Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Pesan Yeo Hwa Jeong Hometown Cha-cha-cha tentang Reward dan Punishment dalam Parenting

Aminah Sri Prabasari oleh Aminah Sri Prabasari
6 Oktober 2021
A A
Pesan Yeo Hwa Jeong Hometown Cha-Cha-Cha tentang Reward dan Punishment dalam Parenting terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Memasuki episode 12, drama Korea Hometown Cha-Cha-Cha tak hanya berisikan Hong Du Shik dan Yoon Hye Jin yang sedang berbunga-bunga, lho. Di episode yang tayang hari Minggu kemarin, Yeo Hwa Jeong, pemilik bangunan sekaligus rumah yang disewa Hye Jin, menyampaikan pesan penting soal parenting yang bisa kita renungkan bersama.

Penonton setia drama besutan tvN ini tentu masih ingat dengan Choi Bo Ra dan Chang I Jun yang kebingungan karena telanjur mengadopsi landak mini dan nggak diperbolehkan memelihara oleh orang tuanya, kan? Hye Jin lah yang akhirnya setuju membantu mereka memelihara si landak bernama Seumseum untuk sementara. Saat itu, Bo Ra mengatakan bahwa I Jun sedang belajar keras supaya menang lomba matematika. Sebagai hadiah, I Jun akan minta ibunya, Yeo Hwa Jeong, agar diizinkan memelihara landak.

Dalam episode 12 Hometown Cha-Cha-Cha kemarin diceritakan akhirnya I Jun berhasil jadi juara matematika. Untuk merayakan keberhasilan anak semata wayangnya ini, Hwa Jeong dan mantan suaminya, Chang Yeong Guk, pergi makan malam bersama. Nah, di momen tersebutlah I Jun mengutarakan keinginannya untuk memelihara Seumseum.

Perkataan Hwa-jeung saat itu sangat menyentuh, bahkan mind-blowing, terutama bagi para orang tua atau orang dewasa yang kesehariannya dikelilingi anak-anak. Jika diterjemahkan bebas, percakapan mereka dalam bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini:

I Jun: “Ibu, bolehkah aku memelihara landak mini?”
Hwa Jeong: “Kamu ingin landak mini?”
I Jun: “Dr. Yoon memelihara landak mini yang diadopsi Bo Ra. Aku ingin meminta izinmu untuk memelihara landak mini itu setelah berhasil menang lomba.”
Hwa Jeong: “Tentu saja. Bawalah landak mini itu ke rumah.”
I Jun: “Bolehkah?”
Hwa Jeong: “Tentu saja. Tapi ketahuilah, I Jun. Ibu mengizinkanmu memelihara landak mini bukan karena menang lomba, tapi karena kamu menginginkannya. Saat ini kita makan bersama juga bukan karena kamu menang lomba.”
Yeong Guk: “Apa maksudnya? Aku pikir kita makan bersama sekarang untuk merayakan kemenangan I Jun?”
Hwa Jeong: “Tidak. I Jun, ibu bangga padamu yang memenangkan lomba itu. Tapi, kita tetap bisa makan bersama meski kamu tidak menang. Yang kita rayakan adalah kerja kerasmu. Bagi Ibu, itu lebih penting daripada memenangkan lomba.”
I Jun: “Aku mengerti, Ibu.”
Yeong Guk: “Betul, I Jun. Kamu tidak harus mendapat peringkat yang bagus. Ayah hanya ingin kamu memiliki masa kanak-kanak yang menyenangkan.”

Saat menonton adegan Hometown Cha-Cha-Cha tersebut, saya pikir mereka sekeluarga makan malam bersama sebagai hadiah untuk I Jun. Toh, sudah lazim merayakan keberhasilan salah satu anggota keluarga dengan makan bersama yang enak, bukan?

