Kata orang parfum Zara Deep Garden wanginya awet, tapi waktu saya beli dan pakai sendiri kok nggak gitu?
Kalau boleh jujur, sebenarnya saya bukan penggemar Zara, baik produk fesyen maupun parfum. Fast fashion kayaknya memang nggak sesuai dengan orang yang malas ribet dan suka dengan baju model itu-itu saja kayak saya ini. Sementara untuk produk parfum Zara, saya pertama kali membeli Zara Red Temptation. Itu pun saya beli karena mencium aroma pramugari Lion Air yang harum sekali. Saking harumnya, saya sampai memberanikan diri bertanya ke mbak pramugarinya, parfum apa yang dia pakai.
Parfum Zara Red Temptation memang memiliki aroma yang enak dan cocok untuk orang yang menyukai parfum intens serta intimidatif kayak saya. Masalahnya, harganya terlalu mahal untuk kantong saya yang masih pas-pasan. Zara Red Tempation ukuran 50ml dibanderol dengan harga Rp699 ribu.
Padahal parfum 50ml untuk orang yang suka bepergian seperti saya hanya bertahan selama dua bulan saja. Jadi dalam satu tahun, saya langsung merasa boncos. Oleh karena itu, saya memutuskan pindah ke merek lokal yang harganya lebih masuk akal, yakni HMNS. Ukuran 100ml-nya saja dibanderol seharga Rp400 ribuan. Hemat, kan?
Nah, minggu lalu kebetulan parfum saya habis. Saya berencana membeli parfum HMNS di TP Surabaya karena teman saya bilang HMNS buka store di sana. Ternyata nggak ada, Rek, teman saya salah informasi. Akhirnya saya memutuskan mencoba kembali parfum Zara. Lantaran Red Tempation terlalu menguras kantong, saya membeli yang harganya “sedikit” lebih murah, yakni Zara Deep Garden ukuran 30ml yang dibanderol Rp299 ribu.
Daftar Isi
Parfum Zara Deep Garden memiliki kesan feminin
Seperti namanya, Zara Deep Garden memiliki aroma yang dominan floral, campuran antara tuberose, pear, dan tonka bean yang akan membuat pemakainya terkesan lemah lembut dan feminin. Sebenarnya aroma seperti ini bukan jenis parfum yang biasa saya gunakan. Namun, saya tetap membelinya karena waktu itu saya berencana menggunakan parfum tersebut untuk memadu kasih. Aroma floral yang kalem akan lebih pas untuk digunakan membangun suasana yang romantis.
Aromanya nggak awet
Ketika saya mencoba menyemprotkan tester parfum Zara Deep Garden, saya merasa jika parfum ini terlalu banyak alkoholnya. Pada semprotan pertama, alkoholnya langsung menusuk hidung. Setelah beberapa saat barulah tercium tuberose dan pearnya. Biasanya parfum mahal justru nggak banyak alkoholnya, kan? Namun waktu itu saya tetap memilihnya karena hampir semua parfum Zara yang harganya Rp299 ribu (ukuran 30ml), saat disemprot pertama kali memang beraroma alkohol.
Saya masih positive thinking. Ini brand Zara, lho. Orang Indonesia menganggap brand satu ini berkelas dan mahal. Saya ini orang Jawa yang sejak kecil sering mendengar “ono rego, ono rupo”, jadi saya masih meyakini kalau harga parfum yang lumayan mahal setidaknya punya kualitas yang lebih baik.
Akan tetapi teori tersebut nggak berlaku pada parfum Zara Deep Garden. Ketika sudah saya beli dan saya gunakan, aromanya benar-benar menguap begitu cepat. Longevity-nya sangat buruk. Mosok nggak sampai dua jam sudah nggak tercium di badan, meskipun masih samar-samar tercium di baju.
Padahal saya semprotkan Zara Deep Garden ini di titik nadi seperti pergelangan, belakang telinga, dan juga di baju. Selain itu, saya tipikal pengguna parfum yang boros. Jadi nggak semprot sedikit-sedikit. Meski begitu aromanya mudah hilang.
Andai pada kemasan Zara Deep Garden tertulis eau de toilette, mungkin saya masih maklum kalau aromanya hilang nggak sampai dua jam. Masalahnya, parfum Zara yang saya beli ini tertulis eau de parfum yang seharusnya memiliki SPL (sillage, projection, longevity) lebih bagus ketimbang eau de toilette.
Selain aromanya nggak awet, projection parfum Zara Deep Garden juga kurang bagus. Radiusnya terlalu pendek dan kalah nyebar dibandingkan Orgsm-nya HMNS. Bahkan kalau saya pikir-pikir masih bagusan projection parfum Evangeline Rp30 ribuan di Indomaret, deh.
Jangan mudah percaya reviewer parfum
Sebelum membeli Zara Deep Garden, sebenarnya saya sempat melihat review parfum tersebut di Female Daily. Banyak pengguna Zara Deep Garden mengatakan parfum yang aromanya kalem ini cukup awet, bahkan ada yang mengatakan kalau baunya menempel di baju hingga keesokan harinya. Skor penilaian parfum ini juga bagus sekali yaitu 4.6 dari 5.
Akan tetapi, Tuhan sepertinya menciptakan tubuh manusia berbeda. Jika di tubuh orang lain aroma Zara Deep Garden mampu bertahan lama, di badan saya parfum ini numpang lewat saja.
Saran saya, jangan berekspektasi terlalu tinggi pada parfum Zara Deep Garden. Kalaupun ada yang bilang aromanya awet, jangan langsung percaya. Bisa jadi nama besar Zara membuat banyak orang segan untuk mengatakan hal yang sebenarnya.
Akhir kata, mohon maaf Zara jika artikel ini kurang enak didengar. Sejujurnya saya hanya merasa kecewa. Ha mosok parfum Rp299 ribu nggak lebih awet dari parfum Rp30 ribuan? Kan nyesek banget, to!
Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Rekomendasi 8 Parfum Indomaret yang Wanginya Nggak Bikin Enek.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.