Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Bertanya dengan Nada Lembut pada Pengendara Motor yang Belok Dulu Baru Nyalain Lampu Sein, Kalian Ini Mikir Nggak Sih?

Leny Nur Ekasari oleh Leny Nur Ekasari
8 Desember 2025
A A
Bertanya dengan Nada Lembut pada Pengendara Motor yang Belok Dulu Baru Nyalain Lampu Sein, Kalian Ini Mikir Nggak Sih?

Bertanya dengan Nada Lembut pada Pengendara Motor yang Belok Dulu Baru Nyalain Lampu Sein, Kalian Ini Mikir Nggak Sih?

Share on FacebookShare on Twitter

Sore itu, saat saya sedang perjalanan pulang kampung, peristiwa tidak mengenakkan itu terjadi. Jalannya cukup lebar dan lengang, juga tidak banyak kendaraan lalu lalang. Saya sedang dalam mode menjadi pengendara yang baik: tidak ngebut, berada di lajur yang benar, tidak pula menyalip sembarangan. Tiba-tiba motor di depan saya belok kanan begitu saja. Tanpa aba-aba, tanpa tanda, tanpa disangka-sangka. Setelah beloknya sudah mantap dan roda depan motor sudah masuk ke lajur baru, barulah lampu sein itu berkedip menyala.

Shock. Tentu saja. Sudah ada niat untuk menyalip motor itu karena kecepatannya yang lebih santai daripada saya. Untung saya belum menyalip, kalau niat itu terjadi maka tulisan ini bukan lagi esai santai tapi laporan insiden. Jantung berdebar, pikiran melayang, dalam hati ingin mengumpat, tapi keduluan mengucap istigfar. Masih beruntung saya terselamatkan.

Pengendaranya santai bahkan terlihat sangat tenang, tanpa menggunakan helm. Jalannya yang pelan tiba-tiba menuju arah kanan dengan mendadak. Sekilas terlihat wajahnya tidak merasa panik, takut, ataupun merasa bersalah. Oh, hanya saya kah yang kaget? Dan lampu sein itu tampaknya bukan dinyalakan sebagai tanda, tapi hanya mengonfirmasi “iya saya sedang belok”. Telaaattt, teriak saya dalam hati.

Haruskah menebak arah pengendara jadi keterampilan tambahan?

Setelah kejadian itu, saya berpikir ulang tentang kemampuan dalam mengendarai motor. Tampaknya, keterampilan berkendara tidak hanya soal keseimbangan dan kematangan dalam mengoperasikan gas dan rem, serta mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Saya juga harus peka dalam menebak arah pengendara motor di depan saya. Ke manakah yang ia tuju? Minggir, tetap lurus, atau ternyata belok kanan?

Sepertinya, saya harus menebak dari gelagatnya, setir miring atau lurus, atau kecepatannya yang terus melambat tanpa maksud yang jelas. Semua itu harus saya terjemahkan sendiri.

Lampu sein, kini tampaknya lebih terasa sebagai fasilitas tambahan yang penggunaannya tergantung perasaan atau kesadaran pengendaranya. Kadang dinyalakan, kadang tidak. Di tangan sebagian orang, sein bukan lagi sebagai isyarat untuk keselamatan bersama. Sein hanya dianggap sebagai aksesoris yang opsional, dipakai kalau ingat dan diabaikan kalau lupa. Kalaupun sudah menyala, kadang juga lupa dimatikan. Yah meskipun itu persoalan yang berbeda.

Namun, jalan raya tetap jadi arena yang penuh tebakan. Dan seperti semua permainan tebak-tebakan, selalu ada peluang untuk keliru. Bedanya, kekeliruan itu tidak hanya berhenti pada rasa kesal lalu mengumpat lirih di balik kaca helm. Salah tebak sedikit, risikonya bukan sekedar buruk sangka, tapi buruk nasibnya.

Mereka beli motor tapi beli kesadaran juga nggak sih?

