Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Petunjuk Singkat Membaca Lambang Obat bagi Orang Awam

Maria Kristi oleh Maria Kristi
5 November 2021
A A
Petunjuk Singkat Cara Membaca Lambang Obat bagi Orang Awam terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saat sedang berselancar di Twitter, saya menemukan saling reply komentar yang cukup menggelitik. Ada beberapa orang yang sedang membahas tentang salah satu keahlian saya: lambang yang tercantum pada kemasan obat.

Saat itu yang dibahas adalah lambang K pada obat. Seperti biasa, warganet membahasnya dengan cara jenaka. Salah satu komentar yang saya baca berbunyi, “Jadi, K itu obat keras. Simbolnya buat peringatan. Kalau mau rada empuk, coba direbus dulu.”

Ya kali pas minum obat pakai direbus dulu kayak obat Cina. Yang ada bukannya jadi empuk, tapi ambyar. Hehehe…

Meskipun terhibur, saya jadi kepikiran jangan-jangan masih ada (banyak) di antara kita yang belum memahami makna dari lambang yang tercantum di kemasan obat. Semata-mata karena tidak ada yang menuliskannya. Oleh sebab itu, saya memutuskan untuk menulis petunjuk singkat cara membaca lambang obat.

Secara garis besar, obat yang beredar di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga: obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras. Yang dibahas oleh warganet Twitter adalah obat keras dengan lambang huruf K besar dalam bulatan warna merah. Obat ini nanti akan kita bahas paling belakang.

Pertama, obat bebas. Ini adalah kelompok obat yang dapat dibeli secara bebas di apotek tanpa memerlukan resep dokter. Obat bebas ditandai dengan bulatan berwarna hijau di kemasannya. Ingat saja lampu lalu lintas, hijau berarti boleh jalan. Pada obat, hijau berarti bebas dibeli.

Paracetamol, vitamin-vitamin, sediaan obat yang mengandung kalsium, zat besi, dan antasida adalah beberapa contoh obat yang termasuk dalam kelompok ini.

Kedua, obat bebas terbatas. Sama seperti kelompok sebelumnya, obat ini juga dapat dibeli bebas di apotek tanpa resep dokter, namun memerlukan perhatian khusus. Obat bebas terbatas ditandai dengan lingkaran berwarna biru dan selalu disertai kotak hitam berisi tulisan berwarna putih tentang cara penggunaan obat.

Baca Juga:

Minyak Gosok sampai Obat Kuat, Ini 5 Obat Cina yang Wajib Ada di Rumah Saya

5 Sisi Gelap Penjual Jamu: Bukannya Bikin Sehat, tapi Malah Meresahkan Pembeli

Ada enam jenis tulisan yang dapat kita temukan pada kemasan obat bebas terbatas ini. Mulai dari P1: “Awas! Obat keras. Bacalah aturan memakainya” untuk obat-obat seperti Decolgen dan Paramex, sampai P6: “Awas! Obat keras. Obat wasir. Jangan ditelan”.

Penting sekali bagi kita untuk selalu membaca tulisan dalam kotak peringatan obat bebas terbatas ini. Jangan sampai kita meminum obat kumur atau memakan obat wasir hanya karena malas membaca. Amit-amit juga, sih…

Ketiga, obat keras. Kelompok obat yang memiliki lambang bulatan merah dengan huruf K besar warna hitam di dalamnya ini adalah obat yang hanya bisa dibeli menggunakan resep dokter di apotek. Antibiotik adalah salah satu jenis obat yang masuk dalam kelompok ini. Jadi, jika kalian termasuk kelompok yang suka beli antibiotik sendiri di apotek, saran saya: bertobatlah.

Bukan apa-apa, penggunaan antibiotika yang serampangan dan tidak tuntas hanya akan menimbulkan masalah baru: resistensi bakteri terhadap antibiotik. Bakteri yang resisten terhadap antibiotika adalah hal yang mengerikan sebab dapat membuat kita kembali ke masa sebelum ditemukannya antibiotik. Masa saat orang dapat meninggal hanya karena luka sepele yang terinfeksi.

Sebenarnya masih ada satu lambang lagi yang tercantum pada kemasan obat, namun yang terakhir ini mungkin jarang kita lihat. Saya pun baru satu-dua kali melihatnya: lambang untuk narkotika.

Obat-obatan yang termasuk dalam golongan narkotika memiliki lambang palang medali merah. Maksudnya, lambang palang berwarna merah dalam lingkaran berwarna dasar putih dengan garis merah untuk lingkarannya.

Dalam dunia medis, obat-obatan jenis narkotika ini digunakan salah satunya sebagai anti nyeri. Dokter yang meresepkan narkotika harus mencantumkan nama lengkap beserta alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi dalam tiap resepnya, meskipun resep yang digunakan adalah resep internal rumah sakit dan pasien yang menggunakannya pun jelas. Karena obat kelompok ini dapat menimbulkan ketergantungan dan mengubah sifat kita, saya sarankan untuk tidak perlu penasaran dengan obat-obatan dari kelompok ini, ya.

Itu saja penjelasan dari beberapa lambang obat-obatan yang beredar di Indonesia. Semoga memberi pencerahan. Halah!

Sumber Gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2021 oleh

Tags: apoteklambangObat
Maria Kristi

Maria Kristi

Ibu tiga orang anak. Pecinta kopi tapi harus pakai gula yang banyak.

ArtikelTerkait

5 Tipe Konsumen Apotek yang Menghiasi Hidup Apoteker (Unsplash.com)

5 Tipe Konsumen Apotek yang Menghiasi Hidup Apoteker

20 September 2022
Tolak Angin, Obat Paling Dicari Pejabat dan Staf di Kegiatan Pemerintah terminal mojok

Tolak Angin, Obat yang Paling Dicari Pejabat dan Staf di Setiap Kegiatan ASN

5 September 2021
kesalahan memakai masker mojok.co Bertemu Penjual Masker di Apotek yang Agak Ceroboh

Bertemu Penjual Masker yang Agak Ceroboh di Apotek

10 Februari 2020
Di Jogja, Apoteker Menderita Kalau Nggak Bisa Bahasa Inggris (Unsplash)

Penderitaan Apoteker yang Kerja di Jogja

4 Desember 2023
Apoteker: Dituntut Sat-Set dan Multitalenta, tapi Minim Apresiasi jurusan farmasi

Siapa Bilang Jadi Apoteker Itu Gampang dan Tugasnya Cuma Ngasih Obat? Gampang dari Hongkong!

2 Februari 2024
5 Sisi Gelap Penjual Jamu: Bukannya Bikin Sehat, Malah Bikin Pembeli Resah Mojok.co

5 Sisi Gelap Penjual Jamu: Bukannya Bikin Sehat, tapi Malah Meresahkan Pembeli

17 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.