Konser Putih Abu-Abu Pemkot Tegal Itu Aneh: Konser Dangdut, Temanya Anak SMA, untuk Memperingati HUT RI, Maksudnya Gimana?

Konser Putih Abu-Abu Pemkot Tegal Itu Aneh: Konser Dangdut, Temanya Anak SMA, untuk Memperingati HUT RI, Maksudnya Gimana?

Konser Putih Abu-Abu Pemkot Tegal Itu Aneh: Konser Dangdut, Temanya Anak SMA, untuk Memperingati HUT RI, Maksudnya Gimana? (Pixabay.com)

Beberapa waktu lalu, saya melihat poster acara Pemkot Tegal yang bikin saya agak kaget dan bingung. Acara yang saya maksud adalah konser yang… gimana ya.

Saat kali pertama melihat posternya di official IG-nya Pemkot Tegal, saya sudah mengernyitkan dahi. Poster itu bertajuk Konser Putih Abu-Abu. Saya mikirnya, konser dalam rangka apa ini? Kok pake tema warna seragam anak SMA? Bukannya hari pendidikan itu sudah lewat, ya? Jadi, konser dalam rangka apa ini sebenarnya?

Lalu dengan polosnya, saya pikir mungkin ini semacam konsernya anak-anak SMA yang difasilitasi oleh Pemkot Tegal. Yah, semacam pentas seni gitu. Elah tapi kok setelah di-zoom, wajah-wajah di poster nggak kelihatan kaya anak SMA. Apalagi setelah membaca nama-nama yang ada di poster. Sependek pemahaman saya, itu nama-nama penyanyi dangdut. Jadi, konser dalam rangka apa ini sebenarnya? Begitu lagi-lagi saya bertanya-tanya.

Caption bikin bingung

Alih-alih dapat pencerahan dengan membaca caption yang menyertai si poster, saya malah makin gak habis pikir. Bayangkan, dalam keterangannya, Pemkot Tegal menyebut Konser Putih Abu-Abu sebagai konser dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI.

Alamak! Beneran makin puyeng pala Barbie. Gimana nggak bingung? Coba jawab, kenapa mengambil tema putih abu-abu untuk sebuah konser yang katanya untuk merayakan kemerdekaan? Memangnya apa hubungan antara seragam SMA, dangdut megal-megol, dengan tema yang diusung pada HUT kali ini—Terus Melaju untuk Indonesia Maju?

Trus, itu beneran nanti si penyanyi dangdutnya pas perform pake seragam sekolah sebagaimana yang ditampilkan di poster? Trus-trus, maksud kalimat “Ayo Putih Abu-Abukan Jalan Pancasila dengan semangat 45” pada caption itu apa? Yang nonton disuruh pake seragam juga?

Ta-tapi, kan… Seragam itu untuk pergi ke sekolah, belajar dan menuntut ilmu, Pak. Bukan buat nonton konser. Pemkot Tegal harusnya paham ini.

Tak elok

Soal seragam ini, saya jadi ingat. Putih abu-abu khas seragam anak SMA ini memang kerap dijadikan tema dalam suatu acara. Misalnya saja, saat perayaan ulang tahun Ussy Sulistiawaty yang ke-41. Semua tamu undangan, kala itu memakai seragam putih abu-abu ala anak SMA.

Bukan hanya itu saja, saya juga pernah melihat balita yang dipakaikan seragam anak SMA sama ortunya. Parahnya lagi, seragam putih abu-abu ini juga pernah kedapatan dipakai oleh  para pemandu lagu di Tempat Hiburan Malam (THM) Infinity Jalan MH Thamrin Lippo, Cikarang Selatan, beberapa waktu lalu.

Hmm.

Mungkinkah konser Putih Abu-Abu Pemkot Tegal ini terinspirasi dari hal-hel tersebut? Entahlah. Yang jelas, penggunaan tema putih abu-abu, yang mana identik dengan seragam anak SMA, untuk sebuah konser megal-megol yang ditonton banyak orang (Apalagi tertulis akan disiarkan oleh beberapa stasiun TV), sungguh tak elok. Yakin, mau dilanjutkan? Halo, Kepala Dinas Pendidikan?

Bukan kali pertama Pemkot Tegal begini

Setelah diingat-ingat, ini bukan kali pertama Pemkot Tegal mengadakan kegiatan yang berpotensi bikin pusing umat. Masih hangat dalam ingatan, saat perayaan tahun baru 2023 lalu. Kala itu, Pemkot Tegal menggelar pengajian dan dangdutan dalam waktu yang bersamaan. Dua kegiatan ini, dilakukan di dua tempat yang jaraknya hanya sepelemparan batu. Yang bikin tambah ngelus dada lagi, gara-gara konser ini Pak Wali jadi viral. Gimana nggak viral? Belio joget asik sekali sambil merangkul si biduan hingga hampir mengenai area terlarang mba biduannya. Iya, iya, sudah diklarifikasi di sini.

Ha, kok, ini mau diulangi lagi? Bikin konser lagi, dangdut lagi, janji nggak kontroversi? Awas. Tambah panjang lagi dong nanti list di tulisan ini.

Saya kok lelah, ya, Pak.

Saya tahu Bapak suka dangdutan. Di berbagai berita, Bapak sendiri yang menyebut kalau Bapak suka musik. Saya juga tak menampik jika menggelar konser akan menggerakkan roda ekonomi masyarakat. Tapi setidaknya, tak bisakah lebih selektif dalam memilih tema?

Jujur saja. Tema putih abu-abu untuk konser yang akan Bapak gelar ini sungguh wagu pol. Akan ada banyak hati guru di Tegal yang terluka karenanya. Itu pun kalau Bapak peduli, sih.

Terakhir dan yang tidak kalah penting, itu desain warna benderanya salah, Pak. Kalau putih merah itu bendera Polandia.

Duh Gusti. Beneran lelah banget akutu~

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pemkot Tegal Mending Fokus ke Hal-hal Lain ketimbang Urusan Food Truck.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version