Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Perbedaan Karakteristik Zombi di Serial Kingdom, Happiness, dan All of Us Are Dead

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
10 Februari 2022
A A
Perbedaan Karakteristik Zombi di Kingdom, Happiness, dan All of Us Are Dead Terminal Mojok

Perbedaan Karakteristik Zombi di Kingdom, Happiness, dan All of Us Are Dead (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Emang ada bedanya zombi di Kingdom, Happiness, dan All of Us Are Dead?

Tampaknya Korea Selatan punya trik agar karyanya dapat diterima oleh penonton di seluruh dunia. Yaps, dengan menciptakan karya bertemakan zombi. Korea Selatan gemar sekali bikin serial dan film soal zombi. Bahkan nggak hanya mengambil setting dunia modern, tapi juga mengaitkannya dengan sejarah.

Setelah kesuksesan Train to Busan, semakin banyak serial dan film mengenai mayat hidup pemakan daging dan darah manusia ini. Dalam tiga tahun terakhir saja, ada tiga serial yang mengisahkan merebaknya wabah zombi. Tiga serial yang kalau ditotal sama-sama memiliki dua belas episode ini adalah Kingdom, Happiness, dan All of Us Are Dead.

Meskipun sama-sama mengisahkan soal wabah zombi, tapi zombi di Kingdom, Happiness, dan All of Us Are Dead punya punya ciri khas masing-masing. Yuk, simak biar kamu bisa memahami perbedaan mereka sekaligus merumuskan strategi sebaik-baiknya seandainya bertemu tiga macam zombi ini.

#1 Kingdom

Wabah zombi di serial orisinal Netflix Kingdom ini berawal dari ditemukannya tanaman pembangkit yang dipercaya mampu menghidupkan orang mati. Klan Haewon Cho yang sangat berkuasa di tanah Joseon memanfaatkan tanaman itu buat mengubah raja menjadi monster yang haus darah. Tumbal pun dipersembahkan untuk “memberi makan” raja, salah satunya adalah Dan I, salah satu warga Dongnae.

Dan I yang tergigit oleh raja ini nggak berubah menjadi zombi. Ia sakit berkepanjangan sampai akhirnya meninggal dunia. Wabah zombi menyebar setelah Young Shin memasak mayat Dan I untuk memberi makan warga yang kelaparan. Warga yang sudah terinfeksi ini akan mengikuti bau darah manusia dan menggigitnya. Semenjak itulah semakin banyak populasi zombi.

Di akhir diketahui bahwa penyebab utama manusia berubah menjadi zombi setelah tergigit adalah perpindahan parasit. Parasit ini mulanya berasal dari titik-titik putih di permukaan daun tanaman pembangkit. Jika manusia yang baru saja tergigit zombi langsung direndam ke dalam air, parasit ini akan keluar dari dalam tubuh sehingga manusia tersebut nggak akan menjadi zombi. Inilah alasan mengapa salah satu kelemahan zombi di Kingdom adalah ketakutan mereka terhadap air. Selain itu, zombi Kingdom juga takut pada suhu tinggi dan api.

Untuk dapat membunuh zombi, Lee Chang dan prajuritnya harus memenggal kepala zombi secara langsung, menusuk lehernya, membakar, atau menjatuhkannya ke dalam air. Zombi nggak akan mati hanya dengan ditusuk menggunakan bambu maupun dipanah.

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

#2 Happiness

Drama yang satu ini nggak secara tersurat menyebutkan bahwa “monster” di Apartemen Seyang termasuk bagian dari zombi. Tapi bisa dikatakan bahwa mereka memiliki ciri-ciri layaknya zombi. Para penonton pun mengklasifikasikan Happiness sebagai drama tentang zombie outbreak.

Wabah zombi di Happiness diawali dengan adanya perdagangan vitamin energi atau suplemen kebugaran bernama Next. Vitamin ini diperjualbelikan di pusat kebugaran Apartemen Seyang. Siapapun yang mengonsumsi Next akan selalu merasa berenergi sekaligus haus. Pasca-mengonsumsi Next akan muncul pula gejala berupa ketidaksadaran diri dan retina mata menjadi putih.

