Pembagian Kasta Mahasiswa PKN STAN Berdasarkan Tempat Ngambisnya

Pembagian Kasta Mahasiswa PKN STAN Berdasarkan Tempat Ngambisnya terminal mojok.co

Pembagian Kasta Mahasiswa PKN STAN Berdasarkan Tempat Ngambisnya terminal mojok.co

Jika lihat pandangan masyarakat umum terkait mahasiswa STAN (yang sekarang jadi PKN STAN) tuh, pasti kesannya enak banget: tinggal kuliah, lulus, langsung kerja, deh. Namun, nyatanya jadi mahasiswa PKN STAN tuh nggak mudah, Cuy, banyak godaannya.

Sebagai kampus paling favorit di Indonesia (paling nggak di mata orang tua dan calon mertua), kampus ini punya standar nilai akademik yang ketat dan rawan banget buat kena DO (drop out).

Kalau kalian pengin ngerasain atmosfer kuliah di kampus ini, ya, mirip-mirip sama Akademi Totsuki di anime Shokugeki no Soma. Jadi, tonton aja tuh animenya. Rasanya, tiap detik kalian di sana, tiap detik pula ancaman DO hadir adanya.

Di kampus ini, kalau lagi ujian entah itu UTS atau UAS, rasanya udah ngalahin pressure test di Master Chef Indonesia. Nggak percaya? Yaudah, nggak apa-apa.

Nah, buat ngatasin cobaan ancaman seperti DO, pasti semua mahasiswa harus jadi ambis, dong. Tentu saja ini buat memahami materi perkuliahan dan biar bisa ngerjain ujian.

Walaupun di sini udah nyediain banyak opsi buat ngambis, tapi pemilihan tempat ngambis juga nggak bisa sembarangan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan soal ini, terutama terkait kasta mahasiswa tersebut.

Dari pengamatan penulis yang sudah bertahun-tahun kuliah di sini, kurang lebih tempat ngambis mahasiswa di sini terbagi ke dalam empat kasta.

#1 Kasta brahmana

Kasta ini merupakan kasta tertinggi dan paling elite di antara kasta-kasta lainnya. Jumlah mahasiswa yang tergolong kasta ini juga yang paling sedikit.

Kasta ini hanya diisi oleh anak-anak sultan yang punya uang saku unlimited yang betul-betul unlimited. Bukan unlimited dengan batasan fup seperti paketan internet saat ini.

Kasta ini biasanya ngambis di kafe-kafe kelas atas yang cenderung “kapitalis”. Misalnya tempat ngopi yang berinisial Starbucks. Sekali ngambis di tempat ini, mahasiswa kasta brahmana minimal harus mengeluarkan uang Rp50 ribu untuk segelas kopi. Namun, tentu itu selaras dengan kualitas minuman dan tempat yang relatif lebih asyik dan tenang untuk belajar.

#2 Kasta ksatria

Biasanya kasta ksatria selalu punya kedekatan dengan kasta brahmana. Untuk kategori tempat ngambis di kampus, kasta brahmana dan ksatria memiliki kesamaan. Kedua kategori ini sama-sama memilih kafe sebagai tempat ngambisnya.

Namun, yang membedakan, kafe yang dipilih mahasiswa kasta ksatria satu level di bawah kasta brahmana. Biasanya mereka akan ngambis di kafe kelas menengah atau kafe kopi kekinian.

Tongkrongan tempat ngambis mereka biasanya berkutat pada Warunk Upnormal, Kedai Bang Yoz depan kampus, dan kafe-kafe franchise kopi kekinian.

Rerata biaya yang harus dikeluarkan oleh kasta ini dalam sekali ngambis adalah Rp30-50 ribu. Dengan harga tersebut, mereka sudah bisa mendapatkan segelas kopi yang nikmat dan tempat yang asyik, tapi sedikit lebih rame dan kurang kondusif untuk ngambis.

#3 Kasta vaishya

Kasta vaishya merupakan kasta yang dipegang oleh para pedagang. Sesuai namanya, mahasiswa yang memiliki kasta ini pun sangat memegang erat prinsip ekonomi, yaitu dengan menekan pengeluaran serendah mungkin tapi tetap mendapatkan manfaat sebesar mungkin.

Kasta ini sebenarnya mampu untuk ambis di tempat kasta brahmana maupun ksatria. Namun, dengan biaya yang besar mereka lebih memilih tidak melakukannya. Pada akhirnya, dengan segala pertimbangan mereka lebih memilih untuk ngambis di franchise restoran cepat saji seperti McD dan KFC yang banyak tersebar di sekitaran kampus.

Tempat ini adalah tempat yang paling sempurna bagi kasta vaishya dengan fasilitas AC yang dingin, free wifi, dan buka 24 jam. Mereka bisa menikmati fasilitas tersebut dengan ngambis semalam penuh hanya dengan memesan satu es krim atau segelas float dengan harga tak lebih dari Rp20 ribu.

Ya, walaupun mereka harus tahan banting dari gerundelan hati dan rasan-rasan pegawai McD/KFC, cek-cok dengan pelanggan lain yang butuh tempat duduk, hingga nyinyiran dari netizen.

#4 Kasta sudra

Kasta terakhir dan juga sebagai kasta terendah dalam kategori tempat ngambis mahasiswa PKN STAN adalah kasta sudra atau yang disebut juga dengan kelas pekerja atau hamba abdi.

Dalam hal ini, sebagai kasta terendah yang memiliki keterbatasan ekonomi, maka satu-satunya pertimbangan dalam memilih tempat ngambis adalah yang paling murah atau kalau bisa, mah, yang gratis.

Oleh karena itu, mereka akan banyak tersebar di berbagai sudut Jurangmangu. Mereka bisa di perpus kampus, plasa mahasiswa kampus, warmindo, warkop bapak-bapak di sekitaran kampus, dan lain-lain.

Kasta ini pun punya konsekuensi sangat berat apabila dia mencoba keluar dari wilayah kastanya untuk ngambis di tempat kasta yang lebih tinggi. Pasalnya, bisa-bisa setelah ngambis mereka tidak bisa makan tiga hari tiga malam.

Akan tetapi, apa pun kastamu dan di mana pun tempat ngambismu, tetaplah semangat untuk menghadapi perkuliahan duniawi yang memusingkan ini.

BACA JUGA 5 Stereotip Mahasiswa STAN terhadap Mahasiswa ITB

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version