Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Penyakit Ain Membuat Teman Saya Tobat Posting Foto Anak

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
20 Mei 2021
A A
Penyakit Ain Membuat Teman Saya Tobat Posting Foto Anak terminal mojok.co

Penyakit Ain Membuat Teman Saya Tobat Posting Foto Anak terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Wah, dedeknya lucu banget. Cantik, putih, gemesin, deh!”

“Aduh, pinternya. Kecil-kecil sudah bisa baca, pinter berhitung lagi!”

Terdengar familiar? Pasti. Apalagi di zaman serba cekrek upload seperti sekarang ini. Wah, gampang banget mendulang kalimat puja puji. Kuncinya dua: nemu momen yang pas, trus ada yang kepancing. Dah. Itu saja.

Nah, berbicara soal puja-puji sebagai bagian dari aktivitas bermedia, saya teringat dengan cerita salah satu kawan yang belakangan ini mulai kapok meng-upload foto anak-anaknya. Usut-punya usut, Mawar (nama kawan saya itu), punya pengalaman buruk soal posting foto anak. Dia merasa anaknya kena penyakit ain. Kalian yang belum pernah dengar soal penyakit ain, nggak papa, nggak usah minder. Penyakit ini memang kurang populer dibanding penyakit rakyat pada umumnya, seperti flu, panu, pusing dan… kurang duit.

Dalam ajaran Islam, penyakit ain adalah gangguan yang timbul sebagai pengaruh dari pandangan hasad atau dengki dari seseorang setelah melihat kelebihan orang lain. Sehingga, orang tersebut bisa mengalami gangguan berupa penyakit, kerusakan, hingga kematian.

Dalam kasus teman saya, ceritanya begini. Suatu kali, dia pernah memposting foto anak pertamanya di media sosial. Nah, nggak lama setelah foto itu di-upload, banjirlah puja puji dari teman dan kerabatnya. Yang menyebut dedeknya cantik lah, gemes lah, lucu lah, dll. Kalian tahu berikutnya apa yang terjadi? Si dedek bayi yang semula sehat dan anteng tiba-tiba panas dan rewel, Gaes~

Teman saya yang pernah baca tentang penyakit ain sebelumnya, mendadak seperti diingatkan. Dia buru-buru menghapus foto anaknya dari media sosial. Dan berikutnya, untuk mencegah hal serupa terulang kembali, dia kapok meng-upload foto-foto anaknya. Ups, ralat. Mengupload foto di FB sih tetap, cuma kali ini, dia privasi. Foto tersebut hanya bisa dilihat oleh dia dan suaminya.

“Disimpan di HP penuh, barangkali hilang juga. Jadi fotonya disimpan di FB aja,” begitu kata Mawar.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Mawar, saya yakin bukan satu-satunya orang yang aware dengan penyakit ain ini. Hanya saja, sering kali kita sebenarnya tahu tapi pura-pura bego. Sudah tahu soal penyakit ain, sudah tahu bahwa mengumbar secara impulsif sesuatu di media sosial itu nggak baik, tapi ya gitu, deh. Tetap aja maen cekrek upload, mengundang mata jahat. Mata mereka yang mulutnya mengeluarkan puja-puji, tapi hatinya iri. Bahkan, mohon koreksi jika saya salah, pandangan yang tidak disertai iri dan dengki sekalipun (murni memuji) juga bisa menyebabkan ain jika tidak disertai dengan pujian kepada Allah. Sebab segala pujian selayaknya hanya milik Allah.

Penyakit ain jika disandingkan dengan logika memang tidak akan pernah masuk akal. Lha masa cuma gara-gara posting foto terus banyak yang memuji bisa mendatangkan bala atau musibah? Kan ra mashook. Tapi gini aja, deh. Kalau kalimat, “Hidup di dunia ini nggak semua hal bisa dijelaskan dengan akal,” nggak cukup memuaskan kalian, setidaknya ada dua hal positif yang bisa kita dapat seputar penyakit ain ini.

Pertama, mengumbar kelebihan itu tidak baik. Bolehlah kita takjub dengan kelebihan yang anak atau bahkan diri kita miliki. Namun, mengumbarnya ke media sosial? Buat apa? Biar semua orang tahu? Terus manfaatnya apa? Jangan-jangan alasan “berbagi kebahagiaan” yang selama ini kita gunakan hanyalah tameng semata? Padahal tujuannya ya gitu… demi dapat pujian.

Kedua, jangan melulu menyalahkan ain sebagai penyebab atas segala ketidakberuntungan hidup yang terjadi. Bahwa kita meyakini penyakit ain ini, sah-sah saja. Namun, kalau hari ini tiba-tiba ada jerawat segede biji salak di pipi, jangan buru-buru menyalahkan sohib kamu yang kemarin memuji betapa glowingnya wajah yang kamu miliki. Enak saja. Kamu yang ketiduran masih dengan make up tebal, ehhh… pujian dari teman atas nama penyakit ain yang dituduh jadi tersangka. Kan koplak.

BACA JUGA Sakit Maag Terdengar Keren Waktu Kecil, tapi Merepotkan Saat Dewasa dan artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Mei 2022 oleh

Tags: Media Sosialpenyakit ainpujian
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

wag

Dilema Admin Tunggal WhatsApp Group (WAG) yang Nggak Laku

10 Agustus 2019
Bagaikan Template, Berikut Tipe Postingan New Mom di Media Sosial yang Sering Kita Temui terminal mojok

Bagaikan Template, Berikut Tipe Postingan New Mom di Media Sosial yang Sering Kita Temui

2 Agustus 2021
Kasus Brigadir J: Ditertawakan Rakyat, Makin Menjatuhkan Martabat Polisi

Kasus Brigadir J: Ditertawakan Rakyat, Makin Menjatuhkan Martabat Polisi

10 Agustus 2022
Merasa Selalu Diawasi Orang Tua yang Memiliki Akun Media Sosial

Merasa Selalu Diawasi Orang Tua yang Memiliki Akun Media Sosial

7 November 2019
Alasan Orang Hapus Story WhatsApp walau Belum 24 Jam terminal mojok.co

Alasan Orang Hapus Story WhatsApp walau Belum 24 Jam

4 September 2020
ujaran kekerasan

Kekerasan Ujaran

16 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.