Pengguna PCX dan ADV Nggak Usah Isi Bensin kalau Nggak Mau Turun, Ribet!

5 Hal yang Bikin Honda PCX Nggak Sesuai Ekspektasi Saya Terminal Mojok.co rekomendasi motor

5 Hal yang Bikin Honda PCX Nggak Sesuai Ekspektasi Saya (HariPrasetyo/Shutterstock.com)

Setelah banyak yang menghujat sepeda motor matic bongsor produksi Honda, saya juga ingin menunjukkan kekesalan saya. Kalau saya baca-baca, sih, banyak yang menghujat Honda PCX karena spesifikasi yang ditawarkan nggak sesuai dengan harapan pemiliknya.

Saya nggak punya pengetahuan mengenai permesinan. Yang saya tahu, selama kendaraan masih bisa hidup dan jalan, rem yang berfungsi, serta ban yang nggak kempes, saya anggap kendaraan tersebut sehat. Namun, saya akan paparkan kekesalan saya terhadap PCX dan kawan sepabrikannya, ADV.

Kekesalan saya ini tertuju kepada penggunanya yang nggak mau turun saat isi bensin. Tapi ya bagaimana, saya paham bahwa hal ini merupakan merupakan privilese yang mereka dapatkan saat membeli kendaraan yang tangkinya nggak dibawah jok. Betul begitu, bukan?

Lagi pula, sepeda motor dengan posisi tutup tangkinya di luar jok bukan hanya PCX dan ADV, Ada juga NMAX, Aerox, serta sebagian besar sepeda motor sport juga memiliki tangki di luar jok. Namun, yang saya kesali hanya dua produk itu saja, dan ini alasan yang mendasari kekesalan saya. 

Umumnya kendaraan bermotor berjenis sport memiliki lubang tangki di depan. Meskipun letaknya sama-sama berada di himpitan selangkangan, tapi lokasi tangki sepeda motor sport lebih sopan rasanya dibandingkan dengan matic bongsor. Paling nggak, ini pendapat saya sebagai operator SPBU yang hendak mengisi bensin kendaraan-kendaraan ini.

Nggak cuma Honda PCX, NMAX juga!

Sepeda motor matic selain PCX dan ADV yang juga tangkinya berada di selangkangan penggunanya adalah NMAX dan kawannya, Aerox. Sama-sama awkward saat mengisinya, tapi untuk mengisi PCX dan ADV, kecanggungan yang saya rasakan bertambah dengan rasa kekesalan karena leher tangkinya yang lebih condong ke belakang.

Baca halaman selanjutnya

Berbeda dengan NMax dan Aerox yang lubang tangkinya menghadap ke atas…
Berbeda dengan NMax dan Aerox yang lubang tangkinya menghadap ke atas. Dengan posisi seperti itu, setidaknya, saya sebagai operator SPBU dapat memantau genangan bensin yang ada di dalam tangki dari depan. Apalagi kalau permintaannya adalah isi full tank, saya perlu mengisi sambil mengintip melalui lubang tangki itu agar bensin yang saya isi nggak meluap dan bercecer.

Kalau leher tangkinya menghadap ke belakang seperti PCX dan ADV, satu-satunya sudut pandang yang bisa saya gunakan untuk mengintip, ya, dari belakang. Kalau pengemudinya nggak mau turun saat saya sedang mengisi, ya masak saya tetap memaksakan untuk mengintip dari belakang? Malah semakin canggung, bukan?

Kalau saya menyuruh sang pengemudi untuk turun, yang ada nanti malah terjadi kekesalan berantai. Saya kesal karena mengisinya susah, sedangkan dia kesal karena dia terpaksa turun saat mengisi bensin. Daripada hal itu terjadi, apa boleh buat? Saya hanya bisa mengisi bensin dari depan.

Posisi tangki bensin yang awkward

Posisi mengisi bensin PCX dan ADV dari depan ini membuat saya buta mengenai seberapa penuh bensin yang ada di dalam tangki. Satu-satunya yang bisa saya andalkan adalah sensor pada nozzle yang saya gunakan untuk mengisi bensin. Sensor itu lah yang akan menutup aliran bensin saat tergenang oleh bensin di tangki yang penuh.

Tapi, ya, namanya buatan manusia, terkadang sensor ini nggak berfungsi sebagaimana mestinya. Alih-alih berhenti karena tangki kendaraan sudah penuh, malah terus mengalirkan bensin. Yang terjadi, cairan bahan bakar itu pun meluap dan bercecer di mana-mana. Siapa yang akan disalahkan? Yap, kami operator lah yang disalahkan. Padahal, ya, hal itu bisa dicegah, kalau pengemudinya mau turun sejenak.

Ayolah, buat para pengemudi sepeda motor, terkhusus kepada pengguna PCX dan ADV, turunlah sejenak saat mengisi bensin. Nggak hanya isi full tank saja, loh, yang membuat saya waswas untuk mengisi dua sepeda motor ini. Isi Rp50 ribu pun, kalau ternyata muat tangkinya hanya Rp30 ribu dan sensornya kebetulan nggak berfungsi, sama saja.

Turun sejenak, nggak sampai bermenit-menit kok. Demi kenyamanan saya saat mengisi, demi meminimalisir risiko dari bensin yang tercecer, dan demi menghindari rasa serba salah operator terkait bensin yang tercecer. Kalau dibebankan kepada pelanggan, kok ya, nggak masuk ke tangki dia. Kalau saya sendiri yang ganti rugi, kok ya, yang bikin tercecer dia. Serba salah.

Penulis: Muhammad Arif Prayoga
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Honda PCX? Motor Premium yang Susah Putar Balik Itu?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version