Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Panduan Praktis Membedakan Semarang Atas dan Semarang Bawah, biar Nggak Nyinyir Panas dan Banjir Melulu  

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
24 April 2025
A A
Panduan Praktis Membedakan Semarang Atas dan Semarang Bawah, biar Nggak Nyinyir Panas dan Banjir Melulu  

Panduan Praktis Membedakan Semarang Atas dan Semarang Bawah, biar Nggak Nyinyir Panas dan Banjir Melulu  

Share on FacebookShare on Twitter

Memahami Semarang atas dan Semarang bawah bisa memberi kita gambaran, kalau Semarang ini benar-benar unik dan tak bisa begitu saja dihakimi

Semarang itu juaranya kota super panas dan langganan banjir. Begitu kira-kira stereotip yang sering terdengar tentang kota tempat salah satu pendaratan Laksamana Cheng Ho. Namun, kalau cuma sebatas itu, berarti seseorang belum benar-benar paham Semarang luar dalam.

Sebelum sok tahu dan nyinyir melulu ada baiknya resapi dulu karakter kota yang secara umum dibagi menjadi dua ini, Semarang atas dan Semarang bawah. Tentu saja, selain ketinggian, dua kawasan ini punya gaya tersendiri. Jadi, simpan dulu asumsimu. Mari kita telusuri keunikan Semarang atas dan bawah biar nggak asal jeplak.

#1 Perbedaan geografis dan topografi menorehkan ciri khas antara Semarang atas dan bawah

Semarang atas dan bawah bagai dua saudara kembar yang berbeda nasib. Meski sama-sama panas, temperatur udara di wilayah Semarang atas masih dapat ditoleransi karena lebih minim polusi. Tak hanya itu, masyarakat Semarang atas juga diberi kemewahan berupa panorama kota malam hari dengan taburan cahaya lampu yang membentang indah. Sebaliknya, penduduk Simpang Lima dan sekitarnya harus puas menatap kehidupan urban yang semrawut tetapi penuh energi khas masyarakat kota.

Selain itu, risiko yang dihadapi saat musim hujan akibat disparitas topografi antara Semarang atas dan bawah juga tak sama. Di atas, orang kudu waspada longsor. Sementara, warga bawah terus berjuang melawan banjir dan rob yang semakin parah tiap tahun. Pada gilirannya, pilihan tinggal di Semarang atas atau Semarang bawah adalah kesanggupan menghadapi tantangan yang masih mampu ditanggung.

#2 Semarang bawah diberkahi kekayaan budaya, Semarang atas diwarnai aneka bahasa

Dua wajah budaya unik juga dapat dijadikan patokan guna membedakan Semarang atas dan Semarang bawah. Semarang bawah diperkaya oleh perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa yang telah berakulturasi. Pun, kawasan seperti Pecinan dan Kota Lama menjadi saksi bisu bagaimana warisan kolonial Belanda berpadu dengan tradisi lokal. Tak heran, tradisi seperti Dugderan yang menjadi simbol kerukunan kerap diselenggarakan di area Semarang bawah.

Sementara, daerah Semarang atas seperti Tembalang dan Gombel didominasi oleh perumahan modern dan elit yang terus berkembang sejak Universitas Diponegoro, UNDIP, berpindah dari Pleburan ke Tembalang. Keberadaan UNDIP sebagai salah satu perguruan tinggi incaran calon mahasiswa itu pula yang membuat telinga warga sekitar sana akan lebih akrab mendengar dialek dari berbagai penjuru Nusantara. Mulai dari logat Batak, Betawi, Sunda, hingga dialek khas Indonesia Timur. Fenomena ini membuktikan bahwa Semarang mampu mempertahankan warisan sejarah sekaligus menjadi wadah keberagaman.

#3 Tak menemukan lokasi wisata, warga Semarang bawah mesti puas berwisata dari mall ke mall

Bagi warga Semarang bawah, akhir pekan sering berarti berpindah dari satu mall ke mall lainnya karena pilihan destinasi wisata ruang terbuka yang terbatas. Sebaliknya, warga Semarang atas hanya perlu berkendara dalam hitungan menit untuk mencapai destinasi alam seperti Umbul Sidomukti, wisata edukasi Cimory, atau agro wisata Hortimart. Perbedaan akses ini menciptakan dua pola wisata yang kontras.

