Berencana beli mobil bekas? Baca panduan ringan berikut ini biar aman.
Sebagaimana yang semestinya terjadi pada komoditas apa pun, harga mobil baru kian lama kian naik. Toyota Avanza, contohnya, dibanderol 80 juta rupiah saat pertama kali diluncurkan pada 2003 silam, tetapi 19 tahun kemudian Anda harus menebusnya dengan duit sebanyak 230-an juta untuk trim terbawah.
Inflasi adalah penyebabnya, dan sekalipun ia merupakan salah satu indikator perekonomian yang sehat, ia tetap saja menjengkelkan. Anda yang menabung receh demi receh sejak tahun 2003 demi memboyong Avanza impian, kini mesti mendapati kenyataan bahwa uang 80 juta yang sudah terkumpul itu tak bisa dipakai untuk membeli mobil baru merek apa pun.
Tentu saja Anda bisa mengambil cangkul dan mengubur impian Anda untuk memiliki mobil dalam-dalam—sejujurnya, punya mobil itu tak seindah yang orang-orang bayangkan. Namun, bila kehendak punya mobil sudah tak boleh ditawar-tawar lagi, Anda bisa beralih pada mobil bekas sebagai pelipur lara. Suzuki Swift, Toyota Soluna, Honda City, Nissan Livina, dan Datsun Go adalah beberapa mobil yang bisa Anda tebus dengan harga di bawah 100 juta.
Anggaplah bahwa Anda saat ini sudah tahu merek mobil bekas apa yang ingin Anda beli. Celengan macan di sudut kamar pun sudah Anda kepruk, dan koin-koin berkilauan di dalamnya telah Anda hitung dengan ketelitian yang akan membuat Sri Mulyani tersenyum bangga. Namun, satu masalah kemudian mendera: bagaimana cara Anda mengetahui kalau mobil yang sedang Anda incar tersebut dalam kondisi prima?
Itulah alasan Anda membaca artikel ini. Berdasarkan pengalaman saya dalam membeli mobil bekas, serta hasil berdiskusi dengan kerabat dan mantan rekan kerja di bengkel dulu, saya merangkumkan petunjuk-petunjuk praktis yang bisa memandu Anda dalam membeli mobil bekas. Berhubung ruang tulisan ini terbatas, Anda tidak akan menemukan petunjuk untuk mengecek kelengkapan dan keabsahan surat-surat dan faktur penjualan terdahulu. Bagaimanapun, itu bisa dilakukan oleh petugas Samsat.
Satu yang pasti: ajaklah teman saat hendak mengecek mobil yang akan Anda beli. Teman ini bisa siapa saja, bahkan seandainya pengetahuan otomotifnya sebatas paham bahwa mobil tidak digerakkan oleh bangsa jin. Keberadaan teman akan membuat Anda berani mengatakan “tidak” ketika mendapati segala cacat pada mobil incaran Anda. Teman juga bisa dimintai tolong untuk mengecek ini-itu yang tak memerlukan pengetahuan teknis apa pun ketika Anda, dalam situasi tertentu, tak bisa melakukannya seorang diri.
Lagi pula, teman adalah orang terbaik yang bisa Anda mintai tolong untuk mengambil video diri Anda yang sedang duduk menggenggam setir dan berkaca mata hitam dan nyengir penuh kemenangan sebelum mengunggahnya pada TikTok dengan iringan lagu, “Jangan iri, jangan iri, jangan iri dengki… Jangan, jangan iri…”
Eksterior
Anda telah sampai di tempat jual-beli mobil bekas. Sebelum Anda mendekati mobil impian Anda di seberang ruang, berhentilah di tempat Anda berdiri sekarang dan perhatikanlah mobil incaran Anda tersebut. Apakah bentuknya asimetris? Mintalah teman Anda melihatnya juga, dan tanyalah apakah ia mendapati mobil tersebut mencong?