Sekian detik setelah kejadian, saya terus bertanya-tanya─bukan memaki tapi dengan nada yang lembut─orang-orang itu sebenarnya tahu nggak sih fungsi lampu sein? Apakah menyalakan lampu sein hanya menjadi formalitas pengetahuan dasar saat membuat SIM? Apakah mereka pikir dengan langsung belok arah membuat pengendara di belakang sudah otomatis paham?

Baca Juga:

Terkutuklah Orang yang Naik Motor tapi Nggak Tahu Cara Kerja Spion dan Lampu Sein, Mending Tukar Saja Motormu sama Galon Cleo!

4 Ide Modifikasi Motor yang Norak, Sebaiknya Jangan Ditiru

Mereka beli motor dengan fitur yang canggih dan harga yang tidak murah. Ada electric starter untuk menyalakan motor tanpa perlu engkol pakai kaki; panel digital untuk melihat tingkat kecepatan berkendara, jarak tempuh, level bahan bakar, bahkan indikator sein dan lampu. Kini fitur-fitur tersebut membuat motor seakan-akan terlihat lebih pintar dari pengendaranya. Tapi entah mengapa fitur paling sederhana malah justru terlihat sepele dan terlupakan.

Fitur sepele itu jika diabaikan justru sangat membahayakan. Seakan-akan jika lampu sein tidak dinyalakan bukan suatu hal. Seakan-akan yang ada di pikiran mereka adalah “tak apa, toh yang kaget juga yang belakang”.

Di titik ini saya curiga: kita serius membeli motornya tapi ogah membeli kesadarannya. Kita serius soal cicilan, serius soal bensin, serius soal helm agar tidak ditilang, tetapi kurang serius pada satu hal yang terlihat sepele yang dampaknya bisa cukup besar. Ya seperti memberi tanda sebelum mengubah arah.

Sudah berapa banyak kasus kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian ini? Kita membeli mesin, membeli kecepatan, membeli kemudahan mobilitas. Tapi kesadaran sering kali hanya menjadi bonus yang tidak termasuk dalam paket pembelian.

Cuma nyalain lampu sein, apa susahnya?

Ironisnya, kesadaran itu harganya paling murah, bahkan gratis. Cukup satu gerakan ibu jari sebelum belok bisa menyelamatkan nyawa dan masa depan. Tidak perlu teknologi tinggi, tidak perlu pembaharuan sistem, tidak perlu jaringan internet pula. Tapi justru hal paling sederhana itulah yang paling sering dilupakan. Barangkali karena kesadaran tidak bisa dicicil, tidak bisa dipamerkan, dan tidak bisa diunggah ke media sosial sebagai suatu pencapaian.

Dan di jalan raya, akibat dari lupa dan mengabaikan tidak hanya berimbas kepada si pelaku. Ia sering dibagi rata dengan orang-orang di sekelilingnya. Kepanikan, rem mendadak, umpatan di balik helm, dan hal yang paling tidak kita inginkan: kecelakaan. Semua bisa bermula dari satu tanda sederhana yang tidak dinyalakan.

Di tengah kegelisahan dan sindiran itu, saya akhirnya harus bercermin dan menatap diri sendiri. Mengingat dan mempertanyakan apakah jangan-jangan di satu dua persimpangan yang sudah terlupakan, saya pernah menjadi bagian dari barisan pengendara yang lupa memberi tanda. Rasa-rasanya saya sudah berupaya menyadari etika berkendara: menyalakan sein sebelum belok, menjaga jarak, mengurangi kecepatan saat ragu, dan memutuskan untuk tidak menjadikan siapapun sebagai korban kelalaian.

Tetapi refleksi selalu punya cara halus untuk meragukan keyakinan kita sendiri. Barangkali kehati-hatian memang bukan sesuatu yang bisa diklaim sekali lalu selesai, melainkan sesuatu yang harus diperbarui di setiap perjalanan, di setiap belokan, dan di setiap keputusan kecil yang kita ambil di jalan.

