Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pentingnya Ilmu Geografi untuk Tentukan Lokasi Rumah Saat Akan Membelinya

Arum Puspitorukmi oleh Arum Puspitorukmi
22 Februari 2021
A A
Pentingnya Ilmu Geografi untuk Tentukan Lokasi Rumah Saat Akan Membelinya terminal mojok.co

Pentingnya Ilmu Geografi untuk Tentukan Lokasi Rumah Saat Akan Membelinya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Rumah kece memang penting, tapi bagaimana lokasi rumah tersebut juga nggak kalah penting!

“Living in style, healthy living, harmony living, Senin harga naik…!!!” Sepertinya tidak asing di telinga. Yak betul, itulah tagline iklan properti yang sering ditayangkan televisi kesayangan kita semua. Iklan properti tentu saja dibuat sedemikian rupa demi menarik perhatian pelanggan. Mulai dari embel-embel “rumah minimalis” (harga maksimalis), dekat dengan fasilitas umum, DP 0%, cicilan ringan (yang berakhir entah kapan… hiks), bebas banjir (di musim kemarau), dan tujuan investasi yang sungguh menjanjikan.

Di era digital ini, hampir semua informasi tersedia di berbagai platform media sosial. Akun-akun perencana keuangan banyak membagi ilmu tentang bagaimana cara mengelola keuangan, terutama bagi generasi milenial. Mulai dari simulasi KPR, pembagian pos-pos pengeluaran dengan persentase dari pemasukan, lengkap dengan tips gaya hidup tidak boros.

Selain itu, akun-akun arsitektur, desain dan perencanaan juga banyak diminati warganet. Umumnya mereka menyajikan tips menyiasati hunian yang nyaman dengan lahan terbatas. Lengkap dengan dekorasi rumah nan estetis, motif shabby chic, ataupun desain industrial yang dewasa ini sedang digemari. Tak hanya itu, pilihan furniture mulai dari harga ekonomis hingga model terbaru pun sudah dapat diakses melalui marketplace. Menyenangkan, bukan?

Uang sudah terkumpul. Desain rumah impian sudah dalam bayangan. Warganet dapat menentukan gambaran hunian yang tentunya disesuaikan dengan anggaran. Namun demikian, kerap kali terlewat satu proses pertimbangan pemikiran. Yakni, terkadang kita lalai untuk mengulik kondisi geografis lahan permukiman yang akan kita huni.

Bayangkan, rumahmu sudah jadi, estetis, memperhitungkan pemanfaatan tiap sudut ruangan, mengatur sirkulasi udara sampai intensitas cahaya matahari yang masuk di setiap ruangan. Tiba saatnya musim hujan datang, eh, kebanjiran. Atau air sumurnya mengandung kadar besi yang tinggi. Kan nggak lucu sekali….

Kualitas air tanah, sejarah di masa lampau, atau potensi bencana lain yang kemungkinan dapat terjadi di daerah hunian perlu dikaji. Jangan sampai hanya karena dekat dengan tempat kerja, mal, sekolah, pasar, atau fasilitas umum lainnya membuatmu melupakannya. Nyatanya “the present is the key to the past”. Apa pun yang terjadi di masa lampau, besar kemungkinan akan terjadi lagi di masa kini atau yang akan datang.

Saya pikir informasi tentang pentingnya mengetahui potensi bencana di daerah permukiman di Indonesia belum sebanyak perencanaan keuangan maupun berbagai macam desain rumah. Padahal wilayah Indonesia adalah toserba bencana. Apa saja ada. Mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, sampai gunung meletus. Lengkap. Nah, bagaimana kita sebagai warga +62 hidup berdampingan dengan bencana yang dapat terjadi kapan saja itu?

Baca Juga:

Orang Tua Kita Bisa Beli Rumah karena Negara Belum Bobrok (Banget), Bukan karena Tidak Foya-Foya!

Beli Rumah Jadi, Cara Paling Aman Menghindari Scam Developer Nakal

Memiliki orang tua yang berlimpah harta merupakan sebuah privilese bagi sebagian anak. Namun, tidak dengan saya. Bapak saya sebagai pensiunan dosen Geografi di Gadjah Mada “hanya” mewariskan ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk menentukan lokasi rumah. (Duitnya cari sendiri yha! Wkwkwk) Banyak pesan yang disampaikan, di antaranya.

#1 Melihat lokasi berdasarkan kenampakan fisik lahan.

Penting dan wajib hukumnya untuk mengecek kondisi fisik lingkungan sekitar lokasi rumah. Apakah berada pada posisi kemiringan lereng yang berisiko tanah longsor? Atau berada pada cekungan yang memiliki risiko terjadinya banjir/ genangan? Sebagai orang yang sembada dalam mengarungi kehidupan, Sleman menjadi lokasi yang saya impikan. Tentu saja saya tidak memilih lokasi rumah dekat dengan sungai utama dengan potensi bencana sekunder Gunung Merapi, yakni banjir lahar. Gitu contohnya.