Jika iya, maka bergegaslah pulang. Mobil yang asimetris sudah pasti bekas tabrakan parah. Rangka mobil tersebut kemungkinan besar rusak, dan ingatlah bahwa rangka mobil adalah bagian yang paling susah diperbaiki. Untuk meyakinkan diri Anda, periksalah kolong mobil tersebut dan perhatikan adakah bekas las yang tidak seharusnya.
Baret halus adalah perkara yang lumrah di mobil bekas. Sebaliknya, Anda mestinya curiga kalau mendapati bodi mobil yang berkilau seterang petromaks; itu trik kuno para penjual yang ingin mengalihkan perhatian Anda dari detail-detail krusial. Ketimbang bengong melihat catnya yang serupa cermin, mending Anda perhatikan baik-baik sambungan antar-panel bodi. Jika sambungannya tidak konsisten, ada kemungkinan bahwa bagian tersebut pernah mengalami kecelakaan.
Sedikit catatan mengenai sambungan antar-panel. Mobil-mobil LCGC generasi pertama kerap memiliki sambungan antar-panel bodi yang tidak konsisten sejak dari pabriknya. Maka, konsistensi sambungan antar-panel tidak bisa Anda jadikan satu-satunya pegangan. Masih ada variabel lain, seperti kondisi sealer pada kap dan daun pintu, kondisi baut-baut, dan kondisi kaca depan dan belakang. Kalau ada sesuatu yang janggal pada bagian-bagian tersebut, baik pada pemasangannya yang tak presisi atau indikasi pernah dibuka sebelumnya, maka besar kemungkinan mobil tersebut pernah mengalami episode buruk dalam hidupnya.
Mumpung Anda lagi di kolong mobil, perhatikanlah bekas banjir yang mungkin ada di situ. Endapan lumpur, cat yang seharusnya tidak ada di situ, dan karat-karat mencurigakan adalah indikator utama mobil tersebut pernah kebanjiran. Karat juga bisa Anda temui di balik karpet kabin dan di rumah baut.
Kalau kondisi eksteriornya aman, maka Anda bisa mengecek bagian selanjutnya. Namun, kalau Anda mendapati bekas tabrakan dan banjir bahkan sejak pengecekan eksterior, maka keputusan tetap ada di tangan Anda. Ya siapa tahu Anda punya rencana untuk mengubur mobil seken tersebut di halaman belakang agar anak-cucu kita di masa depan tahu bahwa ternyata ada fosil berbentuk mobil.
Interior
Lupakan kulit jok yang pecah-pecah dan dashboard yang kusam. Yang perlu Anda lakukan pertama-tama adalah memutar kunci kontak ke posisi “On” tanpa menyalakan mesinnya. Lihat lampu indikator apa saja yang tidak menyala pada layar MID. Setelah Anda hafalkan lampu-lampu yang ogah nyala itu, nyalakanlah mesinnya dan perhatikanlah lagi indikatornya. Apakah masih tidak menyala?
Jika iya, si penjual biasanya bakal berkata, “Oh, saya lupa bilang, itu lampunya memang putus.” Dia berkata jujur, dan sudah semestinya Anda mengucapkan terima kasih sambil menyalaminya erat-erat. Tetapi, dia telah berlaku teledor.
Lampu indikator yang tidak menyala pada posisi kunci “On” dan masih padam saat mesin meraung-raung sudah pasti bohlamnya putus karena pemilik mobil sebelumnya mengabaikan peringatan lampu indikator tersebut. Dulunya lampu itu menyala, dan terus menyala, tetapi pengabaian membuatnya putus asa sehingga memilih untuk memutus urat filamennya sendiri dan mati dalam kenelangsaan.
Injaklah semua pedal yang bisa Anda injak dan rasakanlah sensasinya. Bisa jadi Anda mendengar derit aneh seperti celurut yang kejepit pintu saat menginjak pedal rem, dan bisa jadi pula Anda merasa bahwa pedal kopling mobil tersebut terlalu berat dan dangkal. Penyebabnya bisa bermacam-macam (kampas kopling yang aus, oli yang kedaluwarsa, pedal yang bermasalah, dll.) dan perbaikannya memang relatif lebih mudah dan murah. Namun, jadikanlah kekurangan tersebut sebagai varibel tambahan untuk mengambil keputusan.