Penulis: Leny Nur Ekasari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Terkutuklah Orang yang Naik Motor tapi Nggak Tahu Cara Kerja Spion dan Lampu Sein, Mending Tukar Saja Motormu sama Galon Cleo!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2025 oleh

Tags: cara penggunaan lampu seinfungsi lampu seinlampu sein
Leny Nur Ekasari

Leny Nur Ekasari

Pengajar seni yang hobi nulis. Perempuan yang suka belajar banyak hal.

ArtikelTerkait

4 Ide Modifikasi Motor yang Norak, Sebaiknya Jangan Ditiru Mojok.co

4 Ide Modifikasi Motor yang Norak, Sebaiknya Jangan Ditiru

4 Oktober 2024
Terkutuklah Orang yang Naik Motor tapi Nggak Tahu Cara Kerja Spion dan Lampu Sein, Mending Tukar Saja Motormu sama Galon Cleo!

Terkutuklah Orang yang Naik Motor tapi Nggak Tahu Cara Kerja Spion dan Lampu Sein, Mending Tukar Saja Motormu sama Galon Cleo!

12 Oktober 2024
Lampu Merah Pasar Demangan Jogja, Lampu Merah yang Bikin Kalian Kehilangan Kewarasan lampu lalu lintas, lampu sein

Lampu Lalu Lintas dan Lampu Sein Adalah 2 Lampu yang Sama Sekali Nggak Berguna di Indonesia

3 September 2024
Ibu-ibu Sein Kanan Belok Kiri Bikin Citra Pengendara Wanita Jadi Jelek, Padahal Banyak Juga yang Good Attitude

Ibu-ibu Sein Kanan Belok Kiri Bikin Citra Pengendara Wanita Jadi Jelek, Padahal Banyak Juga yang Good Attitude

3 November 2023
Saran untuk Pabrikan Motor agar Pengendara Tak Lupa Mematikan Lampu Sein

Saran untuk Pabrikan Motor agar Pengendara Tak Lupa Mematikan Lampu Sein

27 Mei 2022
Orang Indonesia Nggak Butuh Lampu Sein! (Unsplash)

Orang Indonesia Nggak Butuh Lampu Sein! Copot Aja Goblok!

2 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian ke UIN Palembang, Takutnya Nanti Kecewa Mojok.co

3 Alasan Maba Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian ke UIN Palembang, Takutnya Nanti Kecewa

8 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Derita Users Android, Nggak Pakai iPhone Terbaru eh Dikucilkan (Unsplash)

Android Bikin Saya Jadi Minoritas dan Dikucilkan, tapi Saya Bersyukur Bebas Utang dengan Tidak Memaksakan Diri Membeli iPhone

8 Desember 2025
Lidah Jawa Saya Kaget dan Menyerah Ketika Mencoba Dendeng Rusa dari Merauke

Lidah Jawa Saya Kaget dan Menyerah Ketika Mencoba Dendeng Rusa dari Merauke

10 Desember 2025
Lontong Kupang Tidak Cocok untuk Lidah Saya yang Terlampau Agraris

Lontong Kupang Tidak Cocok untuk Lidah Saya yang Terlampau Agraris

10 Desember 2025
Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Penyesalan Orang Jawa Tengah Merantau ke Jogja: Biaya Hidup Makin Tinggi, Boncos karena Kebiasaan Ngopi di Kafe, dan Gaji yang “Seuprit”
  • Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta
  • Mitos Kerukunan dan Hidup Ayem di Desa: Aslinya Penuh Kepalsuan, Baik di Depan tapi Busuk di Belakang
  • Down For Life Rilis Video Musik “The Betrayal” di Hari HAM Sedunia, Anthem bagi Mereka yang Dikhianati Negara
  • Sempat Dihina karena Teruskan Usaha Warung Mie Nyemek Milik Almarhum Bapak, Kini Bisa Hasilkan Cuan 5 Kali Lipat UMK Solo
  • Perantau Aceh di Jogja Hidup Penuh Ketidakpastian, tapi Merasa Tertolong Berkat ‘Warga Bantu Warga’


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.