4 Persimpangan di Kediri yang Terlihat Baik-baik Aja, tapi Aslinya Mengancam Nyawa

4 Persimpangan di Kediri yang Terlihat Baik-baik Aja, tapi Aslinya Mengancam Nyawa Mojok.co

4 Persimpangan di Kediri yang Terlihat Baik-baik Aja, tapi Aslinya Mengancam Nyawa (unsplash.com)

Pengendara jangan terlena dengan jalanan dan persimpangan di Kediri, terlihat aman-aman saja, tapi sebenarnya berbahaya. 

Selama bertahun-tahun merantau ke Kediri, sangat sulit bagi saya untuk berdamai dengan kondisi lalu lintas di sana. Sudah berkali-kali saya jadi korban kekacauan jalanan di Kota Tahu itu. Penyebabnya beragam, mulai dari remuknya aspal, pengendara brengsek, hingga lampu penerangan yang nggak berfungsi. 

Belakangan saya baru menyadari, kekacauan lalu lintas Kediri kebanyakan terjadi di persimpangan. Bagi kalian yang baru satu atau dua kali menjajal jalanan Kota Kediri, kesemrawutan ini mungkin belum begitu terasa. Namun, kalau kalian sudah beberapa waktu hidup di sini, saya yakin kalian akan ikut gemas. Persoalan atau permasalahan lalu lintas yang sudah menahun, tapi nggak kunjung menemukan solusi. 

Bagi kalian yang baru merantau atau akan mampir ke Kediri, saya sarankan untuk mewaspadai beberapa titik perempatan, saya sarankan untuk fokus ketika melintas supaya nyawa tetap aman. 

#1 Pertigaan di depan Monumen Lokomotif Uap PG Pesantren

Persimpangan berbahaya pertama adalah pertigaan yang berlokasi di antara Jalan Mauni dan Jalan Totok Kerot, Kecamatan Pesantren, Kabupaten Kediri. Lokasi pastinya, pertigaan di depan Monumen Lokomotif Uap PG Pesantren. Pertigaan ini cukup ramai oleh kendaraan berat karena dekat dengan pabrik gula dan jadi jalur keluar-masuk arah Simpang Lima Gumul.

Sebenarnya jalan ini cukup mulus, aspalnya tidak ada yang berlubang. Hanya saja, pertigaan ini tetap berbahaya karena jalannya yang sempit. Selain itu, pertigaan ini tidak ada lampu lalu lintas maupun Pak Ogah yang biasa membantu arus lalu lintas. Kalian patut waspada ketika melintas, terutama dari arah utara ke barat atau sebaliknya. Sebab, di area situ banyak sekali ruko dan rumah yang menghalangi penampakan jalan. Saran saya mending pelan-pelan dan klakson aja ketika dari arah utara mau belok ke barat dan sebaliknya.

#2 Perempatan Kakso Ngronggo depan Warkop Bestie

Persimpangan berbahaya lainnya adalah perempatan di depan Warkop Bestie, tepatnya di Jalan Super Semar, Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri. Perempatan ini biasa dikenal oleh warga Kediri sebagai Perempatan Kakso Ngronggo. Saya kurang memahami asal usul penamaan titik tersebut. Yang jelas, perempatan ini selalu ramai kendaraan karena dekat dengan Pasar Ngronggo, kampus IAIN Kediri, juga sebagai jalur bus antar kota.

Sebenarnya dari sisi kemulusan dan lebar jalan, titik ini sama sekali nggak ada masalah. Persoalan datang dari pengendara brengsek dan lampu merah yang cukup lama. Orang-orang yang nggak sabaran biasanya main asal terobos yang akhirnya mengakibatkan kecelakaan. 

Kalau kalian lewat Perempatan Kakso Ngronggo ini, saran saya persiapkanlah kesabaran dan iman setebal-tebalnya. Kesabaran untuk menunggu traffic light dan iman untuk tidak tergoda mengikuti kelakuan pengendara brengsek. Kendati situasi lalu lintasnya lagi sepi, tetaplah bersabar dan kuatkan iman. Saya pernah menerobos traffic light di tengah malam yang sepi, saya kira sudah nggak ada kendaraan di jam segitu. Keliru, ternyata pada saat itu ada bus Harapan Jaya yang menerobos juga, kendaraan saya hampir menabrak pinggang bus. 

#3 Persimpangan Terminal Lama, perempatan yang terlihat seperti pertigaan

Pertigaan Terminal Lama di Jalan Panjaitan, Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kabupaten Kediri juga patut diwaspadai. Volume kendaraan yang melintas di titik ini cukup ramai. Maklum saja, lokasinya yang dekat dengan Super Indo Panjaitan dan Terminal Lama (yang sekarang jadi terminal kargo).

Seperti penyakit kebanyakan persimpangan di Kediri, pengguna jalan yang melintas di jalan ini ugal-ugalan dan gemar menerobos traffic light. Selain itu, kebanyakan pengendara nggak sadar kalau pertigaan Terminal Lama ini sebenarnya perempatan. Lho kok bisa?

Sekali lagi saya nggak tahu, dari dulu namanya memang pertigaan. Namun, pertigaan Terminal Lama ini memang punya empat lajur dan traffic light. Lajur yang sering kali tidak disadari pengendara adalah lajur bagian timur. Sebab, lajur bagian timur ini jalannya cukup sempit, tertutup pula sama rumah-rumah di sisi kanan-kirinya.

Pengendara dari arah utara dan selatan cukup sering menerobos traffic light ini. Mereka nggak sadar kalau ada traffic light dari arah timur yang sedang menyala. Kalau kalian melintasi persimpangan ini, saya saran jangan gegabah sekalipun lalu lintasnya terkesan sepi. Sadarilah bahwa Pertigaan Terminal Lama sebenarnya adalah perempatan.

#4 Persimpangan Bence yang ramai

Persimpangan berbahaya di Kediri yang terakhir adalah Perempatan Bence. Lokasinya ada di Jalan Kapten Tendean, Kelurahan Ngronggo Kecamatan Kota, Kota Kediri. Dibanding persimpangan-persimpangan yang sudah saya jelaskan di atas, perempatan Bence adalah yang paling ramai. Maklum, ada banyak sekali outlet di persimpangan ini.  Warga Kediri memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di kawasan ini. 

Kesalnya, sudah tahu persimpangannya begitu ramai, kok ya masih ada pengendara yang nggak tertib lalu lintas. Cara mereka menerobos itu sebenarnya nggak brutal; selalu di pinggir jalan dan nggak dari arah berlawanan. Mereka itu seperti merasa nyaman-nyaman saja kalau, misalnya, dari arah selatan menerobos ke arah barat, atau dari arah barat menerobos ke arah utara.

Kalau kalian lewat sini, saran saya jangan ikut-ikutan pengendara seperti ini deh. Jangan seperti saya, sebelum tobat dahulu, saya pernah berkali-kali hampir kecelakaan gara-gara mengikuti kelakuan mereka. Mending sabar saja. Toh durasi traffic light di Perempatan Bence juga nggak terlalu lama.

Di atas 4 persimpangan di Kediri yang terlihat wajar dan aman, tapi sebenarnya cukup berbahaya. Sekalipun jalanannya mulus dan lebar, tetaplah waspada ketika melintasi jalan ini ya. Percayalah, hari apes itu memang benar-benar tidak ada di kalender.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Simpang Lima Gumul, Tempat Jahanam yang Kini Jadi Ikon Kebangaan Warga Kediri

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version