Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Plastik Tercipta untuk Selamatkan Bumi, Sekarang Malah Jadi Masalah Lingkungan

Soffya Ranti oleh Soffya Ranti
4 November 2019
A A
Plastik Tercipta untuk Selamatkan Bumi, Sekarang Malah Jadi Masalah Lingkungan
Share on FacebookShare on Twitter

Kita tahu saat ini plastik sudah menjadi masalah utama lingkungan. Penggunaannya akhir-akhir ini menjadi sebuah perbincangan. Ini diperbincangkan khususnya mengenai keberlangsungan plastik yang memerlukan waktu lama untuk diuraikan lingkungan dan menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan.

Masyarakat mulai menyadari hal ini kemudian berbondong-bondong mencari pengganti media plastik sebagai upaya pengurangan pencemaran lingkungan. Mengkampanyekan anti plastik dan memberlakukan tarif khusus pada kantong plastik khususnya di swalayan maupun toko-toko besar.

Padahal saya rasa kantong plastik berbayar tersebut masih kurang efisien menjadi salah satu solusi pengurangan sampah plastik. Lah, cuma bayar dua ratus sampai seribu rupiah aja lo. Coba kalau satu kantong plastik ditarif dua puluh ribu rupiah, mungkin ya agak mikir. Hehehe.

Plastik tak bisa diuraikan dan menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan, tapi di sisi lain justru penggunaannya sulit dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Monggo, kita lihat betapa fungsi plastik sebenarnya benar-benar praktis, efisien, dan pasti memudahkan kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja kalau nggak ada dirinya, kehidupan mungkin terasa cukup sulit dirasa karena kurangnya efisien mengemas sebuah produk entah makanan maupun minuman.

Saya sendiri tipe orang yang tak terlalu menggebu-gebu mengkampanyekan anti plastik dan menganjurkan penggunaan paper bag atau kantong kertas lain. Saya pikir penggunaan kertas yang berlebihan justru membahayakan lingkungan yaitu penebangan pohon yang terlalu sering karena bahan dasar kertas apa lagi kalau bukan dari batang pohon.

Tahu nggak sih? Dikutip dari BBC, ternyata penciptaan kertas sejak awal itu malah justru dibuat untuk menyelamatkan bumi. Gustaf Thulin dari Swedia pada tahun 1959 menciptakan plastik untuk menggantikan kertas, justru bertujuan “menyelamatkan bumi”.

Arti menyelamatkan bumi di sini maksudnya karena kertas berbahan dasar bubur kayu dan diproses cukup lama yang pasti membutuhkan banyak pohon sehingga mengaharuskan penebangan pohon. Semakin banyak menggunakan kertas semakin banyak pula penebangan pohon.

Namun, saat ini plastik justru menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan karena kita melihat terlalu banyak wujudnya yang menumpuk dan mencemari lingkungan. Penyebab utamanya karena kita yang sudah terbiasa terlalu nyaman menggunakan kantong plastik sekali buang. Padahal kantong ini dibuat justru untuk dapat digunakan secara berulang kali.

Baca Juga:

4 Dosa Pedagang Minuman Kaki Lima yang Menggunakan Plastik

9 Kata yang Menggambarkan Sulitnya Belajar Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia

Kini, orang-orang justru berbondong menggunakan kantong kertas atau paper bag dengan alasan lebih ramah didaur ulang. Sebenarnya, kertas pun memiliki kelemahan selain nanti akan membutuhkan banyak pohon. Kertas pun memiliki sifat produksi yang lebih berat. Ia membutuhkan energi dan air yang lebih banyak. Dibanding kertas, justru kantong plastik membutuhkan energi yang lebih sedikit.

Nah kalau sudah kayak gini dan berpikir semua berdampak pada lingkungan, lantas apa selanjutnya? Coba, intropeksi pada diri kita masing-masing, sudah bijakkah kita menggunakan kantong-kantong tersebut selama ini?.

Pertama, pakailah kantong secara berulang. Jika fisik kantong tersebut dirasa masih sangat layak digunakan kembali, tak ada salahnya tetap digunakan terus berulang. Ini akan meringankan konsumsi bahan baku kantong yang berlebihan. Dampaknya pun dapat dirasa yaitu produksi tidak terlalu banyak, lingkungan pun tetap terjaga.

Kedua, mendaur ulang kembali kantong-kantong yang sekiranya tak cukup layak digunakan ulang kembali. Contoh, membuat kerajinan dari bahan baku kantong yang tidak digunakan menjadi kerajinan unik dan bernilai. Selain melatih kreatifitas, hal ini juga menjadi upaya sampah kantong-kantong tersebut tidak dibuang sembarangan tapi tetap bernilai.

Ketiga, upayakan selalu minimalisir penggunaan kantong plastik sekali pakai. Gunakan wadah sebagai media makanan atau minuman. Kebanyakan plastik yang hanya bisa digunakan sekali pakai yakni untuk mengemas makanan basah seperti cilok, batagor, dan lain-lain. Sebaliknya, kantong makanan ini bisa digantikan dengan tempat makan. Atau kalau beli di dekat rumah, cukup bawa piring sendiri saja. Selain lebih higienis, cukup mengurangi penggunaan kantong-kantong sekali pakai.

Kita seolah memang tidak mungkin lepas dari kantong-kantong tersebut untuk memudahkan aktivitas kita. Akan tetapi bagaimanapun juga, kantong tersebut juga memiliki dampak tidak baik-baik amat untuk lingkungan. Jadi, bijak dalam menggunakan adalah solusi yang paling bisa kita upayakan.

BACA JUGA Sampah Plastik: Hanya Ada Satu Kata, Tinggalkan! atau tulisan Soffya Ranti lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 November 2019 oleh

Tags: bumigo greenplastik
Soffya Ranti

Soffya Ranti

Yang sedang melawan penyakit malas dengan mencoba produktif dengan menulis.

ArtikelTerkait

4 Dosa Pedagang Minuman Kaki Lima yang Menggunakan Plastik

4 Dosa Pedagang Minuman Kaki Lima yang Menggunakan Plastik

13 November 2024
Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok!

3 Mei 2020
Mengumpulkan Tipe-tipe Orang Minum Es Teh Pakai Plastik terminal mojok.co

Mengumpulkan Tipe-tipe Orang Minum Es Teh Pakai Plastik

10 Desember 2020
alien kehidupan planet lain mojok

Beberapa Alasan Kita Tidak Kunjung Bertemu dengan Alien Hingga Kini

23 November 2020
Dear Rokok Mustika yang Enak dan Murah, Kurangi Bungkus Plastiknya, dong! terminal mojok.co

Dear Rokok Mustika yang Enak dan Murah, Kurangi Bungkus Plastiknya, dong!

4 Agustus 2021
9 Kata yang Menggambarkan Sulitnya Belajar Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia (Unsplash)

9 Kata yang Menggambarkan Sulitnya Belajar Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia

7 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun! Mojok.co

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun!

29 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional Mojok.co

Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional

30 Desember 2025
Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

30 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.