Satu lagi: enduslah aroma-aroma tertentu yang semestinya tidak ada pada sebuah mobil. Jika mobil tersebut beraroma sewangi bocah puber di malam Minggu, ada kemungkinan bahwa si penjual hendak mengaburkan aroma tak sedap yang kerap muncul gara-gara kebanjiran. Cek kembali kolong karpet hingga bangku baris kedua, dan perhatikan noda karat yang selalu muncul pada mobil yang pernah berendam di kolam banjir.
Mesin
Calon pembeli mobil yang tak tahu apa-apa soal mobil biasanya menjadikan mesin sebagai sektor pertama pengecekan, dan jujur saja tindakan tersebut malah menunjukkan keawamannya. Itulah yang saya lakukan kala membeli Daihatsu Ceria dulu, dan satu-satunya hal yang bisa saya cerna adalah bahwa mesin mobil tersebut benar-benar ada dan asli, bukan digerakkan oleh segerombolan jin atau ditukar oleh si penjual kikir dengan segelondong mesin jahit.
Aturan pertama dan utama adalah ini: ruang mesin harus kering. Kalau ada ceceran cairan pada sambungan selang atau blok mesinnya, sudah pasti ada kebocoran di situ. Perbaikan sektor mesin menyedot anggaran serakus vampir di malam bulan purnama, sehingga pastikanlah Anda punya cukup uang bila nekat memboyong mobil tersebut.
Periksa pula kualitas oli dan air radiatornya. Saat Anda mengambil dipstick dan mendapati warna keruh seperti tercampur karat di bagian tersebut, saya sarankan untuk mengucapkan terima kasih kepada si penjual lalu pulang secepatnya. Keberadaan karat di situ adalah penanda keteledoran yang tiada ampun, dan mobil dengan karat di komponen mesin adalah sama belaka dengan manusia dengan kanker di tubuhnya.
Hal rumit akan Anda dapati ketika mengecek kelistrikan. Anda tak bisa menyimpulkan apa pun dengan cara memegang kabel tertentu dan membiarkan diri Anda kesetrum; Anda butuh alat yang tepat untuk memeriksa bagian tersebut. Beberapa komponen kelistrikan mungkin sudah diganti pemilik sebelumnya, tetapi penggantian tersebut tak serta-merta menjadi preseden buruk. Bagaimanapun, fungsi dan metode pemasangan jauh lebih penting ketimbang orisinalitas, dan itu tak bisa diperiksa dengan mata telanjang.
Ah, satu lagi. Bawalah mobil tersebut berkeliling dan rasakan sensasi berkendaranya. Ajaklah ke jalan yang sepi agar Anda bisa membegal… ehm, maksud saya, memacu mesinnya hingga putaran tertinggi. Jika mesinnya masih prima, tak akan muncul bunyi-bunyi aneh dari balik kap mesinnya. Saat Anda turun dan memeriksa kembali mesin yang habis digeber tersebut, semestinya tak ada kebocoran apa pun di sana.
Kesimpulan
Sebenarnya Anda tidak perlu menjebakkan diri ke dalam situasi runyam di atas apabila Anda rela merogoh kocek beberapa ratus ribu untuk menyewa jasa mekanik atau otospector. Dibandingkan keruwetan yang nantinya pasti hadir gara-gara ketidaktahuan Anda saat mengecek mobil bekas, biaya otospector jelas jauh lebih murah.
Opsi lain, kalau Anda bermukim di sekitar Cepu, Anda bisa mengajak saya saat ingin membeli mobil. Saya memang tidak tahu banyak soal mobil, dan saya juga tidak punya peralatan canggih apa pun untuk mengecek mobil idaman Anda tersebut. Namun, saya bisa menjadi penulis sepenggal kisah hidup Anda yang dramatis berjudul Pengalamanku Ketipu Penjual Mobkas Sialan dengan baik dan benar.
Tragedi, asal tahu cara mengolahnya, selalu berpotensi menghasilkan cuan.
Penulis: Mita Idhatul Khumaidah
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya.