Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Penjual Pempek Palembang yang Patut Diwaspadai Pembeli, Nggak Semuanya “Bersih”

Muhammad Ridho oleh Muhammad Ridho
3 Agustus 2024
A A
Penjual Pempek Palembang yang Patut Diwaspadai Pembeli, Nggak Semuanya "Bersih" Mojok.co

Penjual Pempek Palembang yang Patut Diwaspadai Pembeli, Nggak Semuanya "Bersih" (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya sudah beberapa kali kena tipu daya penjual pempek. Tipuannya tentu beragam, mulai dari rasa cuko yang seperti kencing kuda sampai ketipu dengan harga pempek. Saat saya tanya ke orang-orang sekitar saya, ternyata mereka sering juga mendapat pengalaman serupa. Tidak hanya di Palembang, di luar Palembang pun mereka pernah terjebak oknum penjual pempek nakal.

Di bawah ini, saya akan membagikan pengalaman saya dan orang-orang di sekitar saya yang pernah terperdaya penjual pempek licik. Bukannya ingin menjatuhkan pedagang pempek, tulisan ini hanya ingin mengingatkan para pembeli supaya lebih berhati-hati: 

#1 Jangan langsung percaya dengan label “pempek asli palembang”

Pengalaman ini datang dari kakak saya yang sedang bepergian ke Jambi. Saat sedang menepi di pinggir jalan, dia melihat ada penjual pempek gerobakan di depannya. Menariknya, gerobak penjual itu memasang label “pempek asli Palembang”. Melihat label itu, kakak saya memberanikan diri untuk membelinya. 

Kakak saya seketika langsung kecewa ketika menggigit pempek itu. Rasanya seperti menggigit gumpalan tepung terigu. Rasa ikannya sama sekali tidak terasa. Jangankan rasa ikan, bau ikannya saja nggak tercium. 

Cukonya lebih buruk lagi, seperti kencing kuda! Tentu kakak saya belum pernah mencicipi kencing kuda, tapi ungkapan itu dia pilih untuk menggambarkan betapa hambar dan encer rasa cuko yang ditawarkan. 

Berdasar pengalaman kakak saya ini, saya hanya  ingin mengingatkan kepada kalian supaya jangan mudah percaya dengan embel-embel “ pempek asli Palembang”. Takutnya kalian sudah berekspektasi berlebihan, tapi akhirnya berakhir kecewa seperti kayak saya. 

Asal tahu saja, penjual atau toko pempek asli Palembang itu tidak ada yang melabeli jualan mereka “pempek asli Palembang”. Biasanya mereka menamai dagangan dengan nama pemilik, seperti Pempek Lala yang ada di Pasar 26 Ilir Palembang. Apakah rasanya enak? Jelas. Saya rasa penjual yang terlalu banyak embel-embel hanya mereka yang kurang percaya diri dengan dagangan mereka. Tengok saja nama-nama penjual pempek seperti Pempek Sentosa, Pempek Beringin, Pempek Raden, Pempek Flamboyan, atau Pempek Atok. Tanpa menambahkan embel-embel tersebut, pembeli datang dengan sendirinya karena rasanya yang benar-benar enak. 

#2 Bahan utama pempek dari ikan busuk

Pada 2023 lalu, Liputan6 menyiarkan berita tentang penjual pempek yang menggunakan ikan busuk sebagai bahan utama adonan pempeknya. Terlepas dari keaslian liputannya, tapi yang jelas bahwa memang ada penjual pempek yang menggunakan ikan busuk sebagai bahan utama pempeknya.

Baca Juga:

5 Kuliner Palembang yang Saya Harap Tidak akan Punah

Kuliner Palembang Memang Sedap, tapi Nggak Semua Lidah Orang Cocok

Kebetulan, bibi saya juga berprofesi sebagai pembuat pempek. Mengadon adonan pempek menjadi kegiatan sehari-hari. Dan, dari pengalaman bergelut dengan pempek itu akhirnya dia paham mana pempek dari ikan busuk dan mana yang bukan. Menurutnya, pempek dari ikan busuk bisa dikenali dari baunya yang menyengat sekali sampai ke hidung.

