Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Pengalaman Keracunan MBG: Malas Sekolah hingga Trauma Mendapatkan Makanan Gratis

Handri Setiadi oleh Handri Setiadi
5 Mei 2025
A A
Pengalaman Keracunan MBG: Malas Sekolah hingga Trauma Mendapatkan Makanan Gratis

Pengalaman Keracunan MBG: Malas Sekolah hingga Trauma Mendapatkan Makanan Gratis

Share on FacebookShare on Twitter

Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Di Jawa Barat saja program unggulan Prabowo tersebut sudah membuat beberapa sekolah dan ratusan siswa di dalamnya mengalami keracunan. Sebagaimana pengalaman keponakan saya yang mengalami keracunan MBG di SMPN 35 Bandung.

Adanya program MBG ini sebetulnya menjadi angin segar yang bisa membawa efek positif jangka panjang. Sebagaimana Deddy Corbuzier mengungkapkan, dia dan istrinya menganggap makan bergizi gratis ini sangatlah penting. Sudah mah gratis, bergizi lagi, benar-benar membantu orang susah. Bukan begitu, Mas Ded?

Tapi saya penasaran, apakah pendapat Mas Deddy dan istrinya masih sama setelah scroll IG dan menemukan postingan Mojok yang memberitakan ratusan siswa di SMPN 35 Bandung menderita keracunan akibat program MBG ini. Yah, palingan sih bikin video yang membuat MBG ini seakan-akan nggak salah, program Prabowo itu nggak pernah salah. Yang salah, ya, kita yang mengeluh.

Oleh karena masih ingin berpikir positif, akhirnya saya melakukan wawancara tidak formal bersama bibi yang tidak lain adalah ibunya keponakan saya sebagai korban. Bibi saya membenarkan kejadian tersebut sambil misuh-misuh. Pasalnya, anaknya salah satu korban keracunan MBG yang diadakan pada Selasa 29 April lalu.

Dia menuturkan bahwa kan bukan kita yang meminta adanya program tersebut. Mereka yang mau, mereka yang mengadakan, bibi saya sangat menyayangkan mengapa hal ini (keracunan) bisa terjadi sampai-sampai banyak memakan korban yang keracunan.

Makanan yang tidak layak dimakan

Keponakan saya menuturkan bahwa saat itu menu MBG yang diberikan seperti biasa saja. Terdapat makaroni, schotel, juga kakap. Makanan disediakan sekitar siang hari, jadi saat itu ketika capek-capeknya setelah bermain langsung terdapat makanan. Tanpa basa-basi, ia bersama teman-temannya langsung memakannya begitu saja.

Setelah setengah habis, dia baru menyadari bahwa aroma makanannya tercium sedikit bau. Baru setelah itu, ia mengecap-ngecap lagi makanannya, dan betul saja kakapnya sudah terasa tidak enak. Begitu juga makaroni yang sudah basi.

Keponakan saya melihat sekitar, tampak heran teman-temannya masih menikmati hidangan MBG yang tersedia. Entah karena lapar atau tekanan harus dihabiskan. Akhirnya dia melaporkan bahwa makanan yang dimakannya sudah basi dan tak layak untuk dimakan.

Baca Juga:

MBG Menguntungkan Akar Rumput Katamu? Coba Tanya Pedagang, Jawabannya Tak Seperti Ekspektasimu

Makan Bergizi Gratis: Ketika yang Gratis Justru Bikin Masuk Rumah Sakit

Mengeluh sakit perut yang malah dinormalisasi

Tentu saya tahu rasanya anak-anak keracunan MBG itu seperti apa. Saya sendiri pernah mengalami keracunan makanan sampai-sampai dirawat seminggu di rumah sakit. Begitu tidak enaknya, sampai perlu diinfus dan lainnya. Apalagi ini ratusan siswa yang mengalami kondisi serupa.

Banyaknya siswa termasuk keponakan saya akhirnya pergi ke dokter secara mandiri. Kebanyakan memang mengalami gejala keracunan. Namun, sayangnya kejadian tersebut malah dipandang sebagai hal yang wajar. Setelah kejadian tersebut, banyak aparat yang berkumpul di sekolah. Lagi-lagi, kejadian tersebut malah dinormalisasi karena tidak ada siswa yang kondisinya sampai parah. Terus mau menunggu dulu ada yang meninggal, gitu? Tolonglah, siswa itu bukan kelinci percobaan pemerintah.

Kebanyakan siswa jadi malas sekolah dan trauma terhadap makanan gratis gara-gara keracunan MBG

Sebetulnya siswa sudah sekolah seperti biasa. Tapi karena insiden tersebut, beberapa siswa menjadi malas untuk pergi ke sekolah akibat trauma keracunan MBG. Termasuk keponakan saya, dia menjadi trauma dengan adanya makanan gratis. Program yang tadinya mendukung kegiatan proses pembelajaran, malah menjadi bumerang yang membuat siswa malas sekolah dan trauma terhadap program MBG. Sampai-sampai, siswa mengubah singkatan MBG yang tadinya Makan Bergizi Gratis menjadi Makan Beracun Gratis.

Untungnya memang tidak ada korban yang sampai dirawat berhari-hari akibat keracunan MBG ini. Tapi masa iya mau menunggu sampai ada korban yang parah dulu untuk bisa membuat programnya menjadi lebih berkualitas?

Btw, kalau lihat berita ini, kira-kira Azka mau coba MBG tersebut nggak ya, Om Ded?

Penulis: Handri Setiadi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA ‘Anak Dikasih Makan Siang Gratis, tapi Ortu Menangis’ – Curhatan Para Pekerja yang Kena PHK Akibat Efisiensi Anggaran Prabowo

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Mei 2025 oleh

Tags: keracunan makanankeracunan MBGtrauma
Handri Setiadi

Handri Setiadi

Kadang guru, kadang suka baca buku, anggap saja teman baikmu.

ArtikelTerkait

Stop Menakuti Anak dengan Bilang 'Nanti Disuntik Dokter', Nggak Bener Itu!

Stop Menakuti Anak dengan Bilang ‘Nanti Disuntik Dokter’, Nggak Bener Itu!

28 Januari 2022
terluka

Stop Menganggap Semua Orang Di Muka Bumi Ini Sama, Hanya Karena Kamu Pernah Terluka

19 Juni 2019
Saya Rindu Jember, tapi Tidak dengan Kenangan Buruknya

Saya Rindu Jember, tapi Tidak dengan Kenangan Buruknya

14 Desember 2024
Mengenal SS 201, Terduga Bahan Nampan MBG yang Berbahaya dan Berpotensi Haram TK

MBG Menguntungkan Akar Rumput Katamu? Coba Tanya Pedagang, Jawabannya Tak Seperti Ekspektasimu

7 Oktober 2025
Tragedi MBG di Sleman Adalah Dosa Pemerintah Pusat pada Kota Pendidikan

Tragedi Rawon Maut di Sleman Adalah Dosa Pemerintah Pusat pada Kota Pendidikan

23 Agustus 2025
Toilet Sekolah, Tempat Paling Menjijikkan di Sekolah dan Bikin Trauma

Toilet Sekolah, Tempat Paling Menjijikkan di Sekolah dan Bikin Trauma

1 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.