Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pantai Gopek, Mutiara yang Tersembunyi di Banten

Nita Maediana Rusmawati oleh Nita Maediana Rusmawati
26 Juli 2020
A A
pantai gopek mojok

pantai gopek mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Tempat wisata yang pertama kali terpikirkan kalau ke Provinsi Banten adalah pantai. Secara geografis, wilayah Banten ini memang terletak di ujung barat Pulau Jawa. Pantai yang paling tersohor di Banten sendiri biasanya adalah pantai Anyer. Sayangnya, nggak banyak yang tahu kalau di sudut utara Kota Serang, ada pantai namanya pantai Gopek.

Nama pantai Gopek berasal dari harga tiket masuk pantai cuma lima ratus rupiah alias gopek dalam bahasa Hokkien. Kalian pasti bertanya-tanya, kok bisa ya murah banget? Menurut informasi yang saya terima, wisata pantai Gopek ini memang dikelola langsung oleh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu. Saat memasuki kawasan pantai Gopek, pengunjung akan membayar lima ratus rupiah kemudian petugas dari PPN Karangantu akan memberikan karcis sebagai tanda bukti. Lima ratus rupiah itu sudah termasuk parkir kendaraan ya, mau roda dua atau roda empat, semuanya sama. Pokoknya cuma gopek.

Pantai Gopek sebenarnya bukan pantai yang memiliki pasir seperti di daerah Anyer dan tentu saja tidak dapat digunakan sebagai tempat main air atau berenang. Pantai ini hanya memiliki dermaga yang cukup luas dan memanjang, menjorok hingga ke laut. Pengunjung yang datang kesini biasanya memang hanya ingin menikmati semilir angin pantai atau sekadar menyewa perahu nelayan layaknya odong-odong untuk berputar-putar di tengah laut.

Saya sendiri termasuk orang yang senang main ke pantai Gopek untuk sekadar melepas penat karena kalau main ke Anyer kejauhan. Biasanya saya akan datang kesana sore hari saat cuacanya lebih sejuk. Kalau langitnya sedang cerah, biasanya, sih, saya kebagian lihat senja. Semilir angin laut yang menerbangkan kerudung, dengan suara deburan ombak yang seolah bersorak, ditambah sorot jingga di ufuk barat sambil jajan cilok. Pokoknya udah mirip anak indie banget, deh!

Ngomong-ngomong soal cilok, dulu di pantai Gopek penjual jajanan menjajakan dagangannya sesuka hati. Dari mulai tukang batagor sampai cilor. Kadang-kadang mereka justru yang memenuhi tepian dermaga. Jadi main ke pantai Gopek waktu dulu itu berasa lagi wisata kuliner berburu 1001 jajanan. Tapi sekarang, pihak pengelola sudah mulai berbenah dengan melokalisir para pedagang. Mereka hanya boleh berjualan di pintu masuk saja. Didirikan juga warung-warung kecil untuk menunjang UMKM warga sekitar.

Sisi lain yang menyenangkan dari berkunjung ke pantai Gopek adalah banyak penjual ikan dan hasil laut berjejeran. Saya yakin kalau Bu Susi main kesini, pasti senang bukan main. Kadang-kadang tujuan saya main ke pantai Gopek juga mau beli hasil laut. Di pantai Gopek, hasil laut yang dijual harganya jauh lebih murah daripada di pasar dan masih dalam kondisi segar.

Tapi yang menyebalkan saat berkunjung ke pantai Gopek ini, masih banyak pengamen berseliweran. Tipe pengamen yang datang pun kebanyakan maksa. Kalau dikasih, justru mengundang teman-temannya yang lain untuk datang menghampiri kita. Kan, nggak seru kalau lagi melamun dan berdialog dengan diri sendiri untuk menciptakan ide-ide hebat mengubah dunia, tapi tiba-tiba dikejutkan dengan suara gitar. Buyar semuanya, ngab.

Satu waktu saat main ke pantai ini, saya tengah duduk-duduk seperti biasanya di tepian dermaga. Dari kejauhan saya dengar sayup-sayup suara gitar. Di sebelah saya ada sekumpulan ABG yang duduk melingkar dan sepertinya tengah membahas tentang susunan acara. Tapi salah satu diantara mereka ada yang celetuk, “Ada pengamen weh!” Sontak, mereka semua berdiri dan bubar jalan kemudian pindah tempat.

Baca Juga:

3 Tempat Wisata Underrated di Lebak Banten yang Perlu Perhatian Pemerintah Setempat

Pandeglang, Gambaran Nyata Daerah yang Terabaikan dan Tersisihkan

Kalau mau bicara realistis, sih, tentu saja dengan membayar lima ratus rupiah untuk menikmati suasana pantai saja sudah murah meriah. Terlebih parkir motor atau mobil gratis dan penjual makanan juga sudah ditertibkan oleh pihak pengelola. Jadi untuk menghindar dari pengamen, ya itu bagian dari usaha masing-masing sebagai pengunjung. Nggak ada salahnya juga memberi kalau punya rezeki lebih. Hitung-hitung sedekah.

Karena letaknya nggak jauh dari wisata religi dan ziarah Masjid Agung Banten, jangan lupa mampir ke pantai Gopek ya kalau kamu main kesini~

BACA JUGA Please, Tulang Ikan atau Ayam Jangan Dijadikan Makanan Kucing, Bahaya! dan tulisan Nita Maediana Rusmawati lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Januari 2022 oleh

Tags: Bantenpantai gopek
Nita Maediana Rusmawati

Nita Maediana Rusmawati

Mahasiswi gabut yang suka baca, nulis, dan jalan-jalan.

ArtikelTerkait

Pandeglang, Gambaran Nyata Daerah yang Terabaikan dan Tersisihkan

Pandeglang, Gambaran Nyata Daerah yang Terabaikan dan Tersisihkan

5 Oktober 2025
Nggak Cuma Kalimantan, Banten, atau Banyuwangi, Lombok Juga Punya Sihir Antik

Nggak Cuma Kalimantan, Banten, atau Banyuwangi, Lombok Juga Punya Sihir Antik

18 April 2020
Sedap Malam Ciputat Dibenci Sekaligus Dicintai Penghuninya (Unsplash)

Sedap Malam Ciputat: Dibenci Sekaligus Dicintai Penghuninya

20 November 2023
Lebak dan Tangerang: Masih Satu Provinsi, tapi Perbedaan Kualitas Pendidikannya bagai Bumi dan Langit

Lebak dan Tangerang: Masih Satu Provinsi, tapi Perbedaan Kualitas Pendidikannya bagai Bumi dan Langit

20 Juli 2025
Wong Serang Tanpa 'Geh' Bagai Dunia Maya Tanpa Terminal Mojok, Nggak Lengkap! Bahasa Serang Terminal Mulok #09 terminal mojok

Wong Serang Banten Tanpa ‘Geh’ Bagai Dunia Maya Tanpa Terminal Mojok, Nggak Lengkap! Terminal Mulok #09 

19 Maret 2021
politik dinasti banten tubagus chaeri wardana wawan badak bercula satu korupsi peta banten mojok

Alasan Mengapa Politik Dinasti Banten Begitu Digemari Warganya

30 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.