Sejauh pengetahuan saya, alasan dari perbuatan licik penjual pempek ini karena ikan tenggiri harganya mahal. Ikan tenggiri memang menjadi bahan yang paling enak dijadikan adonan pempek. Namun, harganya cukup merogoh kantong, di Palembang harganya mencapai Rp60.000-Rp70.000 per kilogram. Cukup mahal bukan modalnya untuk satu pempek yang biasa dijual dengan harga Rp2.000 di Palembang. 

Apapun alasannya, saya rasa, menggunakan ikan busuk sebagai bahan utama pempek merupakan perbuatan tercela. Saran saya, kalau mau beli pempek lebih baik beli pempek di tempat yang terjamin kualitasnya saja. Walau satuannya bisa mencapai harga Rp3.000, itu mending daripada mengkonsumsi pempek dari ikan busuk yang bisa panjang akibatnya.

#3 Harga yang nggak sesuai dengan kualitas

Saya sering menggerutu dengan penjual pempek di luar Palembang. Saat saya mampir ke toko pempek di Jakarta atau Surabaya misal, harga pempek di sana kelewat mahal untuk orang Palembang seperti saya. Masak harga satu pempek kecil bisa mencapai Rp4.000. Kok bisa harganya sampai segitu ya? 

Begini, di Palembang itu memang ada toko pempek yang menjual satu pempek kecil seharga Rp4.000. Namun, toko itu biasanya dikhususkan untuk para elite yang ada di Kota Palembang. Jadi wajar-wajar saja jika toko pempek tersebut mematok harga setinggi langit karena pembelinya memang orang kaya.

Lha yang saya temukan di luar Palembang ini tokonya terhimpit di sudut pertokoan lain. Tokonya juga nggak besar-besar amat. Soal rasa benar-benar kalah telak dengan pempek di Palembang. Kok ya berani-beraninya mematok harga setinggi itu? 

Di atas beberapa jenis penjual pempek nakal. Saya harap tulisan ini bisa membuat pembaca lebih berhati-hati ketika membeli pempek. Bukannya apa-apa, saya nggak ingin kuliner kebanggaann warga Palembang ini tercoret namanya gara-gara penjual-penjual nakal. Pokoknya hati-hati saja ya.

Penulis: Muhammad Ridho
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Jalan Gedongkuning Lebih Pantas Jadi Pusat Kuliner Soto Jogja daripada Kadipiro

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Agustus 2024 oleh

Tags: kuliner palembangpalembanngpempekpenjual pempek
Muhammad Ridho

Muhammad Ridho

Penyuka anime.

ArtikelTerkait

Malbi, Makanan Khas Palembang yang Kalah Pamor Dibandingkan Pempek

Malbi, Makanan Khas Palembang yang Kalah Pamor Dibandingkan Pempek

20 November 2023
5 Kuliner Palembang yang Saya Harap Tidak akan Punah Mojok.co

5 Kuliner Palembang yang Saya Harap Tidak akan Punah

11 Desember 2024
Kasta Pempek menurut Orang Palembang Dilihat dari Isinya

Kasta Pempek menurut Orang Palembang Dilihat dari Isinya

26 Mei 2022
Martabak HAR: Kuliner Palembang Sejak 1974 yang Layak Mendapat Sorotan, Jangan Pempek Melulu! Mojok.co

Martabak HAR: Kuliner Palembang Sejak 1947 yang Layak Mendapat Sorotan, Jangan Pempek Melulu!

9 Agustus 2024
4 Kesalahan Saat Makan Tekwan yang Harus Dihindari Terminal Mojok.co

4 Kesalahan Saat Makan Tekwan yang Harus Dihindari

28 Februari 2022
Kuliner Palembang Memang Sedap, tapi Nggak Semua Lidah Orang Cocok Mojok.co

Kuliner Palembang Memang Sedap, tapi Nggak Semua Lidah Orang Cocok

16 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.