#2 Pentingnya memahami informasi geologi lokasi rumah.

Jangan sampai mendirikan bangunan di area sesar atau patahan yang biasanya menjadi sumber gempa. Perlu diketahui bahwa lempeng bumi yang bergerak 5-10 cm per tahun dapat mengakibatkan sesar/ patahan dan terjadinya gempa bumi. Ingat saat peristiwa gempa Bantul tahun 2006 lalu, kan? Gempa bumi di daratan dengan pusat gempa di dekat Sungai Opak yang berkekuatan 5,9 SR mengakibatkan ratusan ribu bangunan di sekitarnya rusak dan ribuan orang meninggal dunia. Tentu saja saya menghindari lokasi tersebut. Bagaimanapun juga kondisi saat ini merupakan kunci dari masa lalu. Jika pernah terjadi gempa, daerah tersebut berpotensi terjadi lagi di masa yang akan datang.

#3 Sedapat mungkin saya mempelajari kandungan air tanah pada lokasi rumah dengan uji laboratorium.

Atau gampangnya saya tanya Bapak saya saja, di daerah Sleman mana yang kualitas airnya masih layak konsumsi. Sungguh privilese yang tak banyak orang miliki. Meski ada air PAM, purifier, dan teknologi mutakhir lainnya, tapi saya lebih suka air sumur. Bayangin aja betapa segarnya mandi dengan air dari pegunungan. Atau cuci tangan dari air kran yang hangat karena paralonnya terpapar sinar matahari.

#4 Melihat kondisi sekitar lahan hunian.

Apakah ada menara listrik di dekatnya? Selain akan mempengaruhi kesehatan dan barang-barang elektronik, kemungkinan kembrukan bangunan yang tingginya ngadubilah itu, kok, rasanya mengerikan, ya? Ah, mungkin pengaruh nonton film Final Destination, nih.

Bagaimana jarak dengan area pemakaman? Bukan karena angker, takut hantu atau memancarkan aura negatif, ya. Bapak saya menyarankan untuk tidak tinggal dekat dengan area pemakaman dengan pertimbangan kualitas air tanah yang kurang baik. Bayangkan zat-zat kimia dan cairan keluar dari mayat-mayat yang telah membusuk itu mengontaminasi air tanah. Tentu saja berbahaya bagi kesehatan. Apalagi kalau kita memilih lokasi rumah di Sleman yang arah aliran air tanahnya sebagian besar dari utara ke selatan. Area pemakaman ada di utara lokasi rumah? Sebaiknya dihindari, deh.

Menentukan lokasi rumah itu bagaikan memilih pasangan. Akan ketemu kalau memang sudah berjodoh. Nggak usah terburu-buru, pertimbangkan keamanan dan kenyamanan dari sisi Ilmu Geografi seperti yang bapak saya pelajari. Jadi gimana? Tertarik untuk belajar Ilmu Geografi? Minimal berguna untuk hidup berdampingan dengan bencana yang kemungkinan terjadi.

BACA JUGA Sebelum Membangun Rumah dari Awal, Perhatikan Beberapa Hal Berikut Ini dan tulisan Arum Puspitorukmi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Februari 2021 oleh

Tags: beli rumahlokasi rumah
Arum Puspitorukmi

Arum Puspitorukmi

Ibu rumah tangga rasa mahasiswi.

ArtikelTerkait

Cat Rumah Putih_ Faktanya Nggak Seindah Teori, Bund! terminal mojok

Cat Rumah Putih: Faktanya Nggak Seindah Teori, Bund!

26 Juni 2021
paylater, beli rumah

Paylater Bikin Susah Beli Rumah? Yang Benar Saja!

13 Februari 2023
Rumah Mangkrak dan Mudahnya Cicilan Rumah Baru Terminal Mojok

Rumah Mangkrak dan Mudahnya Cicilan Rumah Baru

11 Desember 2020
Tips Beli Rumah biar Nggak Tertipu Harga Murah terminal mojok.co

Tips Beli Rumah biar Nggak Tertipu Harga Murah

16 April 2021
Kenapa Gen Z dan Milenial Tak Beli Rumah? Karena Memang Tak Bisa. Gaji Nggak Naik-naik, tapi Harga Properti Selalu Naik, Gimana Bisa Beli? KPR rumah

Kenapa Gen Z dan Milenial Tak Beli Rumah? Karena Memang Tak Bisa. Gaji Sekecil Itu Berkelahi dengan Bunga KPR, ya Rungkad!

21 Maret 2024
5 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Punya Rumah Sendiri, Nanti Malah Merepotkan Mojok.co

5 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Punya Rumah Sendiri kalau Punya Malah Merepotkan

8 Juni 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.