Baca Juga:

Warak Ngendog, Mainan “Aneh” di Pasar Malam Semarang yang Ternyata Punya Filosofi Mendalam

7 Kampus di Semarang Ini Bikin Kalian Yakin bahwa Semarang Adalah Tempat Terbaik untuk Menimba Ilmu

Jadi, bukan berarti masyarakat Semarang bawah adalah tipe manusia pemuja hedonisme. Sederhana, mereka hanya mengutamakan kewarasan ketimbang harus bergelut dengan kemacetan. Belum lagi, masih harus memaksakan diri berdesakan di lokasi piknik yang ramai justru akan menambah lelah daripada dibilang melepas penat.

#4 Nyaris tidak ada destinasi jalan-jalan, toko oleh-oleh di Semarang bawah justru bertebaran

Lucunya, walau tidak banyak menawarkan pilihan rekreasi, pusat oleh-oleh malah banyak didirikan di Semarang bawah. Dari legendarisnya Lumpia Gang Lombok hingga toko-toko buah tangan sepanjang Jalan Pemuda, semua mudah dijangkau dalam radius pendek. Mungkin saja, hal ini dimaklumkan sebagai penyeimbang agar para wisatawan dapat berburu kuliner di area perkotaan.

Jika di Semarang atas, oleh-oleh biasanya diperdagangkan langsung di tempat wisata yang bersangkutan. Contohnya saja Cimory yang menjual produknya sendiri atau spot cendera mata seperti di Dusun Semilir. Namun demikian, tentu tak ada yang mengalahkan serunya menikmati lumpia goreng hangat serta segarnya Es Puter Conglik sebagaimana yang hanya dijajakan di Semarang bawah.

Semarang atas dan bawah itu bagai dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Daripada sibuk mencemohoh kekurangan di masing-masih daerah, lebih baik apresiasi keunikan setiap wilayah. Pada akhirnya, pilihan tinggal di mana pun bukan soal mana yang lebih baik, tapi mana yang lebih cocok.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Tembalang Atas, Daerah di Semarang yang Aktif Mengikuti Kalender Akademik: UNDIP Libur, Tembalang Ikutan “Libur”!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 April 2025 oleh

Tags: dugderanSemarang atassemarang bawahtembalangundip
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Susah-susah Kuliah Jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik Malah Diremehkan karena Dikira Cuma Bisa Antar Paket Mojok.co

Kuliah Jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik Diremehkan karena Dikira Lulusannya Cuma Bisa Antar Paket

22 Agustus 2025
UNDIP Semarang Saya Tolak demi Kuliah Dekat Rumah (Unsplash)

Saya Bersyukur Pernah Menolak UNDIP Semarang dan Lebih Memilih Kuliah di Universitas Swasta Dekat Rumah

3 Maret 2024
Enaknya Kuliah di Ilmu Komunikasi UNDIP, Dosen dan Mahasiswa Serasa Keluarga

Enaknya Kuliah di Ilmu Komunikasi UNDIP, Dosen dan Mahasiswa Serasa Keluarga

18 Juli 2024
4 Tipe Mahasiswa yang Cocok Kuliah di Kota Semarang, Nggak Sembarang Orang Sanggup  Mojok.co jogja

Meski Banyak Orang Mencerca Kota Lumpia, Saya Memilih Menetap di Semarang ketimbang Jogja, Kota yang Pernah Saya Tinggali Belasan Tahun

9 Juli 2024
Jembatan Kretek Wesi Sampangan, Penguji Kesabaran Warga Semarang Atas Sebelum Turun Gunung

Jembatan Kretek Wesi Sampangan, Penguji Kesabaran Warga Semarang Atas Sebelum Turun Gunung

16 September 2025
Selebgram UNDIP Hedon dapat KIP Kuliah, Anak PNS Miskin Ditolak (Unsplash)

Selebgram UNDIP Gaya Hidup Hedon dapat KIP Kuliah, tapi Anak PNS Miskin Justru Ditolak Beasiswa Adalah Kenyataan Dunia Pendidikan Indonesia

2 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.