Kalian pernah nonton drama Korea? Atau malah jangan-jangan kalian penggemar militan drama Korea sejak dulu kala? Kalau gitu, kalian pasti tau dong adegan-adegan ikonik yang selalu muncul, apa pun drama yang ditonton?
Saking seringnya, mungkin sebagian dari kita sampai hafal dan bertanya-tanya, kenapa adegan-adegan itu selalu ada. Pesan apa yang ingin disampaikan? Siapa yang disasar? Dan lebih jauh, kalau memang ada, perusahaan apa yang mensponsori?
Biar nggak penasaran, mari kita kulik satu persatu.
Daftar Isi
#1 Adegan menggosok gigi
Adegan ini cukup sering muncul di drama Korea, terutama drakor lawas. Sebut saja judul-judul seperti Full House, My Girlfriend is a Gumiho, Dream High, Personal Taste, dan sebagainya.
Saya ingat banget gimana Song Hye Kyo marah-marah kepada Rain sambil menggosok gigi di depan cermin dalam Full House. Adegan itu memang keren sekali. Padahal cuma menggosok gigi, lho, hal yang setiap hari kita lakukan.
Setelahnya, saya beberapa kali melihat adegan serupa dengan sedikit variasi di drama-drama lain yang saya tonton. Saya jadi bertanya-tanya, mungkinkah ini bukan kebetulan? Pesan apa yang ingin disampaikan dan siapa yang disasar?
Dugaan saya, adegan ini adalah salah satu bentuk kampanye dari Dinas Kesehatan Korea dan yang disasar adalah masyarakat Korea Selatan sendiri. Rajin-rajinlah menggosok gigi agar kalian keren dan sehat seperti artis-artis drama di TV, mungkin begitu kira-kira pesan yang ingin disampaikan.
Akan tetapi, ada kemungkinan lainnya, kemungkinan yang lebih masuk akal. Bahwa adegan ini adalah pesanan dari perusahaan pasta gigi dan sikat gigi Korea yang kira-kira begini: Belilah pasta gigi dan sikat gigi kami. Meskipun jarang mandi, kalian akan tetap cantik dan keren seperti artis-artis kami.
Hmmm, tampak seperti sesuatu yang bisa diterima, kan?
Belakangan, adegan menggosok gigi ini mulai jarang tampil di drama Korea. Tiga drama terakhir yang saya tonton, tak satu pun yang menampilkannya. Entah perusahaan sponsornya sudah merasa kaya atau malah sudah bangkrut, hanya Tuhan dan sutradaranya saja yang tahu.
#2 Adegan memasak mi instan dan memakannya langsung dari panci menggunakan tutup panci sebagai piringnya
Adegan selanjutnya ini agak lebih mudah. Orang awam pun pasti bisa menebaknya. Ya, adegan ini sudah pasti adalah pesanan dari pabrik mi instan bekerja sama dengan pabrik panci dan pabrik kompor.
Yang disasar tentu saja ibu-ibu pencinta drama Korea dan anak kos mahasiswa seperti kalian. Belilah panci dan kompor kami, juga mi Samyang kami, dan rasakanlah bedanya. Begitu mungkin kira-kira pesannya.
Apakah adegan ini efektif? Sangat efektif. Setidaknya, saya melihat efeknya secara langsung kepada diri saya sendiri.
Baca halaman selanjutnya
Saya sampai membeli mi instan merek Korea di Indomaret…
Gara-gara sering menonton adegan ini, saya sampai pernah membeli mi instan bermerek Korea di Indomaret, memasak dan memakannya langsung dari pancinya, dengan tutup panci sebagai piringnya. Hasilnya? Tentu saja saya merasa keren. Berasa kayak Lee Min Ho! Tapi, ya cuma sampai di situ.
Dimakan langsung dari panci atau pakai mangkok, mi ya tetap mi, rasanya akan sama saja. Bahwa saya merasa keren saat melakukannya, itulah hebatnya propaganda mereka.
Dan mi instan Korea itu, gimana ya bilangnya, kurang enak. Kalau kata saya sih masih enakan Mie Sedaap.
#3 Adegan makan dan minum soju di warung tenda kaki lima
Ini yang agak gawat. Saya menduga, adegan ini adalah langkah awal dari pemerintah Korea untuk memperkenalkan warung tenda kaki lima mereka. Pada saatnya nanti, saat pikiran kita sudah terbiasa, mereka akan mengekspor tenda-tenda tersebut ke seluruh dunia.
Pemerintah Korea pasti berpikir suatu saat kelak warung-warung tenda mereka akan bisa menginvasi dan menggantikan warung-warung tenda kita. Tapi tenang saja, yang seperti itu nggak akan pernah terjadi.
Kita masih punya kebudayaan kita sendiri: angkringan kaki empat dengan nasi kucing, sate koyor, dan teh nasgitelnya. Dan saya yakin, sampai kapan pun, angkringan kita nggak akan tergantikan oleh warung tenda mereka.
#4 Adegan marah-marah di pinggir jalan
Ini adalah adegan dalam drama Korea yang menurut saya paling absurd. Adegan ini tergolong baru. Setidaknya saya baru melihatnya di drakor keluaran 2018 ke atas. Sebelumnya saya nggak pernah melihatnya. Biasanya, setting-nya di samping mobil di pinggir jalan bebas hambatan, dengan latar belakang jalanan yang bagus dan pemandangan yang cantik.
Sebenarnya masih banyak adegan-adegan lain yang sering muncul di drama Korea. Tapi kita cukup membahas sampai empat saja. Soalnya kalau dibahas semua, kalian nanti pasti bosen, dan saya juga pasti capek. Padahal kalau dimuat seperti ini, bayarannya sama saja.
Oke, kembali ke adegan keempat ini.
Saya masih agak bingung memikirkan adegan ini. Pesan apa yang ingin disampaikan? Siapa yang disasar? Dan lebih jauh, perusahaan apa yang mensponsori?
Dugaan terbaik saya, adegan ini adalah pesanan dari perusahaan konstruksi Korea. Entah BUMN-nya atau swasta. Dan yang disasar adalah para pemegang kebijakan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, yang mereka berharap semoga saja ada yang menyukai drama Korea.
Lalu, apa pesannya? Jelas, kan!
Serahkan proyek infrastruktur di negara Anda kepada perusahaan-perusahaan kami. Akan kami buat negara Anda menjadi secantik negara kami. Dan lihatlah, bahkan adegan marah-marah di pinggir jalan pun akan jadi tampak menggemaskan.
Kalau memang benar seperti itu, saya sih nggak keberatan. Ya biar proyek infrastruktur kita nggak cuma DDC. Dikit-dikit Cina, dikit-dikit Cina. Sekali-sekali Korea lah. Absurd sih, tapi siapa yang tahu.
Jadi, sudahkah kalian menonton drama Korea hari ini?
Penulis: Masjudi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Drama Korea Bebas Adegan Ciuman.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.