Peaky Blinders dan Cara Merokok Thomas Shelby yang Elegan

Thomas Shelby

Bagi penyimak serial Peaky Blinders, siapa yang tak kenal dengan sosok Thomas Shelby? Anak kedua dari tiga bersaudara ini adalah pemimpin geng Peaky Blinders, serta karakter utama dalam serial tersebut. Sebagai karakter utama, banyak detail menarik dari seorang Thomas Shelby. Ya, dari setelan jas dan flat cap serta silet di belakangnya, hingga gayanya dalam merokok.

“He makes smoking look healthy”, mengutip salah satu komentar dari kompilasi scene merokok-nya di YouTube. Tak mengherankan, rokok menjadi irisan besar karakter Thomas Shelby. Anda akan menyaksikan seberapa sering ia membakar rokok.

Ia tidak saja membakar rokok ketika sedang ongkang-ongkang santai di meja kerjanya, seperti ketika Tommy menulis surat untuk Grace, sosok yang dicintai-nya. Namun, ia juga nyebat di situasi darurat seperti ketika ia ditodong pistol di Black Lion pasca peledakan pub Garrison. Ketika ditodong pistol, ia hanya diam, dan sesaat kemudian ia mengatakan, “Ambilkan aku rokok.” 

Selain itu, salah satu peristiwa menarik lagi ada di penghujung season kedua; ketika Tommy menjalankan misi bunuh diri, dan sesaat setelah misi usai, ia hampir diadili dengan todongan tiga pistol. Momen yang mendebarkan, sekaligus menjengkelkan. Karena, ketika ia dimasukan ke mobil sebelum ditembak mati, saya menunggu ia akan meminta rokok, dan hal tersebut urung hadir.

Dan yah, saya hampir mencatat bahwa ini satu-satunya momen ketika ia tak akan meminta rokok. Namun, Tommy tetaplah Tommy, setelah turun dari mobil di depan liang dan tanah lapang gerbang neraka, ia meminta rokok tepat di depan tiga pistol yang menodongnya. 

Benar saja, ketika ia benar-benar di “gerbang kematian”, rokok bahkan menjadi permintaan terakhirnya. Barangkali, momen ini (ketika ia menghisap rokok agak cepat) menjadi satu-satunya scene ia merokok tidak dengan gaya-nya. Lantas bagaimana gaya merokok Thomas Shelby?

Cara Thomas Shelby merokok seolah menjadi penggambaran karakternya yang dingin dan tenang. Ya, ia tidak merokok dengan gugup dengan percikan bara di mana-mana, sekalipun ia tertekan. Tidak juga mengisap dan menarik asap terlalu dalam. Ia akan membuang abu dengan sangat tenang. Serta sering menjepitkan batang rokok di sisi pinggiran bibirnya. Sesaat saya mengatakan, ini amat keren. 

Hal unik lagi dari sosok Thomas Shelby ialah korek yang ia pakai. Tommy merupakan pemimpin geng keji sekaligus pemimpin bisnis keluarga Shelby. Memulai usaha dari bawah, lantas mencapai kekayaan duniawi. Namun, kekayaan tersebut tak memalingkannya pada pilihan korek kayu.

Dengan latar cerita 1920-an, tentu di zaman segitu sudah ditemukan pemantik rokok yang lebih mutakhir. Namun, ia lebih sering memilih korek kayu. Korek yang sering dipandang sebelah mata di etalase minimarket. Saya menduga, pemilihan korek kayu ini adalah detail penguat bahwa ia merupakan sosok yang dingin dan tenang. Pasalnya, Lur, ya, menggunakan korek kayu itu juga butuh ketenangan. Jika tidak, barangkali ia akan terus “nge-jres” korek kayu lebih dari satu kali.

Dan ketenangannya terlihat, bagaimana ia selalu “nge-jres” koreknya hanya sekali setiap batang rokok, baik di situasi tenang maupun tegang. Padahal, jika Anda perokok, Anda pasti amat paham, bahwa korek kayu ini merupakan salah satu korek yang menyebalkan. Yang mana, ia gampang mati, bahkan hanya tertiup angin sepoi-sepoi, atau oleh tremor ringan saja. Tapi, tidak dengan Thomas Shelby.

Dengan sifatnya yang dingin, tenang, kejam, sekaligus cerdik, perlahan Thomas Shelby menaikan standar estetika merokok. Yang sadar tidak sadar, gayanya sering saya tiru dari depan layar laptop ketika menyimak satu per satu episodenya. Maklum, sebagai perokok juga, saya memiliki obsesi untuk meniru gaya merokok orang lain. Dan tak ada alasan lain untuk meniru gaya merokok ala Thomas Shelby, kalau bukan karena keren.

Yah, sesaat dengan meniru gaya merokok ala masokis Birmingham ini, saya merasa amat keren. Walau, setelah bergeser ke cermin, saya tak mendapati setelan jas beserta flat cap di sana. Saya hanya mendapati seorang pengangguran dengan rambut acak-acakan, kaos oblong yang nyaris dipakai dua hari, serta rokok lintingan dengan korek Tokai-nya. Sambil membatin, “Aku ki ngopo to, yo.”

Sumber Gambar: @peakyblindersofficial

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version