Warga Semarang saat ini sedang cukup berbahagia, pasalnya setelah sekian lama hanya mengandalkan Pantai Marina sebagai destinasi wisata pantai, akhirnya telah muncul spot pantai yang bisa jadi alternatif Pantai Marina, yaitu Pantai Tirang. Yah kehadiran pantai ini jadi angin segar bagi warga semarang yang bosan dengan Pantai Marina. Sebelumnya, kalau mau mencari suasana baru, beberapa orang pergi ke dermaga Tanjung Emas yang beraroma limbah pabrik itu.
Sebenarnya, Pantai Tirang sudah ada sejak lama dan jadi “hidden destination” bagi warga Semarang, tapi keberadaannya viral baru beberapa waktu ini. Pantai Tirang merupakan pantai yang berlokasi di tanjung Semarang, spesifik di Desa Tugurejo, Semarang Barat.
Kata beberapa orang, pantai ini sangat cocok untuk liburan keluarga. Nuansa yang sejuk dipadukan dengan ombak yang tenang jadi candu bagi siapapun yang mendatanginya. Tempatnya pun katanya lebih tertata dengan spot foto dan gazebo yang bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung.
Tapi ketika mengunjunginya secara langsung beberapa waktu lalu, saya merasa kok keberadaan Pantai Tirang Semarang ini terlalu diglorifikasi. Perjalanan menuju kawasan pantai saja sudah bikin saya jadi mengumpat karena jalannya yang jelek dan berdebu. Bagi kalian yang ke sana naik motor, sebaiknya siapkan masker dan tutup selalu kaca helm kalian. Kalau tidak begitu, bisa-bisa wajah kalian ketempelan lulur dan bedak gratis.
Apa-apa bayar di Pantai Tirang
Hal mengganggu selanjutnya yang membuat Pantai ini terkesan overrated adalah akomodasi biaya yang bisa sangat tinggi ketika memasuki kawasannya. Mungkin tiket masuknya cuma Rp5 ribu, tapi penggunaan fasilitas di dalamnya, bikin pengunjung jadi merogoh kocek lebih dalam. Misalnya saat pengunjung ingin menggunakan fasilitas gazebo mininya, maka harus membayar Rp10 ribu. Setelah mandi di laut dan kemudian ingin bilas, pengunjung kembali dikenakan tarif Rp5 ribu per ember.
Mirisnya ukuran ember yang digunakan ini sangat kecil, mungkin pantanya disebut gayung ketimbang ember. Saya yakin, nggak akan cukup kalau hanya menggunakan satu ember, minimal butuh 3 ember untuk bilas badan.
Aktivitas buang air kecil pun jadi persoalan yang cukup pelik. Pasalnya, toilet di Pantai Tirang Semarang banyak yang tidak tersedia air, sehingga pengunjung mau nggak mau harus membeli air yang harganya Rp5 ribu per ember itu.
Baca halaman selanjutnya: Makanan yang aduh…
Makanan yang, aduh…
Bagaimana dengan makanan di Pantai Tirang Semarang? Semangkuk mie instan harganya Rp10 ribu. Harga es teh di sana Rp5 ribu. Jajanan sejenis keripik dihargai di atas Rp7 ribu per bungkus. Aduh seperti ini kok disebut cocok untuk destinasi keluarga. Lah yo boncos. Fasilitas untuk berfoto juga berbayar. Sehingga ketika ingin berfoto di Lokasi tersebut, pengunjung harus bayar lagi. Sangat boncos kalau ke sana bareng keluarga saat weekend. Karena pada waktu itu, harga tiket masuknya jadi Rp10 ribu per orang.
Selain itu, saya nggak tahu ya, siapa pihak yang mengelola pantai ini, tapi mohon maaf, bagi saya penataannya sangat kurang bagus. Keberadaan gazebo yang kecil-kecil itu menghalangi pemandangan pantai. Para pengunjung seperti dipaksa harus menggunakan gazebo tersebut.
Padahal ada pengunjung yang hanya ingin menikmati pantai dengan sunset atau sunrisenya saja, tanpa perlu menggunakan gazebo yang ukurannya sebelas-dua belas dengan kandang ayam itu. Keberadaan gazebo mini itu nampaknya ingin meniru yang ada di luar negeri. Yah warga kita kan memang terkenal gagap. Semuanya yang hits ingin ditiru tanpa melihat fungsi dan estetikanya bagi sebuah kawasan wisata.
Pantai Tirang Semarang tetap indah
Tapi terlepas dari semua fasilitasnya yang serba bayar itu, Pantai Tirang Semarang memang punya beberapa hal positif, misalnya suasananya yang memang teduh dan tenang. Kawasan pantai juga terlihat bersih sehingga cukup nyaman dan gak risih ketika mandi di sana. Saat cuaca cerah, pemandangan sunset di Pantai ini memang cukup bikin candu.
Bagi saya pribadi, pantai ini cocoknya hanya untuk menikmati sore hari dan kesendirian. Sebaliknya sangat nggak cocok kalau dijadikan untuk destinasi wisata keluarga karena semuanya serba bayar. Kalau memang mau ke sana bersama keluarga, sebaiknya bawa air segalon untuk bilas dan jajanan sendiri dari rumah. Itu juga kalau kalian mau se-effort itu untuk berlibur bersama keluarga di pantai yang akses jalannya saja bikin istighfar.
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 5 Destinasi di Semarang yang Cocok untuk Jomblo buat Menangis