion atau bahkan bertabrakan di mulut-mulut gang, titik di mana pengendara lain keluar masuk.

Kedua, pengendara plat F ini juga seperti anak tanggung yang baru belajar berkendara keluar komplek perumahan dan memberontak terhadap segala peraturan yang ada. Ibaratnya, menjadi rebel adalah jalan ninja mereka. Di jam-jam sibuk, pagi atau sore, banyak kendaraan plat F yang tampak semena-mena.

Sebagai contoh, saya suka bingung mengapa gerombolan kendaraan plat F ini gemar melawan arus, seperti hobi yang mesti disalurkan. Nggak cuma itu, mereka juga kerap terlihat menerobos separator jalan dengan santainya. Alasan untuk kedua tingkah itu cuma satu: putaran baliknya kejauhan!

Baca Juga:

Pengendara Motor yang Menyalakan Lampu Hazard dan Kebut-kebutan di Jalan Raya Itu Punya Masalah Apa sih?

5 Alasan Orang Kabupaten Bogor Malas Bepergian ke Ibu Kotanya, Cibinong, dan Lebih Memilih ke Kota Bogor

Nggak berhenti sampai di situ, trotoar yang dibikin khusus untuk para pejalan kaki bahkan juga jadi korban kebrutalan kendaraan plat F dengan skill mentahan ini. Sebagus atau sejelek apa pun trotoarnya, jika setelan pabriknya aktif, ujung-ujungnya bakal mereka naiki juga. Dan tingkah laku ini tentu berbahaya bagi sesama warga.

Nah, ketika masalah sudah di depan mata, biasanya tipe penantang maut ini memiliki semacam “kartu as” yang senantiasa mereka lontarkan. Adapun kartu as yang selalu dijadikan pembenaran para pengendara plat F ini ialah jarak tempuh mereka yang jauh ke mana-mana, khususnya dalam beraktivitas.

Jarak tempuh yang jauh ke mana-mana

Bekerja merupakan suatu keharusan bagi manusia, termasuk warga Bogor dan sekitarnya. Sudah menjadi pengetahuan awam bahwa masyarakat daerah ini kebanyakan bekerja di Jakarta, atau paling tidak, mengarah ke sana. Bisa jadi, inilah salah satu faktor kunci yang menunjang populasi plat F di jalanan Jakarta.

Perkara ini sudah pasti berbeda dengan warga Bekasi, misalnya, yang secara umum mempunyai nasib mendingan. Warga Bekasi, walaupun sama-sama dikutuk oleh jarak yang jauh seperti warga Bogor, masih memiliki kawasan perkantoran atau lapangan kerja yang lebih luas di daerahnya.

Jarak antara rumah dan kantor memang bisa beragam. Tapi bagi orang yang menerjang aspal sepanjang lebih dari 15 kilometer sekali jalan, tiap detik sangatlah berharga. Mau pelan, telat. Mau ngebut, berisiko. Jadinya, ya, serbasalah kayak lagunya Raisa.

Rute-rute seperti Jalan Raya Bogor, Margonda, Lenteng Agung, TB Simatupang, Pasar Minggu, Gatot Subroto dan seterusnya bisa jadi bukti. Itu baru di Jakarta Selatan, belum lagi di wilayah lain seperti Tangerang. Kendaraan plat F adalah maut. Seperti keniscayaan, kita cuma bisa menerimanya.

Ketika berangkat menuju tempat kerja, pengendara plat F tentu nggak mau telat presensi karena ada bermacam sanksi yang menunggunya: gaji dan bonus dipotong, kena SP, atau buruk-buruknya di-PHK. Mau makan apa nantinya? Belum lagi yang sudah berkeluarga. Jika sudah begini, tepat waktu adalah harga mati.

Situasi jam pulang kerja pun hampir mirip. Para pekerja berplat F tetap saja memacu kendaraannya bak peluru. Bedanya, kali ini mereka mengantongi alasan yang berbeda. Pertama, ingin buru-buru tiba di rumah agar bisa berkumpul dengan keluarga. Kedua, ingin lekas beristirahat sebab besok masih harus bangun pagi buta dan berangkat kerja lagi.

Berkaca pada kondisi tersebut, saya pikir, banyak kendaraan plat F yang akhirnya memilih untuk ngebut di jalanan semata-mata demi mengejar waktu. Sampai-sampai mereka rela mengorbankan dirinya menjadi musuh masyarakat.

Pengendara bijak tetap harus mendahulukan keselamatan

Saya mengerti, bergumul dengan lalu lintas kusut sebanyak lima kali dalam sepekan membuat kesabaran jadi setipis tisu. Namun terlepas dari itu semua, pengendara yang bijak tetap mendahulukan keselamatan.

Akhir kata, sudah saatnya para pemangku kepentingan mengupayakan hunian murah dan terjangkau di berbagai wilayah secara merata agar orang-orang yang naik kendaraan plat F ini gak perlu lagi menantang maut untuk datang ke tempat kerja tepat waktu.

Penulis: Muhammad Faisal Akbar
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pengendara Plat K Memang Jago Membahayakan Pengendara Lain Lantaran Hobi Banget Mendahului dari Sisi Kiri Jalan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Juli 2024 oleh

Tags: bogorpengendarapengendara mobilPengendara Motorpengendara ugal-ugalanplat f
Muhammad Faisal Akbar

Muhammad Faisal Akbar

Penikmat sastra, komedi, dan sepak bola indah.

ArtikelTerkait

Alasan Kenapa Kamu Harus Mendaki Gunung Gede Pangrango Minimal Sekali Seumur Hidup

Alasan Kenapa Kamu Harus Mendaki Gunung Gede Pangrango Minimal Sekali Seumur Hidup

11 Mei 2023
4 Kebiasaan Pengendara Motor di Jakarta yang Menjengkelkan

4 Kebiasaan Buruk Pengendara Motor di Jakarta, Bikin Jengkel Orang Lain

28 Februari 2023
5 Hal Konyol yang Saya Temui Saat Melewati Palang Pintu Rel Kereta Api

5 Hal Konyol yang Saya Temui Saat Melewati Palang Pintu Rel Kereta Api

20 Juni 2022
7 Dosa Ultimate yang Biasa Orang Indonesia Lakukan sebagai Pengguna Jalan terminal mojok.co

7 Dosa Ultimate yang Biasa Orang Indonesia Lakukan sebagai Pengguna Jalan

12 Januari 2021
7 Kuliner yang Wajib Dicicipi di Jalan Suryakencana Bogor Terminal Mojok

7 Kuliner yang Wajib Dicicipi di Jalan Suryakencana Bogor

25 Agustus 2022
Kiat Menghindari Macet di Jogja selain dengan Rebahan Terminal Mojok

Jogja Bukan Lagi tentang Pariwisata dan Budaya tapi Macet dan Pengendara Mobil yang Lelet!

29 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.