Namun, saya salah. Hwa Jeong tidak berpikiran seperti itu. Perkataannya seperti sebuah pencerahan bahwa ada yang lebih penting dari memenangkan perlombaan. Sesuatu yang lebih penting tersebut adalah kerja keras. Dan, meskipun tidak berhasil memenangkan lomba, kerja keras tetap harus dihargai dan dirayakan sebagai keberhasilan.

Kita terbiasa melihat peristiwa dengan hitam putih, digeneralisir, disederhanakan, dan dimaknai tanpa konteks. Zaman yang bergerak cepat memaksa kita memiliki pola pikir yang seperti itu dan kemudian berpengaruh pada pola pengasuhan dan mendidik anak atau parenting. Anak dituntut untuk serba bisa, kompetitif, bahkan dipaksa terbiasa memahami logika reward dan punishment. Tanpa disadari kebiasaan tersebut membentuk pola hubungan yang transaksional antara anak dengan orang tua.

Baca Juga:

Mindfulness Parenting Mengajari Saya untuk Tidak Menurunkan Trauma kepada Anak Masa Depan Saya

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang

“Mama kasih tambahan uang saku kalau nilai rapormu naik.”
“Kamarnya dibereskan dulu, nanti baru Papa ajak makan pizza.”

Memang di satu sisi anak jadi belajar memahami bahwa ia harus berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Tapi di sisi lain, anak tidak diberi pengertian kenapa nilai rapor yang bagus dan kamar yang rapi itu penting dan bermanfaat untuknya.

Anak hanya memahami bahwa jika ia ingin sesuatu dari orang tuanya, maka ia harus menyenangkan hati orang tuanya terlebih dulu. Meski menyenangkan punya anak penurut dan tidak pernah mengecewakan orang tua, jika tidak dikontrol malah bisa toksik ke anak.

Pernah mendengar istilah “people pleaser”, Bun? Istilah tersebut dipakai untuk menyebut seseorang yang lebih mengutamakan orang lain ketimbang dirinya sendiri. Seorang “people pleaser” beranggapan dirinya hanya layak dicintai jika memberikan segalanya kepada orang lain dan orang-orang hanya peduli padanya saat dirinya berguna. Untuk jangka panjang, terlebih setelah dewasa, menjadi “people pleaser” cenderung rentan stres dan depresi.

Bukan berarti menerapkan reward dan punishment dalam parenting itu salah, ya, Bun. Hanya perlu lebih berhati-hati dan bijaksana. Perhatikan dan hitung baik-baik dampaknya ke anak. Karena seperti yang dijelaskan Kahlil Gibran, “Anakmu bukanlah milikmu, mereka adalah putra putri sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri.”

Sumber Gambar: Instagram TvN Drama Official

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: Hometown Cha-cha-chaParentingpunishmentrewarding
Aminah Sri Prabasari

Aminah Sri Prabasari

Perempuan yg merdeka, pegawai swasta yg punya kerja sambilan, pembaca yg sesekali menulis.

ArtikelTerkait

Capek Mom Shaming Melulu, 5 Jenis Postingan Parenting Ini Selalu Saya Hindari terminal mojok.co

Capek Mom Shaming Melulu, 5 Jenis Postingan Parenting Ini Selalu Saya Hindari

10 Maret 2021
Memetakan Perjalanan Orang Tua Mencari Pendidikan Berkualitas untuk Anak terminal mojok.co

Memetakan Perjalanan Orang Tua Mencari Pendidikan Berkualitas untuk Anak

25 Februari 2021
Memilih Setia sama Motor Tua daripada Selingkuh dengan Motor Baru terminal mojok.co

Dear Para Orangtua, Jangan Biarkan Anak Berkendara Jika Masih Di Bawah Umur

26 Juni 2019
30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang Mojok.co

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang

14 Juni 2024
dibully

Apa yang Harusnya Orang Tua Lakukan kalau Anaknya Dibully?

20 September 2019
Risiko Jadi Orang Tua yang Melek Kesehatan Anak

Risiko Jadi Orang Tua yang Melek Kesehatan Anak

12 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.