Zombi di sini lebih tampak seperti penderita penyakit kambuhan. Saat “normal mode”, mereka terlihat seperti manusia normal. Namun ketika melihat air, mereka akan merasa sangat haus. Dahaga ini nggak akan hilang meski mereka minum air sebanyak SpongeBob menyedot air di pantai Goo Lagoon. Rasa haus ini hanya akan sirna ketika mereka minum darah. Itulah sebabnya mereka pengin menggigit manusia lainnya.

Zombi di Happiness dapat menemui ajalnya ketika ditembak atau jatuh dari gedung tinggi. Ada pula cara untuk menidurkan zombi ini barang sebentar, yakni dengan memasukkannya ke tempat bersuhu dingin.

#3 All of Us Are Dead

Seorang guru sains di SMA Hyosan, Lee Byeong Chan, pengin membuat anaknya yang selama ini jadi korban perundungan menjadi berani dan memiliki kekuatan untuk melawan para perundungnya. Lee Byeong Chan lantas menciptakan virus bernama Jonas dan mempenetrasikan virus tersebut ke anaknya. Bukannya membuat kuat, virus ini justru mengubah anak Lee Byeong Chan menjadi zombi.

Virus Jonas ini juga diujicobakan ke tikus di laboratorium sains sekolah. Tikus di lab sekolah itu menggigit salah satu siswi, Kim Hyeon Ju. Hyeon Ju yang sudah terinfeksi ini menularkannya pada dokter di klinik sekolah dan setelahnya, virus zombi menyebar di seluruh sekolah. Penularan virus zombi ini dapat melalui gigitan maupun media luka terbuka yang terinfeksi darah zombi. Penyebarannya agak berbeda dari Happiness yang kena cakar zombi saja bisa tertular.

Zombi di All of Us Are Dead ini sangat peka terhadap suara dan aroma. Mereka selalu berkumpul di sumber suara dan dapat membedakan aroma manusia dengan sesamanya yang sudah menjadi zombi. Seramnya lagi, virus Jonas ini bisa bermutasi dalam sistem imun. Itulah alasan kenapa di All of Us Are Dead ada beberapa hambie atau manusia setengah zombi.

Mereka yang berubah menjadi hambie ini memiliki penampilan fisik layaknya manusia, tapi daya tahan, kekuatan fisik, serta kepekaan indera pendengaran dan penciumannya jauh lebih kuat dibandingkan manusia normal. Hambie ini juga punya keinginan untuk memangsa manusia karena rasa lapar yang terus menerus ada.

Zombi All of Us Are Dead ini bisa mati jika leher atau jantungnya ditusuk maupun terpanah.

Rupanya tiga serial yang sama-sama mendapatkan atensi dari publik ini punya zombi dengan karakteristik yang bermacam-macam. Meski begitu, berbeda-beda pun para zombi ini tetap satu spesies makhluk pemangsa darah dan daging. Jadi, tetep serem.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2022 oleh

Tags: drama koreaserial netflixzombi
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Drama Korea Terbaik Kang Tae Oh selain Extraordinary Attorney Woo Terminal Mojok

5 Rekomendasi Drama Korea Terbaik Kang Tae Oh selain Extraordinary Attorney Woo

22 September 2022
Mempertanyakan Kematian Yoon Soo Hyun dalam K-Drama The Devil Judge terminal mojok

Menggugat Kematian Yoon Soo Hyun dalam The Devil Judge

17 Agustus 2021
move to heaven drakor

‘Move to Heaven’, Drama Korea yang Sarat akan Pelajaran Hidup dan Nggak Cocok Ditonton Orang Cengeng seperti Saya

1 Juni 2021
Rekomendasi Drama Korea Khusus 18+ yang Tak Boleh Ditonton Sembarangan Terminal Mojok

Rekomendasi Drama Korea Khusus 18+ yang Tak Boleh Ditonton Sembarangan

27 Maret 2022
Mematahkan Stigma Negatif Soal Perempuan Lewat Chae Song Hwa dan 3 Tokoh Wanita Lain dalam Hospital Playlist terminal mojok

Chae Song Hwa dan 3 Tokoh Wanita Lain di Hospital Playlist Patahkan Stigma Soal Perempuan

21 September 2021
6 Rekomendasi Drama Korea tentang Kekuatan Super yang Sayang Dilewatkan

6 Rekomendasi Drama Korea tentang Kekuatan Super yang Sayang Dilewatkan

9 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.