Piala Dunia 2022 Qatar: Piala Dunia yang Serba Terakhir

Piala Dunia 2022 Qatar: Piala Dunia yang Serba Terakhir

Piala Dunia 2022 Qatar: Piala Dunia yang Serba Terakhir (Pixabay.com)

Kick off Piala Dunia di Qatar tinggal menghitung hari lagi. Semua negara peserta sudah mengumumkan skuat lengkapnya. Negara-negara yang ikut serta dalam ajang empat tahunan itu pun satu per satu sudah berangkat ke Qatar. Liga-liga di seluruh dunia pun sudah mulai memasuki jeda. Euforia Piala Dunia 2022 juga sudah mulai bermunculan, menyerbak di mana-mana, meski tak terlalu meriah.

Piala Dunia 2022 kali ini memang tidak semeriah biasanya. Tak banyak perayaan, pesta, atau apa-apa saja yang membuat Piala Dunia 2022 di Qatar ini meriah. Dari segi awareness saja, tidak banyak dari kita yang tahu anthem dan maskot Piala Dunia 2022. Televisi pun tidak banyak menyediakan ruang untuk segmen-segmen Piala Dunia 2022. Iya, Piala Dunia kali ini, harus diakui, sangat tidak meriah.

Hal ini diperparah dengan banyaknya pemain-pemain bintang yang tidak ikut Piala Dunia 2022 di Qatar. Erling Haaland bersama Norwegia tidak lolos ke Piala Dunia. Italia pun juga tidak lolos. Diogo Jota, bintang Liverpool dan timnas Portugal, batal ikut karena cedera. Timo Werner, yang harusnya masuk skuat timnas Jerman, juga batal ikut akibat cedera. Dan masih banyak lagi pemain-pemain bintang yang batal ikut, entah karena cedera, tidak dipanggil, atau negaranya memang tidak lolos.

Namun, di luar hal tersebut, Piala Dunia 2022 di Qatar ini akan jadi Piala Dunia yang serba terakhir. Mengapa serba terakhir? Ya karena kita akan melihat banyak hal yang akan berakhir setelah Piala Dunia 2022 di Qatar ini. Apa saja yang serba terakhir itu? Simak di bawah ini.

Piala Dunia terakhir bagi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo

Salah satu alasan mengapa Messi dan Ronaldo masih bermain meski usianya sudah tua adalah Piala Dunia. Kedua pemain ini mungkin sudah mendapatkan semua gelar, baik individual maupun tim. Namun, untuk gelar Piala Dunia, keduanya masih penasaran, bagaimana rasanya mengangkat trofi paling bergengsi di seluruh dunia ini. Tak heran, meski usianya sudah tua dan permainannya sudah tidak secantik dulu, baik Messi dan Ronaldo masih jadi andalan timnas Argentina dan Portugal.

Tahun ini, baik Messi maupun Ronaldo berusia 35 dan 37 tahun. Dan Piala Dunia 2022 Qatar ini hampir pasti adalah Piala Dunia terakhir bagi mereka, sekaligus Piala Dunia pembuktian, siapa yang paling hebat di antara keduanya. Ya meski begitu, saya pribadi tidak ingin mereka berdua menjuarai Piala Dunia. Bukan apa-apa, biarlah Messi dan Ronaldo ini cukup di situ, seimbang, biar perdebatannya abadi.

Piala Dunia terakhir bagi generasi emas Belgia

Bagi timnas Belgia, Piala Dunia 2018 adalah momentum. Seharusnya, dengan skuat bertabur bintang, skuat yang sudah berkembang dari Piala Dunia 2014, Belgia bisa berbicara banyak, bahkan bisa juara. Bayangkan, dari kiper sampai penyerang, timnas Belgia diisi oleh pemain-pemain yang bukan kaleng-kaleng. Semuanya bintang, semuanya pemain utama, pemain yang pasti kita kenal. Sayang, Belgia hanya mampu menjadi peringkat ketiga setelah di partai semifinal, Belgia harus takluk dari timnas Perancis.

Nah, di Piala Dunia 2022 kali ini, bisa dikatakan bahwa ini adalah kesempatan terakhir bagi generasi emas Belgia di Piala Dunia. Bukan apa-apa, pemain-pemain bintang timnas Belgia sudah tidak muda lagi. Thibaut Courtois, Kevin De Bruyne, Eden Hazard, Jan Vertonghen, Axel Witsel, dan Dries Mertens sudah berusia 30 tahun atau lebih. Ini bisa jadi kesempatan terakhir mereka untuk berbuat banyak di Belgia, dan Piala Dunia 2022 adalah waktu yang tepat.

Now or never kalau kata orang-orang. Ya kita lihat saja akan sampai mana Belgia akan melaju. Kalau lihat dari skuatnya sih, Belgia nggak akan melaju jauh-jauh.

Ngomong-ngomong soal kesempatan, di Inggris sana, ada yang ketar-ketir.

Baca halaman selanjutnya

Now or never, Southgate!

Piala Dunia terakhir bagi Gareth Southgate bersama timnas Inggris

Tahun lalu, Gareth Southgate mendapatkan perpanjangan kontrak dari FA untuk melatih timnas Inggris sampai tahun 2024. Ini mungkin buah dari pencapaian Southgate di EURO 2020 yang berhasil membawa Inggris menjadi runner-up. Ya walaupun gagal juara, Inggris di bawah Southgate sudah menunjukkan permainan impresif, termasuk salah satunya mengalahkan timnas Jerman di babak 16 besar.

Namun, perpanjangan kontrak Southgate bukan berarti posisinya aman sebagai juru taktik The Three Lions. Di Piala Dunia 2022 Qatar, Southgate harus bisa membuktikan bahwa Inggris bisa berbuat banyak, termasuk membawa Inggris juara dunia. Kalau gagal, bukan tidak mungkin Southgate akan dipecat dan digantikan oleh pelatih lain. Apalagi sudah bermunculan rumor-rumor pengganti Southgate di timnas Inggris. Salah satunya adalah Graham Potter, yang saat ini melatih tim Chelsea FC.

Nah, kalau melihat skuat yang dibawa Southgate ke Qatar, saya ragu Inggris akan berbicara banyak. Besar kemungkinan Inggris akan gagal, dan ini akan jadi Piala Dunia terakhir Southgate bersama timnas Inggris.

Piala Dunia Terakhir bagi generasi kiper tua Jerman

Timnas Jerman membawa tiga kiper ke Qatar, yang mana ketiganya adalah kiper-kiper tua. Mereka adalah Manuel Neuer (36), Marc-Andre Ter Stegen (30), dan Kevin Trapp (32). Besar kemungkinan, ini adalah kali terakhir kita melihat generasi kiper-kiper tua di timnas Jerman. PIala Dunia 2022 mungkin akan jadi Piala Dunia terakhir Neuer dan Trapp. Sementara Ter Stegen, mungkin akan masih memainkan satu lagi edisi Piala Dunia.

Namun, di Piala Dunia 2026 mendatang, kita pasti akan melihat nama-nama baru, nama-nama yang lebih muda di jajaran kiper timnas Jerman. Kita lihat saja, apakah Jerman masih mampu mencetak kiper-kiper hebat.

Itulah segala yang terakhir dari Piala Dunia 2022 di Qatar besok. Selain segala yang terakhir di atas, semoga saja Piala Dunia 2022 Qatar ini menjadi Piala Dunia terakhir yang tidak meriah. Semoga Piala Dunia selanjutnya bisa lebih meriah, lebih megah, dan lebih minim masalah.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Qatar, Piala Dunia, dan Perbudakan Modern dalam Sistem Kafala

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version