Pantai Gondo Mayit Blitar, Hidden Gem Memukau di Jawa Timur yang Tertutup Mistisnya Nama Nyi Roro Kidul

Pantai Gondo Mayit Blitar Jawa Timur Diselimuti Mistis Nyi Roro Kidul (Unsplash)

Pantai Gondo Mayit Blitar Jawa Timur Diselimuti Mistis Nyi Roro Kidul (Unsplash)

Bagi orang Jawa, jika mendengar kata “gondo mayit”, yang terlintas dalam pikiran pasti nggak jauh-jauh dari hal mistis. Memang nggak bisa dimungkiri, gondo mayit dalam Bahasa Jawa artinya adalah ‘bau mayat’. Dan sialnya, nama itu dipakai untuk sebuah pantai bernama Pantai Gondo Mayit yang terletak di pesisir selatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tepatnya di Dusun Krajan, Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, yang tertutup mistisnya nama Nyi Roro Kidul.

Kemarin hari, saya juga sempat punya persepsi seperti itu ketika pacar mengajak healing ke Pantai Gondo Mayit Blitar. Ditambah lagi, saat saya bertanya ke beberapa teman mahasiswa asal Blitar, kebanyakan mengatakan pantai Gondo Mayit ini baunya anyir dan menjadi tempat persinggahan kedua Nyi Roro Kidul. Siapa coba yang nggak merinding ketika mendapat informasi itu?

Namun, setelah nekat menerima ajakan pacar dan tiba di pantai tersebut, saya tertampar keras dengan kenyataan pantai yang konon pekat dengan cerita mistisnya. Ada banyak fakta yang saya rasa perlu diketahui orang-orang, khususnya pesona di balik nama pantai di Jawa Timur yang menyeramkan itu.

Kesalahpahaman terhadap mitos Pantai Gondo Mayit Blitar

Saat tiba di sana, yang saya lakukan pertama kali bukan melihat pantainya. Saya malah sibuk mengendus-ngendus kayak babi demi memastikan keabsahan informasi yang saya dapat. Hasilnya, nggak ada bau anyir. Justru yang saya dapat adalah bau sedap dari hasil ikan yang dibakar oleh pedagang setempat.

Karena belum puas dengan pengamatan pribadi, saya langsung membeli kopi dan sedikit bertanya dengan pedagangnya. Kebetulan orangnya asli Dusun Krajan. Beliau menjawab segala kepenasaran saya terhadap mitos pantai dengan nama bau mayat itu.

Intinya, beliau mengatakan bahwa bau anyir di Pantai Gondo Mayit Blitar yang dimaksud itu bukan bau mayat yang membusuk. Melainkan bau wangi yang muncul dari kembang dan dupa yang dibakar di petilasan, tepatnya di bukit sisi timur pantai. Itu pun kalau ada orang yang berziarah ke makam danyang pantai (tokoh roh halus yang menjaga lokasi).

Beliau juga menambahkan, bahwa soal tempat persinggahan kedua Nyi Roro Kidul itu hanya cerita mistis yang dilebih-lebihkan. Masyarakat lokal di sana justru meyakini kalau hal itu sebatas cerita masa lampau. “Nyi Roro Kidul itu hanya bersinggah kalau dipanggil danyang, itu pun saat danyang masih hidup, Mas,” imbuhnya.

Akses jalan yang memanjakan mata dan ramah transportasi umum

Saya cukup lega setelah mendapat informasi dari penduduk asli situ. Sebenarnya, sebelum sampai di lokasi pantai, saya pribadi juga nggak punya kesan buruk terhadap Pantai Gondo Mayit Blitar, Jawa Timur. Ya gimana, akses jalan menuju bibir pantainya cukup bagus, kok. Nggak seperti kebanyakan pantai di Jawa Timur yang akses jalannya bikin misuh-misuh.

Buat saya, sih, akses jalan menuju bibir pantai Pantai Gondo Mayit Blitar ini cukup bagus ya. Kenapa? Karena jalannya sudah beraspal. Sudah gitu, sepanjang jalan menuju bibir pantai, mata saya juga dimanjakan dengan pemandangan hamparan bukit, baik dari sisi kiri maupun kanan. Sangat pantas kalau pemandangan itu dibuat instastory dengan backsound Those Eyes dari New West.

Selain itu, akses jalannya pun ramah transportasi umum. Saya kemarin juga barengan dengan mobil. Hanya, mungkin, yang perlu ditolerir adalah jalan di beberapa titik yang sedikit nanjak. Itu pun saya rasa jumlahnya terbilang sedikit. Masih worth it dibanding akses jalan yang ada di Pantai Malang.

Pasir putih, warna air pantai, dan batu karangnya yang memesona

Selain fakta terkait mitosnya tadi, hal yang paling menampar saya di Pantai Gondo Mayit Blitar ini adalah pesonanya. Saya merasa sayang sekali pantai dengan pesona sebagus ini tertutupi hanya karena ada kisah Nyi Roro Kidul dan namanya yang terkesan seram.

Hamparan pasir putihnya itu cukup nyaman dibuat rebahan sambil menikmati udara sejuk dan suara ombak. Warna air pantainya pun saya rasa juga masih natural. Masih berwarna hijau di batas air pantainya. Belum lagi beberapa batu karangnya. Selain bisa dijadikan spot foto, batu karang di sana juga seperti membentuk batas sehingga dapat dijadikan kolam renang.

Fasilitasnya lengkap, kamar mandinya juga bersih

Fasilitas di Pantai Gondo Mayit Blitar di Jawa Timur juga terbilang cukup lengkap. Mulai dari parkiran untuk mobil dan motor, hingga penginapan dan area untuk mendirikan tenda. Soal harga penginapan, saya kurang tahu pasti. Yang jelas, area untuk mendirikan tenda itu gratis, dan parkir untuk mobil hanya Rp10 ribu. Sementara untuk motor cuma Rp5 ribu.

Dan yang paling saya suka dari fasilitasnya adalah kamar mandinya bersih. Kalian kalau mau ke sana nggak usah khawatir dengan air yang kotor atau kotoran sejenis lainnya. Kamar mandi di sana mendukung kepribadian kalian yang suka jijik ketika ada sedikit saja kotoran yang mengganggu mata. Soal harga, relatif murah. Ada yang Rp2 ribu, ada pula yang Rp3 ribu.

Sayangnya, tidak ada tempat sampah di sekitar pantai

Dari semua kenikmatan itu, satu yang paling disayangkan adalah tidak tersedianya tempat sampah di sekitar pantai. Sehingga nggak heran kalau pasir di beberapa titiknya tercemari oleh sampah-sampah plastik. Saya rasa itu masalah yang cukup krusial, dan patut menjadi evaluasi untuk orang-orang yang bertugas di Pantai Gondo Mayit Blitar di Jawa Timur.

Tapi meski demikian, saya masih bisa menyarankan kalian untuk berkunjung ke hidden gem Blitar ini. Yang penting, kalian buang sampahnya di tempat sampah yang tersedia di pedagang sekitar pantai. Dengan keindahan alam yang ada di Pantai Gondo Mayit Blitar itu tadi, kalian cuma ditagih biaya loket dengan harga Rp10 ribu per orang. Untuk harga segitu, saya rasa cukup worth it, sih.

Problemnya satu. Kalian mau apa nggak merelakan diri untuk mengabaikan cerita mistis di balik Pantai Gondo Mayit Blitar dan Nyi Roro Kidul? Sebenarnya, semua itu cuma mitos.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 7 Objek Wisata Blitar yang Selamanya Hits Nggak Cuma di 2022 Aja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version